awal dari segalanya

3.2K 163 0
                                    

Di malam yang sunyi Syadsya Vanizuella putri,gadis cantik dengan dres berwarna putih selutut sedang melawan segerombolan orang yang menghadang mobil yang dikendarainya bersama kedua orang tuanya.

DORRR

DORRR

DORRR

Suara tembakan yang begitu nyaring terdengar,tiga peluru menembus dada sang ayah yang membuat badan nya terjatuh mengeluarkan darah segar.

"Ayahhh".teriak adsya dan bunda bersamaan.

"Ayah,ayah yang kuat hiks jangan tinggalin dulu bunda sama adsyaa hikss kami berdua masih butuh ayahh hiks hiks"ujar sang bunda dengan tangisan yang pilu.

"Ayah"adsya menekan luka tembak itu agar tidak terus terusan mengeluarkan darah.

"Bunda den-ngerin a-yah bun-da harus pergi d-ari sin-i sama a-dsya sekarang"ujar doni dengan terbata bata di balas gelengan dari desi dan adsya.

Adsya takut,takut kehilangan doni dan takut dengan orang berpakaian hitam yang kini sedang berjalan kearahnya,adsya berusaha tidak takut dengan orang-orang serba hitam itu,adsya berdiri dan menatap mereka sedikit berani.

"Kalian mau apa hah?kalian mau mobil kami?perhiasan kami?kalian mau itu silahkan ambil dan jangan sakiti kami!!"ujar adsya lantang yang di balas kekehan oleh mereka.

"Hey gadis manis kami tidak butuh itu kami hanya ingin mereka berdua mati!dan kami akan membawa kamu pergi"ujar salah satu orang dari mereka menunjuk orang tuanya adsya dan di angguki dengan yang lain.

"Jangan berani sentuh saya dan ke dua or.."perkataan adsya terpotong ketika suara tembakan kembali terdengar yang mengenai perut desi.

"Bunda"adsya berlari ke arah ke dua orang tuanya.

"bunda sama ayah harus bertahan jangan tinggalin adsya sendirian hiks adsya takut hiks kenapa mereka jahat hikss hiks"pakaian yang di kenakan adsya kini sudah penuh dengan darah yang mengalir dari tubuh kedua orang tuanya.

"Princess nya bunda sama ayah jan-gan nangis,kamu harus lari sejauh mungkin dari sini sebe-lum mereka sakiti kamu ce-pat tinggalin bund-a sama ayah se-karang"ucap nya dengan sedikit terbata bata.

"Tap..ahkkkk"sebuah balok mengenai punggung adsya membuat adsya memekik kesakitan.

"Jangan sa-kiti istri dan anak s-aya kal-lian!"doniberusaha bangkit walau selalu gagal karena terlalu lemas untuk melindungi ke dua wanita yang ia sayangi.

"Sayang cepat pergi cari bantuan bunda bakal alihin perhatian mereka biar gak ngejar kamu sayang, cepatt!!"ujar desisambil melepaskan pelukannya dan di balas anggukan oleh adsya.

"Maaf ayah bunda,adsya akan kembali lagi jaga diri kalian baik baik".

Adsya berjalan mundur dengan dengan hati hati dan air mata yang terus menetes membasahi pipinya,ketika adsya akan berlari sebuah peluru menembus tepat pada bagian perut yang membuat adsya terjatuh dengan pekikan yang menyakitkan.

"heyyy jangan lari gadis nakal!"teriak seseorang berniat mengejarnya sebelum itu terjadi desi lebih dulu memukulnya menggunakan balok kayu

GRENZUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang