fakta yang mengejutkan

698 37 18
                                    

"itulah manusia terkadang mereka memperlakukan kita layaknya orang yang paling istimewa di muka bumi,dan terkadang mereka mengabaikan kita seperti orang yang tidak berwujud"

(Diana netta Natalia)

.
.
.
selamat membaca manteman

Satu bulan sudah berlalu namun Rafael masih belum bisa menemukan keberadaan adsya,dengan bantuan seluruh anggota aodra dan juga bantuan papahnya yang mengerahkan seluruh anak buahnya namun nihil tidak ada tanda tanda di temukannya keberadaan adsya.

Rafael sudah seperti mayat hidup terhitung dalam satu bulan ini Rafael hanya makan empat sampai lima kali itupun karena paksaan dari para sahabat dan juga seluruh anggota aodra.

Kedua orang rafael terutama rena khawatir dan juga sedih melihat keadaan anaknya yang sangat kacau,rafael  yang tadinya selalu datar terhadap sekelilingnya kini menjadi sangat kacau atas hilang nya sang kekasih.

Setiap hari rafael selalu berdiam diri di dalam kamar milik adsya,rafael membaca buku diary milik adsya disana banyak tulisan yang menceritakan bagaimana dirinya di cintai dan di ratukan oleh rafael.

Sakiittt dan sedihh itu yang rafael rasakan tiap saat dia merasa gagal menjaga adsya dia selalu menyalahkan dirinya sendiri atas hilang nya adsya.

Bahkan sudah satu bulan rafael tidak masuk sekolah beberapa hari yang lalu kepala sekolah akan mengeluarkan rafael dari sekolah tapi karena kekayaan orang tuanya rafael masih bisa sekolah

"Van si el dimna?"rangga yang baru masuk kerumah adsya langsung bertanya kepada revan walaupun dirinya tahu dimna keberadaan rafael tetapi dirinya hanya ingin memastikan

"Biasalahhh ga si el ada di kamar adsya"Revan menghela nafas kasar bingung bagaimana agar rafael menjadi seperti dulu tidak kacau seperti sekarang

Rangga pergi menemui rafael di kamar adsya memang sudah menjadi rutinitas rangga setiap hari rangga selalu menemui rafael membujuk untuk makan karena memang rangga yang sering menemui rafael sedangkan sahabatnya yang lain fokus mencari adsya.

Rangga melihat rafael duduk di ujung kasur memeluk ke dua lututnya pandangan lurus kedepan tetapi pandangan itu kosong terlihat dipinggir kasur buku diary milik adsya yang terbuka.

"El lo belum makan dari kemarin,kita turun kebawah setidaknya lo makan tiga suap aja kalo memang gak mau makan"

Hening tidak ada satu kata pun yang terlontar dari bibir pucat Rafael,rangga sedih dan juga marah melihat sahabatnya yang terus diam seperti ini.

"El gue tau lo sedih lo marah atas hilang nya adsya tapi gue mohon lo harus kuat lo harus makan biar bisa cari adsya biar adsya cepat ketemu kalo lo kayak gini gimana adsya bisa ketemu"

"Kalo adsya ada disini dan tau kalo lo gak mau makan dan liat keadaan lo yang kayak gini pasti adsya bakal marah emang lo mau adsya marah sama lo?emang lo mau buat ratu lo sedih?"

Hening rafael masih tidak mau bicara dan juga tidak ada pergerakan sedikit pun hanya air mata yang mengalir dari mata nya yang sayu terlihat kesedihan yang amat di dalamnya.

Kesabaran rangga sudah habis rangga menarik paksa tangan rafael mamksanya untuk berjalan menyeret nya untuk turun Ken bawah sesampainya di bawah para sahabat dan juga anggota aodra yang memang sedang beristirahat terkejut melihat rangga yang menyeret paksa rafael yang hanya diam mematung.

"RANGGA LO APA APAN DIA SAHABAT LO KENAPA LO SERET DIA LAYAKNYA ANAK ANJING"

Revan mendorong tubuh rangga kuat dia tidak mengerti apa yang ada di dalam pikiran rangga sehingga dia tega menyeret bos sekaligus sahabat mereka dengan teganga.

GRENZUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang