|6| Pacar Boongan

2.8K 224 16
                                    

Ku suka senja, karena dia datang membawa keindahan, mengukir senyum di bibir setiap insan.
---
Happy reading🌸


Mobil sport merah berhenti di depan rumah mewah milik keluarga Kawindra.

Lelaki jangkung dengan jaket hitamnya turun dari mobil dengan dagu diangkat.

Kaca mata hitam kini melekat di wajah tampannya.

Gatra berjalan dengan tangan kanan menjinjing tali ransel hitamnya.

"Silahkan masuk den," ucap salah satu pelayan setelah membukakan pintu.

Gatra mengangguk kemudian masuk dan melempar tas ranselnya ke arah sofa.

Dia berjalan menyusuri tangga sambil mengetuk-ngetuk pegangan tangganya.

Tujuannya adalah ruang kerja ayahnya. Sangat malas untuk melihat sang ayah, namun dia masih sedikit baik jadi ia menuruti saja.

Gatra menghirup nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.

Tangannya meraih kenop pintu, belum sempat membukanya suara gadis cilik langsung memanggilnya riang.

"Abang Gatra!" Arsyila Risa Kawindra~ adik Gatra yang berumur 6 tahun kini memeluk kaki Gatra sambil tersenyum sumringah.

"Syila!" teriak suara perempuan yang amat dicintai Gatra. Sang bunda~Ayura Risa.

"Bunda," sapa Gatra sambil mengangkat Arsyila ke gendongannya.

"Gatra bawa sini Syilanya. Bunda kesel Syila gak makan-makan," kata Ayura sambil membawa piring makanan berisi makanan Arsyila.

"Syila gak mau bun. Kenyang, abis makan cilok." Arsyila menutup mulutnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Makan cilok?" tanya Gatra sambil menjawil hidung Arsyila.

"Iya, Syila habis makan cilok dikasih Putra."

Gatra tergelak, kemudian mencubit pipi Arsyila.

"Putra temen kamu yang ganteng itu?" tanya Gatra menahan tawanya.

"Iya, ganteng banget kaya ayah!" Arsyila terkikik geli sambil menutup mukanya.

"Syila, kamu ini masih kecil. Apaan pake acara muji-muji kayak gitu? Kamu suka?" tanya Ayura sambil meletakkan piring makanan Arsyila di meja kecil.

"Gak bunda. Kan Syila masih kecil, nunggu gede aja," kekeh Arsyila.

Ayura memutar bola matanya malas kemudian mengambil alih gendongan Arsyila.

"Syilaa," gemas Ayura sambil mencium pipi Arsyila.

"Kamu ini masih kecil Syil. Bang Gatra aja belum punya pacar," kata Ayura sambil mengedipkan matanya ke arah Gatra.

Gatra mendengus kemudian mencebik.

"Bunda apaan sih," ungkapnya sambil menoel pipi Ayura.

Ayura tertawa kemudian memukul lengan Gatra pelan.

"Kamu nih bang, coba sekali-kali bawa cewek ke rumah yang bener-bener kamu tuh cinta. Kalau bawa Vio, Vionya yang ngomel-ngomel kamu mukanya lempeng. Vio gelayutan di tangan kamu, kamunya cuek. Kalu nggak bawa Vio pasti bawanya Aaron sama Jeff. Jangan-jangan kamu sukanya sama sejenis ya?" kata Ayura meledek membuat Gatra berkacak pinggang.

"Bunda nih sukanya ngaco aja, Gatra gak pernah bawa Vio kerumah, dianya aja yang kecentilan," ungkapnya sambil melepas kacamata hitamnya.

Gatra memang sangat berbeda saat dengan Ayura dan Arsyila. Gatra akan banyak omong dan kerap suka bermanja dengan Ayura.

Pangeran EskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang