Hecan sudah memiliki teman yang merasakan keanehan juga di motel ini. Dia jadi tidak sendirian kalau misalkan ada hal lain lagi yang dia dapatkan karena Jeyun juga sama sepertinya. Sudah terlalu banyak yang mereka temui dan keduanya percaya pasal wujud asli dari Celyn dan Elyn tidaklah semanis itu.
Tapi tantangan disini adalah untuk meyakinkan yang lainnya. Mereka berdua masih punya kendala untuk memberitahu segala kejadian aneh yang mereka dapatkan. Dan Hecan berniat untuk mengajak seluruh orang berkumpul dikamarnya. Tentu tidak sendirian, ada bantuan Jeyun juga. Dan kebetulan malam ini motel sudah berhenti dari aktivitasnya. Meski dirinya kembali tidak yakin kalau mereka yang berkumpul dan bergosip nanti akan aman tanpa ada yang mengetahui. Dirinya masih was-was dengan kehadiran boneka kelinci hidup itu.
Kini mereka bersembilan sudah berkumpul dikamar Hecan an Minyu. Mereka berdempetan diatas ranjang hanya demi mendapat tempat duduk yang nyaman. Namun Teli sendiri lebih memilih mengalah dengan menarik sebuah kursi empuk untuk dirinya sendiri. Minyu pun memilih untuk duduk dibawah sembari bersandar satu tangan diatas ranjang.
"Jadi, lo mau cerita apa sampai harus ngumpul dulu?" sahut Doyo membuka suara.
"Kita disini berapa hari bang?" tanya Hecan teralih pada Joni.
Joni berdeham sejenak, "Dua minggu. Berarti hari Kamis depannya lagi baru pulang. Kenapa?"
"Gak bisa dipotong saja kah bang?" berganti Jeyun yang bersuara.
"Ya, mungkin bisa." Joni merubah posisinya menjadi duduk setelah berbaring menyamping. "Ada apa sih? Lo berdua kenapa? Sudah pengen pulang?"
Tak disangka dari pertanyaan yang dilontarkan Joni, Hecan dan Jeyun memberinya anggukan kepala. Semua orang yang ada disana mendadak keheranan.
"Kenapa sudah mau pulang?" sahut Teli.
"Bang, disini tuh aneh. Kalian gak rasa kah?" ucap Hecan.
"Aneh kenapa?" Yuka.
Hecan menatap sekelilingnya sejenak, "Pintu sudah dikunci belum?"
"Sudah, gue yang kunci tadi," jawab Jiwu.
Hecan mengangguk lalu memberi tepukan pada bahu Minyu yang berada dibawahnya, "Tutup jendela rapat-rapat pakai gorden, Min."
"Harus banget?" dan anggukan Hecan yang diberikan membuat Minyu bangkit dari tempatnya hanya demi melaksanakan perintah anak tersebut. Balik lagi ketempat semula dengan lesehan dibawah.
"Jadi kenapa?" Teyong kembali memanggil topik.
Hecan menelan ludahnya, "Disini tuh aneh, bang. Hari pertama yang kita makan bareng ingat kan gue dikasih teh?" semuanya memberi anggukan kepala, "Baunya aneh bang."
"Bau apa?" Teli penasaran.
"Nyengat, bang. Menyengat banget. Bahkan pas airnya nyentuh diujung lidah gue sudah kerasa lain banget. Gue gak tahu itu air apaan," jawab Hecan.
"Terus kenapa lo habisin?" pukas Yuka.
Hecan menoleh, "Karena nyonya itu lihat gue, bang. Kalau gak gue habisin takutnya bakal jadi yang enggak-enggak. Mana dia natap gue kek gak mau berpaling, lama banget."
"Terus yang waktu gue kekamar ambil kamera. Kedapatan sama bang Teyong, ingat?" kali ini Jeyun yang membuka suaranya.
"Ingat," jawab Teyong.
"Itu gue ketemu Celyn sama boneka kelincinya diluar jendela," ucap Jeyun.
Semuanya menyerit heran.
"Diluar jendela? Bagaimana bisa? Setahu gue diluar gak ada balkonnya," ucap Doyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] The Motel - NCT 127✓
HorrorLiburan semester ambil rencana untuk liburan selama dua minggu. Lumayan untuk healing dan hilangkan stress. Tapi bagaimana kalau healingnya sudah sampai tahap jiwa yang ikutan healing keluar dari raga? Start: Juni, 2022 Finish: Juni, 2023