Chapter 7

114 100 19
                                    


Please vote and comment 🙏🙏

Jangan lupa tinggalkan jejak

Typo bertebaran

Happy reading 🌞

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

****

" Dia itu adalah musuh bebuyutan geng Vargos dan juga musuh gw " ucap Luna membuat beberapa orang terkejut dengan fakta ini

" Namanya adalah Arvian Delviero mantan anggota geng Vargos" lanjut Luna memperkenalkan siapa pemuda yang ada di hadapannya ini.

" Trus kenapa dia bisa jadi musuh lu kan lu gak ada sangkut pautnya sama geng Vargos?" Tanya Meyka penasaran.

" Alasannya adalah karna dia yang bikin gw keluar dari geng Vargos, ah kalau aja dia gak bocorin rencana gw pasti gw udah berhasil ngehancurin Stevano dan Raja" ucap Arvian mengingat kejadian 2 tahun lalu dimana dia di usir secara tidak terhormat oleh geng Vargos atas penghianatan nya.

" Trus sekarang lu mau apa sama kita hah kejadian itu udah sangat lama" ucap Luna dengan dingin dan tatapan penuh permusuhan

" Calm down sayang, mau gw tu sekarang ngeliat kalian hancur secara perlahan-lahan" ucap Arvian dengan senyum devilnya.

" Jangan macem macem lu sama gw, gw peringati ya sampe lu macem macem lu bakal terima akibatnya" ancam Luna karna ia tau bahwasannya Arvian ini psikopat yang haus akan darah.

" Takutnya" ucap Arvian dengan nada takut yang di buat buat.

" Sekarang nikmati rumor yang sedang beredar, bye sayang" ucap Arvian sambil meninggalkan Luna dengan emosi yang kian memuncak

" Anjingg!!!" umpat Luna yang sudah tidak bisa menahan emosinya lagi akibat ulah Arvian, ia tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya tapi ia harus tetap waspada karna Arvian sudah mulai bertindak.

Setelah kepergian Arvian tadi Luna dan Meyka pun langsung melihat situs sekolah ada rumor apa sekarang, karna Luna takut Arvian akan mengetahui rahasianya.

Dan Untung nya rumor yang di sebarkan tidak lah benar, rumor tersebut adalah tentang Luna yang membully Feby di kantin. Padahal kenyataannya adalah sebaliknya yaitu Feby lah yang membully Luna.

Beberapa siswa yang tidak melihat kejadian itu menatap dia tidak percaya dan sedikit sinis tapi yang melihatnya hanya memberikan tatapan prihatin nya.

Luna tidak mempedulikan semua itu karna tidak akan merugikan nya juga. Meyka yang melihat rumor tersebut merasa khawatir kalau Luna akan di hukum oleh pihak sekolah.

Dan benar saja tidak lama setelah itu panggilan dari kepala sekolah untuk Luna pun terdengar, Luna yang mendengar nya hanya pasrah dan pergi ke ruangan kepsek untuk mengurus kasusnya ini.

" Ga usah pergi lun" cegat Meyka sambil memegang tangan sebelah kanan Luna dan memberikan tatapan khawatir nya.

" Udah gak papa" yakin Luna sambil melepaskan tangannya yang di genggam oleh Meyka tadi. " Gw bakal urus semuanya, lu tenang aja oke"

Painful MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang