Pelukan hangat dan nyaman

2.4K 124 6
                                    

"sekarang aku tau kenapa tidak boleh bergantung pada orang lain,karena karena rasa sakit dan kepedihan hanya akan dirasakan oleh diri sendiri"

Syadsya vanizuella putri

___________________

Sudah sebulan Rafael tidak bertemu dengan adsya dan arsen,setelah adsya sadar dari komanya Rafael tidak pernah menjenguk ataupun melihatnya kembali karena sadar dia bukan siapa siapa hanya orang asing yang membantu adsya.

Rafael merasakan ada yang aneh dengan nya karena selalu memikirkan adsya,"bagaimana keadaanya sekarang?dan dimana dia?" Pertanyaan itu yang selalu menghantui pikirannya.

Saat ini Rafael berada di markas Aodra setelah pulang sekolah,rafael bersama ke empat sahabatnya langsung pulang ke markas yang sedang membicarakan geng gletser musuh dari Aodra.

"El kali ini gletser udah gak bisa di biarin kemaren mereka ngeroyok si Aldi sampe masuk rumah sakit!"Rangga bersuara dengan menggebu gebu karena merasa muak dengan tingkah geng gletser yang di angguki yang lainya.

"Gimana keadaanya sekarang?"tanya Rafael

"Dia koma keadaanya kritis!"balas David

"Gilaa si zio berani nya main keroyok, emang banci dia!" Kafka mengepalkan kedua tangannya.

"Jangan ada yang berani buat masalah dulu sampai mereka datang nantang kita"jawab rafael tegas dan di angguki oleh ke empatnya.

"Woy lah anjir ka dari kapan Lo jadi buaya darat gini"pekik Revan sambil menscroll pesan di hp kafka.

"Dari dua hari yang lalu kan elo yang nyuruh gue  buat jadi buaya darat"balas kafka nyengir,yang di balas dengan gelengan dari keempat sahabatnya soalnya  kafka itu polos polos bego.

" Lah anjir ya jangan sampai guru BK juga Lo embat tolol"Revan menjitak kepala kafka gemas,pasal nya banyak gombalan gombalan yang mengegelikan jiwa.

"Liat anjir si kafka bener bener gede nyalinya,siap siap Lo di bantai sama Bu seri di sekolah"ucap Rangga dengan tertawa terbahak bahak

"Gue mah masih mending Gombalin BU SERI dari pada Lo telponan sama MANG BOTAK  pake manggil sayang sayangan situ sehat?"balas kafka bergidik ngeri melirik Revan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue mah masih mending Gombalin BU SERI dari pada Lo telponan sama MANG BOTAK  pake manggil sayang sayangan situ sehat?"balas kafka bergidik ngeri melirik Revan.

"HAHAHA beneran Van?"Rangga tertawa terbahak bahak sambil memegangi perutnya.

"Sayang kamu dimna aku kangen, jalan jalan yu sayang sayang"kafka berbicara meniru ucapan Revan ketika telponan bersama mang botak

"Set*n Lo ka yang gue telpon itu anak nya mang botak bukan mang botaknya!"balas Revan menggebu gebu sambil menggeplak kepala kafka yang di balas gelak tawa oleh keempat sahabat nya.

GRENZUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang