Jangan lupa tinggalkan jejakPlease vote and comment
Typo bertebaran
Enjoy guys
Happy reading 🌞
****
Pagi sudah tiba, mengusik tidur Luna yang sangat nyenyak, bukan matahari yang mengganggu tidurnya melainkan tantenya yang sudah menggedor gedor pintu kamarnya dengan sangat kencang, seperti ia akan merobohkan pintu tersebut.
" Luna bangun, subuh dulu, buru nanti subuhnya habis, sekarang udah jam 05.30, cepetan bangun!!" Teriak tantenya dari luar sembari menggedor pintu kamarnya.
Luna yang merasa tidurnya terganggu akhirnya bangun dengan malas dan kemudian menyauti ucapan tantenya dengan keras agar tantenya bisa mendengar suaranya.
" Iya Tan ini udah bangun kok" ucap Luna malas dan matanya masih sangat mengantuk.
" Buruan, jangan tidur lagi, kalau Tante balik kamu belum solat subuh liatin aja!" Teriak tantenya kemudian meninggalkan kamar Luna, ia lalu berjalan ke dapur untuk menyiapkan sarapan.
" Iss" dengus Luna bangkit dari kasurnya kemudian bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan mengambil air wudhu agar ia bisa melaksanakan solat subuh.
Setelah melaksanakan shalat subuh Luna pun berniat untuk tidur lagi, namun matanya tidak bisa di ajak kompromi, Luna tidak bisa tidur lagi, akhirnya Luna memutuskan untuk ke dapur agar bisa membantu Tante nya memasak.
Saat Luna turun ke bawah, ia melihat suasana rumah masih sangat sepi, yang artinya sepupunya belum bangun, sedangkan pamannya sedang ada urusan sejak semalam.
" Masak apa Tan?" Tanya Luna heran, karena sedari tadi tantenya masih menyiapkan bahan-bahan yang akan dia masak.
" Tante mau bikin rendang, kamu siapin bumbunya ya" ucap tantenya yang masih fokus menyiapkan bahan-bahan tersebut.
" Kok aku, nanti aku juga deh yang bakal nyelesein semuanya" dengus Luna kesal.
" Gak papa lah sekali sekali, lagi nih kamu juga jarang di rumah kapan lagi bantu Tante" ucap tantenya santai.
" Sekali apanya, perasaan setiap aku pulang aku mulu yang ngerjain tugas rumah". Ucap Luna kesal tetapi tangannya mulai bergerak menyiapkan bumbu bumbu gulai.
Fyi aja nih di rumah Tante Luna tu gak ada ART sama sekali, jadi semua tugas rumah mereka melakukan nya bersama-sama. Semua itu karena neneknya melarang adanya ART di rumah, alasannya nanti anak sama cucunya bisa jadi pemalas. Tapi lihatlah sekarang Luna lah yang akan di jadikan ART selama ia di rumah.
" Yang ikhlas ngerjainnya, jangan ngedumel mulu, capek Tante dengernya" ujar tantenya yang mendengar dumelan Luna, yang berisikan dia mulu yang ngerjain tugas rumah.
" Mangkanya kalau gak mau di suruh jangan bangun cepet" ujar tantenya lagi.
" Apaan jangan bangun cepet, orang Tante bangunin aku kayak mau ngerubuhin pintu kamar aku" jawab Luna kesal.
" Salah kamu sendiri, kenapa alarm nya berisik banget" ucap tantenya tidak mau kalah.
" Terserah Tante lah" ucap Luna pasrah, karena berdebat dengan tantenya akan berakhir sia sia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful Memories
Fiksi PenggemarAluna seorang gadis yang tidak tahu tentang dirinya sendiri, banyak hal yang di sebunyikan orang tuanya dari darinya. ia harus melalui segala macam peristiwa yang mengguncang kejiwaanya, disamping itu ia selalu mendapatkan kejutan yang tidak pernah...