Gagal menjaganya

826 50 2
                                    

Hari Jum'at adalah hari yang sangat di tunggu tunggu oleh seluruh siswa siswi karna hari Jum'at guru guru jarang ada yang masuk kelas dan selalu pulang lebih awal.

Hari yang sangat cerah membuat kebahagiaan mereka semakin semangat untuk menjalani aktivitas mereka.

Seperti saat ini ke inti aodra dan beberapa siswi lainya sedang bermain basket tanpa hambatan sinar matahari yang menyengat kulit mereka.

"Kaf lempar ke gue"Revan menangkap bola basket itu dan memantul mantulkannya pada lapangan basket dan hap bola itu masuk.

"Anjayyy damage gue gak ada lawan cuaksss"Revan menyugar ramputnya yang basah karna keringat

"Damage damage pala lo jabrig yang ada itu semua karna gue udah halangin lawan lawan biar gak ngedeket sama lo"cerocos kafka jijik melihat tingkat ke pd an yang mendarah daging di tubuh Revan.

"Iya in ajja kaf biar dianya kesenengan"ucap Rafael sembari berjalan menuju pohon yang akan membuat dirinya segar di ikuti oleh yang lainya

"Gue anti liat ni orang seneng"balas kafka yang mendapatkan geplakan dari David

"Ngucap kaf ngucap yu gue bantu"David berujar

"Astaghfirullah"

"Bukan astaghfirullah bego yang satunya lagi"kini giliran Rangga yang menggeplak kepala kafka"yang mana monyet oh gue tau"

"Ashadu Alla ilaha illaloh"ucapan kafka terpotong oleh Revan

"Nah sekarat sekarat lo kaf"ucap Revan yang di aminkan oleh yang lainya.

Kafka mendengus sebal pada mereka gak ketua gak wakil gak anggota gak ada yang bener "gue bales yang lebih sadis nangis lo pada"tekan kafka yang dibalas gelak tawa oleh mereka

"Gayanya itulohh bikin gue takut haha"Revan tertawa terbahak bahak sampai terlentang di rerumputan yang ada disana

Kafka melihat lihat sekeliling dan tanpa sengaja matanya melihat Sena cewe yang sudah Revan incar sejak kelas 10 tpi baru kesampean kemaren kemaren tapi baru Deket gak jadian.

Kafka mengeluarkan seringai jahatnya"Ehemm Van lo cinta beneran sama Sena"kafka berujar sedikit berteriak

"Kan lo tau kaf gue mah sama cewek gak ada yang serius"Revan menjeda ucapannya sebentar"tapi kalo sama...."ucapan revan terpotong oleh suara perempuan yang tak lain dan tak bukan adalah Sena

"Ternyata bener kata sahabat aku,kalo kamu itu gak akan pernah serius sama perempuan.yang kamu tau cuman bisa mainin perasaan wanita aja,aku benci sama kamu Van aku benci"ucap Sena lirih matanya basah akibat air mata yang tiba tiba turun begitu saja

Revan terperanjat kaget dengan kedatangan Sena yang tiba tiba datang,dia bangun dari tiduranya dan menatap Sena dengan wajah campur aduk.

"Sen enggak gitu,kamu salah paham"Revan berdiri mencoba meraih tangan mungil Sena

"Apalagi yang mau kamu jelasin Rev,aku bener bener menyesal mau membuka hati untuk kamu Revan"setelah itu Sena pergi dengan rasa kecewanya terhadap Revan

"Wahhh drama yang sangat menyenangkan"kafka berujar dengan tampang tidak bersalahnya.sedangkan Rafael David dan juga Rangga hanya diam menonton.

"Setan monyet babi iblis mati lo kafka"sumpah sarapah telah Revan keluarkan untuk mengeluarkanamarah yang telah ia pendam sedari tadi

"Wihhh santayy dong bestie"

"Bestie bestie gundulmu,gara gara lo gue kehilangan kepercayaan Sena anjing"murka Revan menggeplak kepala kafka dengan tidak santay

GRENZUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang