|8| Galang marah

2.7K 170 7
                                    

Sayang gak harus memiliki? Tapi apa gak makan hati terus-menerus?
---
Happy reading<3

Hari yang cerah, semua insan pasti mendambakannya. Aktivitas yang dilakukan tanpa ada halangan dan hambatan.

Awan yang bertumpuk-tumpuk memperindah langit dan terik matahari yang tak menyengat menambah kesan para setiap insan.


Lelaki jangkung yang tengah menyesap rokonya tengah duduk di sofa menengadah ke langit sambil mengepulkan asap rokoknya.

Sepuluh menit menanti gadis cupu di rooftop hanya membuang waktu saja, TERPAKSA INGAT. Kalau bukan ide gilanya mungkin dirinya sudah makan di kantin.

"Eh es, mana nih Zaya?" Tanya Aaron jengah. Menyesal menemani Gatra di sini. Kenyang enggak makan angin iya.

"Mana sih Tra lama bener," ucap Jeff ikut-ikutan dongkol.

"Gatau," jawab Gatra membuat Jeff dan Aaron bertambah dongkol.

"Anjing emang lo Tra," umpat Aaron kemudian mengambil sebatang rokok milik Gatra.

"Lo gak ngerokok Jeff?" Tanya Aaron sambil menyalakan rokoknya.

"Gue libur dulu," jawab Jeff sambil bermain ponselnya.

"Sok lu," maki Aaron sambil meninju lengan Jeff.

"Sayang!" Suara centil yang tiba-tiba datang minta ditendang membuat Gatra memejamkan matanya menahan emosi.

"Ngapain lo?" Tanya Gatra dengam nada dingin dan muka lempengnya.

"Nyamperin kamu lah," ucap Vio tanpa berdosa.

"Lo tau gue di sini kata siapa?" Tanya Gatra mendorong tubuh Vio yang duduk di pahanya.

"Nebak aja sih. Kalau gak di kantin pasti kamu ke rooftop kan sayang?" Vio bergelayut manja di leher Gatra.

Gatra menyesap rokoknya dalam-dalam kemudian asapnya ia hembuskan ke wajah Vio. Aaron dan Jeff kaget kemudian tertawa lepas.

Vio terbatuk, melepas tangannya kemudian duduk di sebelah Gatra.

"Aku bawa nasi goreng loh. Mau coba?" Vio membuka kotak bekalnya kemudian menyendokkan nasi goreng dan di arahkannya ke mulut Gatra.

"Aaa sayang," interupsi Vio tak diindahkan oleh Gatra.

Vio mendengus kemudian memaksa Gatra membuka mulutnya. Gatra berdecak, mending turun ke bawah mencari cewek cupu itu.

"Lo berdua laper kan?" Tanya Gatra membuat Aaron dan Jeff kompak mengangguk.

"Habisin makanan yang dibawaain Vio. Lo makan juga orangnya. Biar tenang hidup gue." Gatra bangkit kemudian melangkah turun meninggalkan Vio dan teman-temannya.

"Siap Tra, gue makan sampe tulang-tulangnya," ujar Aaron.

"Iya Tra, tenang aja," ucap Jeff menaik turunkan alisnya.

"GATRAAAA!" Teriak Vio cemberut.

•••

"Oh ya Zaya. Nanti pulang sekolah kita kerja kelompok yuk! Biar bu Zaenab gak berisik," kata Fanya sambil mengikat tali sepatu.

Pangeran EskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang