|24| Cepat sembuh, sayang

2K 123 29
                                    

Ga usah berharap lebih sama manusia, nanti akhirnya terluka
---

Gerimis menerpa ibu kota malam ini. Sebuah tempat yang sepi nan gelap diselimuti asap rokok yang menyeruak. Lelaki dengan seragam sekolah menutup matanya seraya menyesap rokok, dahi berdarah serta mata lebam membuatnya tampak menyeramkan.

Sebuah tangan mengulur, memberikan betadine dan kain kasa. Namun lelaki itu tak menghiraukannya, asik menyesap rokoknya sampai habis.

"Ck, ambil bego!" lemparnya geram ke arah muka lelaki itu.

"Apa si ganggu aja lo," ucap Gatra sedikit terkikik geli.

"Nyenye berisik, noh obatin lo mau digebukin lagi sama bokap lo!" ucap cewe itu geram.

"Iya bawel," kekeh Gatra menjawil dagu cewe di sampingnya.

Angel memutar bola matanya malas, dasar sepupu laknat. Dia benar-benar kasihan saat melihat Gatra diamuk oleh ayahnya. Namun herannya Gatra hanya diam tak melawan katanya nanti bokap bisa mati misal dihajar gue, PD tingkat akhirat.

"Lo tuh yaaa hih pingin gue cekik," geram Angel seraya menyekik pelan leher Gatra.

"Aduh sakit Angel parah lo!" teriak Gatra saat lukanya tak sengaja tersenggol kulit.

Gatra menyesap rokoknya kemudian membuang dan menginjaknya dengan sepatu hitam kesayangan. Membayangkan kejadian tadi sebenarnya malu-malu mau, dimana ia mengatakan  I LOVE YOU kepada Zaya.

Dia tersenyum seraya menggoyangkan badannya, ah dunia nikmat sekali hanya melihat senyuman gadis itu ia sudah salting tujuh hari tujuh malam.

Angel bergidik ngeri, menatap Gatra ingin muntah. Sebenarnya Gatra tuh sifatnya gini, cuma pencitraan aja sifat dinginnya.

"Cieeeee kenapa tuuu," goda Angel seraya duduk di samping Gatra.

"Zaya cantik," ucapnya pelan.

"Emang, tapi kasihan gue masa cantik gitu dibully."

Gatra menatap Angel serius, kini Gatra kembali ke mode awal.

"Sama siapa?" tanyanya serius.

"Eh-"

"Siapa cepet," ucapnya dingin.

Angel meneguk ludahnya kasar, aura mencekam Gatra benar-benar mematikan. Ngga ada satu detik auranya berganti, yang tadi sedikit prik dan ini menjadi menakutkan.

"Banyak Tra."

"Lo ga nolongin?"

Plak

"Bego, ya nolongin lah gimana si."

"Terus?" Gatra mengelus pipinya ngilu, dasar sialan.

"Ya tetep aja, gue bilang adek sepupu lo mereka ga peduliin. Harusnya emang dihajar langsung aja," ucap Angel menggebu-gebu.

"Yoi kalem, besok gue hajar."

---

Zaya menangis sesenggukan, darah mengucur di kepalanya. Kepalanya bocor, sekarang sedikit mulai merasakan pusing. Ia menatap lelaki di depannya terluka. Ia tak menyangka benar-benar tak menyangka. Lelaki yang amat ia cintai berlaku kejam.

Pangeran EskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang