Kerja sama?

853 57 3
                                    

Sudah dua bulan berlalu semuanya berjalan baik baik saja tidak ada lagi teror ataupun masalah David juga sudah kembali beraktivitas seperti biasa.

Dikediaman rumah adsya kedatangan tamu yang membuat mereka bahagia dan senang siapa lagi kalo bukan arsen sosok om yang sayang pada mereka menggantikan kasih sayang orang tuanya yang telah tiada.

"Om arsen kenapa gak bilang dulu mau kesini sihh"kini adsya Aldi dan Aldo sedang duduk di ruang tamu menyambut kedatangan arsen.

Sedangkan Neta?netta memilih untuk tinggal dirumah kedua orang tua angktnya sendiri.

"Sengaja biar kalian terkejut"balas arsen mengusap usap kepala adsya.

"Gimana kabar kalian baik baik aja kan tinggal disini"arsen ingin mengetahui kabar para keponakan nya ini.

"Baik baik aja ko om seperti yang om lihat"balas Aldi seadanya

"Apa kalian gak mau ikut om aja tinggal disana"tawar arsen bohong kalo dirinya tidak merasa khawatir pada mereka apalagi adsya sebagai keponakan perempuan satu satunya.

"Gak mau adsya udah nyaman disini lagian kasian netta disini sendirian"balas adsya merajuk

"Ehemm kasian sama netta apa gak bisa jauh jauh sama mas pacarnya"goda Arsen membuat adsya bingung

"Loh kok om arsen tau"ucap adsya menyelidiki menatap arsen penuh curiga

Arsen dibuat gelagapan sendiri karna kecerobohan dirinya sendiri dirinya jadi terjebak "om liat pesan di handphone kamu tuh liat ada emot love love nya"benar adanya setelah arsen mengatakan itu terdengar pesan masuk dari handphone adsya

"Abang,om adsya pamit ke atas dulu ya"adsya berlalu begitu saja tanpa mendengar terlebih dahulu jawaban dari ketiganya.

Kini tersisa Aldi Aldo dan arsen ketiga laki laki itu saling diam satu sama lain membuat keheningan diantaranya.

"Jangan coba coba hasut adik kami untuk ikut bersama anda"suara dingin dan menusuk yang keluar dari mulut Aldi yang pertama memecahkan keheningan diantara mereka

"Kamu kenapa aldi,saya ingin yang terbaik buat kalian karna kalian sepupu saya"balas arsen mencoba untuk tetap tenang

"Dengan bekerjasama bersama Dion dan menetap di atap yang sama?"ucap Aldo tak kalah dingin

"kalo anda lupa Dion lah yang menjadi dalang di balik orang tua kami meninggal"mata Aldi menajam menatap arsen yang terlihat terkejut namun disembunyikan.

"Apa yang kalian bicarakan saya tidak mengerti haha"arsen tertawa renyah menganggap ucapan Aldi dan Aldo candaan.

Aura di ruang keluarga sangat lah mencengkam karna Aldi dan Aldo yang sudah menahan emosi sejak tadi ketika arsen datang.

"JANGAN BUAT GUE MARAH BAJINGAN,JANGAN LO KIRA GUE GAK TAU APA APA ANJING"bentak Aldi dengan sigap berdiri menghampiri arsen yang masih duduk santai tanpa beban.

"Bang udah tenang nanti adsya denger bisa panjang urusannya"Aldo menahan pundak gagah abangnya.

"Dia gak bisa dibiarin do"Aldi menatap tajam Aldo mengisyaratkan untuk melepaskan tangannya dari pundaknya.

Aldo memeluk Aldi erat menenggelamkan kepalanya di ceruk leher aldo"jangan bang nanti ketahuan adek,aku gak mau adek pergi sama kaya bunda dan ayah"lirihnya menenangkan

"Pergi anda dari rumah Kami sekarang juga"desis Aldi menatap arsen denga penuh emosi

"PERGI GUE BILANG BERGI ANJING"Aldi mendorong Aldo dan menyeret arsen sampai keluar dari dalam rumahnya.

GRENZUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang