Chapter 15

76 64 6
                                    


Jangan lupa tinggalkan jejak

Please vote and comment

Enjoy guys

Happy reading 🌞

****

Libur panjang pun sudah tiba, seluruh siswa siswi SMA pelita jaya sedang merencanakan liburan untuk diri mereka masing masing. Mereka melepaskan penatnya selama 1 tahun pelajaran dengan cara liburan dengan keluarga maupun dengan sahabat.

Begitu pula berlaku kepada Luna dkk, mereka sedang ribut ingin liburan kemana karena waktu libur yang cukup panjang, ada yang pergi ke pantai, tempat rekreasi bahkan ada yang pulang kampung. Salah satunya Luna yang memilih untuk pulang kampung.

Bukan keinginan Luna yang ingin pulang tetapi karena paksaan kedua orangtuanya, karena mereka akan pergi keluar negeri dalam jangka waktu yang cukup lama.

" Pokoknya mama gak mau tau ya Luna, besok kamu harus pergi ketempat Tante kamu dipadang" ucap Mama Luna yaitu Elena Rosalina atau yang biasa disebut mama Rosa. Ia tergolong tegas kepada anaknya selalu memaksa kehendak nya dengan embel-embel 'mama tau yang terbaik buat kamu'.

Nyatanya semua itu hanya omong kosong yang selalu ia lontarkan. Sebenarnya ia melakukan itu hanya untuk memenuhi kepuasaan semata agar bisa pamer ke orang orang kalau anaknya itu berbakat. Didepan semua orang ia terlihat seperti seorang ibu yang lemah lembut dan penyayang, nyatanya tidak begitu bahkan ia tidak segan segan mengangkat tangannya ke anaknya sendiri kalau anaknya melakukan kecacatan dan tidak memenuhi harapannya.

" Ma, mama tau sendiri gimana mereka memperlakukan aku, kenapa mama selalu dorong aku buat menderita sih. Aku selalu sakit kalau bareng mereka ma, dulu emang ada nenek mangkanya aku rela bolak balik kampung tapi sekarang nenek udah gak ada, jadi gak ada gunanya" jawab Luna dengan nada yang menggebu gebu.

" Mama gak peduli paling kamu nya aja yang selalu bikin masalah mangkanya Tante kamu perlakuin kamu kayak gitu" ucap mamanya sambil memutarkan bola matanya yang artinya ia malas mendengarkan ucapan anaknya.

" Mama sebenarnya sayang gak sih sama Luna?" Tanya Luna dengan lemah, karena ia selalu dipaksa ini itu tanpa mau mendengarkan pendapatnya.

" Mama sayang kamu dan mama tau apa yang terbaik buat kamu" ucap mamanya sedikit lembut.

" Alasan itu lagi, AGHHHH" teriak Luna sambil melemparkan vas bunga didekat nya ke lantai.

" Terserah mama, aku udah gak peduli" Luna pun pergi dengan diliputi amarahnya.

" LUNA KEMBALI KAMU, UDAH BERANI KAMU MENGERTAK MAMA, LUNA KEMBALI!!" teriak Rosa yang kesetanan.

****

Luna pergi menggunakan motor kesayangannya ketempat dimana orang lain gak bisa nemuin dia, ia hanya ingin tenang tanpa ada gangguan apapun, ayolah ia hanya ingin bahagia apakah itu sulit. Terlalu capek dia dipaksa ini itu, dikekang dan diperlakukan seperti boneka oleh keluarganya. Ia juga manusia punya perasaan, apakah ia tidak berhak untuk menentukan hidupnya sendiri?. Entahlah, sudah cukup selama ini ia menderita karena keluarga tantenya bahkan mamanya pun tidak pernah peduli ke Luna.

" Mah kenapa mama giniin Luna? Apa Luna bukan anak mama? Luna capek diginiin terus" ucap Luna entah kepada siapa karena ia hanya sendirian di sungai tersebut.

Painful MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang