Selamat membaca
Info
(Maaf ya sekarang panggilan adsya pada Kaka nya itu aku ganti jadi Abang biar gak bingung pas manggil)
______________________
Kini di rumah adsya dipenuhi sahabat sahabatnya dan beberapa anggota Aodra yang juga ingin melihat teman dari Queen bos nya yang sakit.
Dimana saat netta pingsan yang menemukannya adalah Revan,dan setelah itu Revan mengabari para sahabatnya tentang keadaan Neta sekarang dan membawanya ke rumah adsya.
Netta sudah diperiksa oleh dokter kepercayaan Aldi dan kata dokter, netta terkena demam tinggi alhasil netta harus di infus.
"Kenapa Lo bisa ketemu sama netta?"ucap Rangga pada Revan
kini inti Aodra sedang berada dikamar dimna netta tidur dan juga ada adsya dan abang nya untung nya kamar yang ditempati Neta luas dan besar jadinya muat untuk menampung mereka.
"Tdinya gue mau ke markas eh pas di jalan tiba tiba liat cewe yang terduduk di jalan gue kira setan yang lagi ujan ujanan,tapi pas di liat liat gue ngerasa kaya kenal trus pas gue samperin ternyata netta"balas Revan terus terang
"Netta kenapa ya kak kok sampai kaya gini"lirih adsya menangis dengan tangan yang terus mengelus tangan netta yang sudah di balut perban.
"Jangan nangis sya,nanti kita tanya pas netta udah bangun yaa sekarang biarin dulu biar netta nya bisa istirahat"ucap Rafael menenangkan adsya yang sedari tadi terlihat begitu khawatir pada sahabatnya ini yang di balas anggukan oleh adsya.
Setelah itu mereka semua pergi ke ruang tamu untuk menemui yang lain dan membiarkan netta untuk istirahat.
"Do rumah Segede ini gak ada makanan gitu perut gue laper"ucap kafka pada Aldo yang berada di dekatnya
"Lo mah kaf makanan Mulu yang ditanyain Herman gue"sewot Revan menggeplak kepala kafka dengan gemas
"Heh Sumanto ini juga gara gara lo,baru aja gue mau nyuapin mie ayam kedalam mulut gue yang aduhai indahnya ini malah gak jadi karna Lo nelpon gue"balas kafka tak kalah sewot sambil melempari Revan dengan bantal kursi
"Bukan aduhai indahnya kali kaf tapi aduhai monyongnya"balas Revan terbahak bahak orang orang yang ada disanaa juga ikut tertawa kafka mendengus sebal
Para sahabat dan yang lainya hanya bisa pasrah melihat perdebatan kafka dan Revan yang tidak ada ujung ujungnya.
"Queen bos gak mau beri kita makanan cemilan atau minuman gitu?"tanya kafka dan Revan bersamaan dengan wajah yang memelas
"Euh iya kak adsya lupa karna terlalu panik hhe, bentar ya biar adsya ambilin"ucap adsya sambil terkekeh pelan
saat adsya berdiri Rafael memegang tangan adsya membuat adsya mengurungkan langkahnya
"Dduk kamu bukan babu sya,biarin tu dua curut yang ngambil"ucap Rafael dengan mata yang menatap kafka dan Revan tajam.
"Gak bisa gitu dong El kan tamu adalah raja"balas Revan tak terima yang di angguki oleh kafka
KAMU SEDANG MEMBACA
GRENZUELLA (END)
RomanceSEDANG DI REVISI TAPI MASIH BISA DIBACA🖤🖤 Ini cerita tentang Syadsya Vanizuella Putri,cewek baik dengan paras yang cantik nan ceria namun keceriannya di renggut paksa dengan keadaan yang membuatnya trauma. Hidupnya dipenuhi dengan teror ancaman mi...