Chapter 19

35 11 4
                                    


Please vote and comment 🙏

Jangan lupa tinggalkan jejak

Typo bertebaran

Enjoy guys

Happy reading 🌞

****

Tiba lah saat yang di nanti- nantikan oleh Luna dkk, yaitu hari pertunangan Meyka dan Andra, walaupun pertunangan tersebut tergolong tertutup tetapi pestanya lumayan meriah. Banyak kolega-kolega dari kedua orangtua Meyka dan Andra, tidak hanya itu beberapa teman dekat Meyka dan Andra juga diundang untuk menghadiri pertunangan mereka.

" Riweh banget kan" ucap Hana sambil menatap kagum hiasan yang sudah terpajang.

" Iyalah, secara yang tunangan anak cebol, lu juga nanti kalau tunangan bakal lebih heboh dari ini, yakin dah gw" sahut Kanya sambil memutarkan bola matanya dengan malas.

" Udah- udah, ayok kita ke ruangan Meyka nemenin dia, gw yakin pasti dia lagi gugup setengah mati" ucap Luna yang di sambut gelak tawa oleh teman temannya.

" Pasti sih, dan bentar lagi pasti mereka bucin" lanjut Hana.

Akhirnya mereka pergi menuju ruangan Meyka untuk mengecek temannya apakah sudah siap, atau bisa jadi Meyka sedang mondar-mandir di depan pintu seperti sekarang karena sangking gugupnya.

Kanya yang jengah pun menahan bahu Meyka agar tidak mondar-mandir lagi, yah dia sedikit pusing melihat itu. Meyka yang di tahan pun seketika berhenti dan menatap teman temannya dengan raut memelas meminta tolong. Tetapi memang teman yang minim akhlak bukan nya kasihan melihat tampang memelas Meyka, justru mereka malah tertawa terbahak-bahak, seketika melihat itu Meyka langsung mendengus kesal.

" Kalian ya bukannya bantuin gw juga, ini malah kayak bahagia banget gitu ngeliat gw mau tunangan" ujar kesal Meyka.

" Ya gimana, orang tampang lu aja kek orang lagi nahan boker" balas Hana dengan terkekeh pelan.

" Kalian nyebelin banget tau gak" ucap Meyka lagi dengan ekspresi kesalahannya.

" Udahlah kapan lagi kita ngeliat lu kayak gini, apalagi muka lu tadi kek anak hilang aja" ucap Kanya dengan ekspresi mengejeknya.

" Udah-udah jangan ledekin dia lagi, ntar lama-lama bisa nangis dia tuh" ucap Luna menengahi walaupun di belakangnya terselip candaan.

" Emang ya Luna itu paling best daripada kalian" ucap Meyka dengan muka songong nya melihat ke arah Kanya dan Hana yang hanya dibalas dengan tatapan jengah mereka.

" Ayo buru kebawah, acaranya bentar lagi mulai, masa iya lu masih disini" ucap Luna menyadarkan mereka sambil menarik tangan Meyka keluar kamar menunju ruang pesta.

Disaat mereka menuruni tangga semua perhatian tamu terpaku terhadap penampilan 4 gadis yang sedang berjalan bersama, penampilan mereka seperti menggambarkan bagaimana karakteristik mereka berempat. Tetapi mereka hanya cuek saja kala mengetahui mereka menjadi pusat perhatian orang-orang.

Tidak hanya itu rombongan Vano dkk juga di buat terpesona akan penampilan mereka, bahkan salah satu diantara mereka ada yang mengepalkan telapak tangan nya karena kesal, dan juga ada rasa penyesalan didalam nya.

Setelah Luna dkk sampai di anak tangga terakhir, mereka memutuskan untuk menghampiri orang tua mereka masing-masing, yang kebetulan juga masih kolega bisnisnya Meyka.

****

Acara pertunangan pun berakhir dengan damai tanpa ada gangguan, beberapa tamu memutuskan untuk kembali ke rumah mereka masing-masing, ada juga yang masih berbicara dengan ayah Meyka, ntah itu memberikan ucapan selamat ataupun sekedar membahas tentang bisnis.

Lain halnya yang dilakukan oleh Luna dkk, sekarang mereka sedang rebahan di kasur Meyka karena kelelahan akibat acara tadi, mereka sibuk menghindari anak-anak kolega bisnis orang tua mereka, yang mencoba menarik perhatian mereka.

Selain itu, Meyka yang kelihatan lesu karena statusnya sekarang sebagai tunangan orang lain, ia bingung apakah hidupnya akan damai saja, atau malah banyak masalah yang akan menunggunya. Ia takut hubungan ini akan membawa kesengsaraan bagi dirinya, ia sangat cemas perlakuan apa yang harus dia berikan untuk Andra nanti.

Karena pikiran tersebut Meyka tidak sadar kalau ia sudah menghela nafas sedari tadi, dan hal tersebut menarik perhatian teman temannya. Kanya yang melihatnya menyenggol lengan Luna agar ia mulai bicara dengan Meyka dan menanyakan ada apa dengan dirinya.

" Lu kenapa Mey, kok keliatan murung gitu?" Tanya Luna karena ia sudah memperhatikan Meyka sedari tadi.

" Iya, di ajak ngomong pun lu kayak gak fokus gitu, ada apa Mey?" Sahut Hana yang heran dengan tingkah Meyka sedari tadi.

" Gak kenapa-kenapa, gw cuma galau aja, gw gak pernah seserius ini menjalin hubungan dengan seseorang, gw takut nantinya hubungan ini bikin gw gak bahagia" jelas Meyka lesu.

" Jangan mencemaskan hal yang gak pasti Mey, jalanin aja dulu, kita gak tau apa yang bakal terjadi kedepannya, untuk sekarang jalanin yang ada dulu, untuk nanti lu bisa mikirin lagi." Nasehat Kanya karena ia tau gimana perasaan Meyka saat ini.

" Yang di bilang sama Kanya bener Mey, lu gak perlu pusing sama yang akan terjadi ke depannya, itu belom terjadi, kalau pun pemikiran lu itu benar terjadi, lu masih ada kita, kita bakal selalu stay sama lu, kita juga siap denger setiap keluh kesah lu, jadi jangan takut ya." Sahut Luna sembari mengusap bahu Meyka.

"Masa depan masih panjang kalau lu pusingin hal yang gak pasti, yang ada lu bisa gila dan berakhir lu bakal sakit, jadi berhenti ya mikirin yang enggak-enggak" lanjut Hana yang berhasil membuat Meyka terharu dengan ucapan teman temannya.

" Makasih guys, gw terharu denger nya, makasih udah selalu ada buat gw" ucap Meyka sambil menghapus air matanya karena tadi ia sempat menangis mendengar ucapan teman temannya.

Mereka pun berpelukan untuk saling menguatkan dan hal tersebut dilihat langsung oleh abangnya Meyka, ia tadi ingin memanggil adiknya dan teman temannya untuk makan malam, tapi ia melihat kejadian tersebut yang membuat ia merasa sedih sekaligus lega.

Ia merasa lega karena Meyka mendapatkan teman teman yang baik, ia berharap Meyka bisa mendapatkan kebahagiaan nya sendiri, ia merasa gagal menjadi Abang karena tidak bisa melindungi adiknya sendiri.

" Abang harap kamu selalu bahagia Meyka, Abang mengharapkan yang terbaik untuk kamu" ucap Athalla dengan senyum yang mengembang sembari meninggalkan kamar adiknya tadi.

Athalla pun kembali kemeja makan untuk memberitahu orang tua nya bahwasanya adiknya dan teman temannya sedang tertidur dikamar Meyka, ia menyarankan agar untuk menyisakan lauk untuk dimakan mereka jika mereka bangun nanti, orang tuanya pun menyetujuinya mereka tau bahwa Meyka dkk pasti sangat kelelahan karena acara tadi, mereka pun tidak bertanya lebih lanjut lagi, dan memulai memakan makanan mereka dengan hening dan hikmat.















TBC.






Please vote and comment 🙏🙏

Jangan lupa tinggalkan jejak.

Enjoy guys.

Happy reading 🌞

Painful MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang