kebakaran

592 36 50
                                    

Halo gayss apa kabar?semoga sehat selalu dan bahagia

Oh iya sebelum lanjut baca jangan lupa follow vote and comment Oky!

Itung itung nambah pahala biar author nya semnagat buat up lagi

"berharap dia kembali adalah mimpi yang gak akan pernah terjadi"

(Rangga Michigan)


Kesalahan terbesar manusia adalah tidak ingin mengakui kesalahan dari perilaku yang telah mereka perbuat atau bisa disebut dengan egois.

Mereka tidak pernah berpikir dari perilaku mereka yang semena mena dan egois itu bisa menggangu atau menyakiti orang orang yang tak bersalah dan tak tau apa apa.

Dari keegoisan itu banyak manusia yang hancur oleh perilaku mereka sendiri namun mereka tidak menyadarinya dan malah menuduh orang yang tak bersalah.

"El di markas udah gak aman buat ngomongin hal penting lagi"rangga menatap ke empat sahabatnya

Mereka sedang berada di roftof sekolah setelah bel istirahat berbunyi rangga menyuruh semua sahabatnya untuk ke roftof sekolah.

"Maksud lo"tanya mereka serempak kecuali Rafael yang masih mencerna ucapan rangga

"Ck,ternyata selama ini ada yang nyimpan penyadap suara di markas kita"

"HAHHHH"

"Anjin* gue lagi serius malah hah hoh hah hoh gagu lo"serobotnya kesal

"Apa ini ulah si peneror itu ya"

"Mungkin aja,kalo bukan dia yaa siapa lagi"David menyetujui ucapan revan

"El kita harus buat jebakan"kafka mengusulkan apa yang dia pikirkan

Mereka semua mantap rafael yang masih diam dengan sorot mata tajam membuat mereka was was.

"El lo ga kerasukan setan roftof sekolah kan"Revan melambaikan tangannya ke hadapan Rafael walaupun dengan tangan gemetar

"Ngapain buat jebakan kalau pelakunya ada disini"rafael menghempaskan tangan revan membuat si empunya mengaduh kesakitan.

"Maksud lo apa el"

"Disini?"

"Rio?"

"Siapa?"

"Cih,ternyata masih ada yang mau main main sama gue"Rafael berdiri menatap ke empat sahabatnya yang menampilkan raut wajah bingung dan juga kaget karena rafael mengeluarkan pisau lipat.

"Anjir El lo beneran kerasukan setan roftof"kafka beringsut mundur berlindung di balik tubuh rangga dan juga David

"Bentar maksud lo ada penghianat lagi di anatara kita berlima?"David mengungkapkan apa yang ada di pikirannya.

Dengan seringai iblisnya rafael melempar pisau itu mengenai bahu rangga membuat para sahabatnya terkejut bukan main.

namun bukan karena itu mereka terkejut tetapi karena melihat benda kecil yang terjatuh dan terbelah berkeping keping.

GRENZUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang