Chapter 14

86 70 15
                                    


Jangan lupa tinggalkan jejak

Please vote and comment 🙏

Typo bertebaran

Enjoy guys ☺️

Happy reading 🌞

****

Hari yang ditunggu-tunggu oleh semua siswa siswi SMA pelita jaya yaitu hari pembagian hasil belajar mereka selama satu tahun. Ada yang merasa deg degan ada juga yang santai saja karena sudah tahu hasil seperti apa yang akan mereka dapatkan.

Begitu pun yang di rasakan oleh Luna dkk mereka merasa jantungnya akan pindah ke lambung menanti hasil yang akan mereka dapatkan. Terutama Luna ia sangat gugup menanti hasil apa yang akan ia terima. Ia takut kejadian satu tahun lalu terjadi lagi tetapi bedanya sekarang tidak ada yang akan membelanya.

Tepukan dari belakang Luna terima saat ia sudah tenggelam kedalam pikirannya. " Tenang lun semuanya bakal baik baik aja, kan lu udah belajar dengan keras pasti hasilnya bagus kok" tenang Meyka menenangkan Luna yang nampak sangat gelisah.

" Makasih Mey gw cuma takut hasilnya gak sesuai sama yang gw inginin" ujar Luna dengan nada sedikit sedih.

" Udah jangan di pikirin lagi hasilnya pasti memuaskan kok" ucap Meyka lagi sambil mengelus bahu temannya agar Luna nya tenang.

Dari arah berlawanan terlihat seorang siswi yang berlari menghampiri mereka dengan nafas yang tidak beratur " Kak Luna tunggu" tahan siswi itu yang diketahui adalah adek kelasnya Luna.

" Kenapa?" Tanya Luna singkat, siswi itu pun hanya diam sambil menetralkan nafasnya yang memburu.

" Itu kak" ucap siswi itu setengah setengah.

" Ngomong yang jelas" ucap Meyka sedikit kesal karena menghambat perjalanan mereka menuju aula.

" Itu kak Hana berantem sama gengnya kak Feby di Deket taman" ucap siswi itu dengan panik

" Sial" umpat Luna sambil berlari ke arah taman.

"Luna tunggu kita" teriak Meyka sambil berlari menyusul Luna.

" Okey makasih infonya" ucap Kanya ke siswi tersebut kemudian iapun berlari mengikuti kedua temannya itu.

" Masuk perangkap" ucap seorang misterius lalu menghilang di balik tembok.

****

Benar yang dikatakan siswi tadi saat Luna sampai di taman ia melihat Hana dan Feby sedang Jambak jambakan disertai dengan ucapan yang mengabsen seluruh isi kebun binatang jangan lupa kan kata umpatan yang mereka lontarkan dan saling bersaut sautan.

" Bangsat, lu kalau berani nyelakain temen gw urusannya sama gw anj, bisa bisanya lu sama temen temen busuk lu berencana buruk ke Luna, setan" umpat Hana yang tidak bisa membendung amarahnya.

" Suka suka gw lah siapa suruh dia masih deket deket sama Vano, Vano itu cuma punya gw" sahut Feby.

" Jangan mimpi deh lu, muka kayak ondel ondel perempatan aja bangga" ejek Hana tetapi tidak melepaskan jambakan nya

" Enak aja gw cantik gini di samain sama ondel ondel perempatan" ucap Feby tidak terima dan semakin memperkuat jambakan nya tadi.

Painful MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang