💀 Bagian 04

201 19 14
                                    

Tang! Tang! Tang!

"Bangun manusia kerbau!! Banguunn!!"

Bunyi berisik dipagi hari hasil kelakuan Jiwu yang ketok-ketok panci untuk didihkan air panas malah dijadikan gendang untuk membangunkan anak-anak yang lain. Dirinya mengitari rumah dengan kegiatannya itu sampai membuat Doyo sama Yuka yang tidur diruang depan jadi bangun dengan muka masam.

"Berisik Jiwu! Masih pagi!" seru Doyo.

Jiwu berhenti dan berbalik menatap Doyo, "Karena sudah pagi, makanya gue kasih bangun. Tang! Banguun!"

"Si anjir!"

Doyo yang masih masam, Yuka yang malah enteng duduk ditempatnya sambil melakukan peregangan. Selimut dia sisihkan dari badan dan bangkit menuju kamar mandi. Ketemu sama Jeyun yang juga baru bangun tapi mukanya sudah duluan lebih fresh.

Bukan cuman Jiwu saja yang sudah bangun. Pemilik rumah alias Teli juga sudah sadar dari kegiatan menyelam di dalam mimpi. Bahkan lebih dulu dibandingkan Jiwu. Malah lebih lagi, dia sendiri yang suruh anak lelaki itu buat bangunkan yang lain. Makanya pas Jiwu ribut Teli malah duduk enteng sambil minum kopi tahan ketawa liat kelakuan anak itu.

Ada Teyong juga yang lebih dulu sadar sebelum Jiwu beraksi membangunkan jiwa kemalasan. Dia sudah lebih dulu segar dan membangunkan Jeyun. Makanya pas anak itu ketemu sama Yuka sudah lebih segar lebih dulu.

Doyo yang masih setengah kesal mendatangkan diri didapur yang mana Teli sama Teyong sudah ada ditempatnya. Teli yang masih menikmati kopi sedangkan Teyong sibuk membuat sarapan. Baru mendudukkan diri kepala Doyo sudah ditaruh lagi diatas meja.

Tang!

"Anj-Lo... masih pagi, Jiwu," ucap Doyo yang menahan kesabarannya.

Sedangkan Jiwu cuman tersenyum manis seperti biasa dan memulangkan kembali alat itu ketempat habitatnya.

"Yang lain mana? Belum bangun?" tanya Doyo yang kembali menaruh kepalanya dibidang datar meja makan.

"Joni dibelakang lagi olahraga pagi, biasa. Dua bocil masih belum bangun mungkin," jawab Teli.

Jiwu duduk disamping Doyo selepas buat coklat panas.

"Bangunin Minyu sama Hecan, Wu," suruh Doyo.

"Baru duduk loh gue. Baru duduk," jawab Jiwu. Meski begitu dirinya kembali membangkitkan diri menuju kamar Minyu sama Hecan berada.

Rumah Teli kamarnya ada tiga. Satu dilantai bawah tempat dia tidur sama Joni. Kamar bekas bibi dan pamannya. Kamar dua ada dilantai atas tempat biasa memang Minyu sama Hecan tidur. Mereka berdua karena cuman tinggal serumah jadi Teli biasanya yang memanggil mereka untuk tidur dirumah mengisi kamar sekaligus menjadi teman. Kamar itu biasanya yang dia tempati tidur waktu bibi sama pamannya masih ada.

Dan terakhir yang disamping kamar Minyu sama Hecan itu kamar anak dari paman sama bibinya. Kamar itu yang tempati Doyo. Cuman untuk hari ini dia lagi mengalah untuk kasih buat sepasang saudara berlian tidur disana. Sampai Teyong bilang Doyo lagi kerasukan malaikat yang tidak biasanya. Jadi malam ini yang tempati kamar itu Teyong sama Jeyun. Sisanya, Jiwu sama Yuka tidur bareng diruang depan pakai matras.

Jiwu naik dilantai atas buat keamar Minyu sama Hecan. Sampai di depan pintu lantas diketuk sebelum akhirnya dibuka.

"Anak-anak, waktunya bangun," ucap Jiwu.

Pintu yang dia buka lebar menampakkan kamar yang adem penuh keheningan. Jendela masih tertutup rapat sama kain gorden jadi Jiwu niatkan untuk disibak biar caha silau masuk jadi lampu penerangan.

Dilihak Minyu yang sudah terganggu lebih dulu lantas duduk diatas kasur. Lain Hecan yang malah narik selimut buat tutup seluruh badannya.

"Bangun kalian anak mama. Waktunya sarapan."

[1] The Motel - NCT 127✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang