gadis bermata hazell

653 42 9
                                    

"siapapun bisa menjadi jahat oleh ambisi yang mereka punya"

(Rafael grenland putra)
.
.
.
.

"Bagaimana tuan apakah kita harus menculik gadis itu secepatnya"disebuah rumah mewah ber cat hitam terdapat dua laki laki yang memakai pakaian serba hitam.

"Jangan terlalu buru buru,saya hanya ingin kedua laki laki itu mati lalu saya akan membawa gadis itu menjadi milik saya"laki laki yang diperkirakan bosnya tertawa iblis karena rencana yang mereka buat sungguh membuatnya senang.

"Siapa yang harus saya bunuh terlebih dahulu tuan"

"Saya tau kamu juga memiliki dendam yang sama dengan begitu sekarang kita mempunya tiga target,pertama kita bunuh (menyebutkan nama) karena dia yang paling berbahaya di antara sahabat sahabatnya yang lain"ucapan bosnya itu langsung di angguki oleh bawahannya setelah itu dia pergi untuk menjalankan misinya.

K/V/N/Y/F/M/F/S

D

Rafael dkk sedang memecahkan isi surat misterius yang mereka dapatkan ketika sedang kumpulan bersama anak anak lain.

Mereka di kejutkan oleh suara pecahan kaca yang ditimbulkan oleh seseorang yang melempar batu yang di gulung oleh kertas yang berisikan tulisan.

Alhasil kumpulan itu ditunda karena rafael menyuruh seluruh anggota untuk berjaga jaga dan mencari siapa pelaku yang sudah berani mengusik mereka.

"Ini apaan isinya gak jelas anak kecil kali yang gak sengaja ngelempar"Revan prustasi karena sudah setengah jam mereka  mencari tau isi surat itu.

"Udah lah gak usah dipikirin mungkin ini cuman salah sasaran"

"Salah sasaran,maksud lo?"David kafka dan rangga berucap sama sama karena tidak mengerti apa yang di maksud kafka barusan

"E-eh ma-maksud gue itu apa orang gila gitu yang salah lempar nah itu maksud gue"kafka berucap sambil memalingkan wajahnya dari mata para sahabatnya.

"Idih lo aneh banget jadi manusia gak nyambung banget bego"rangga menonuor kepala kafka karena gemas

"Ini bukan ulah anak kecil kalian gak ngerasa janggal apa sama bercak darah yang masih baru ini baunya juga nyengat banget"David mengusulkan apa yang dia pendam sedari tadi.

Rafael yang sedari tadi diam karena masih marah terhadap David hanya mendengarkan ocehan para sahabatnya dengan tatapan dinginnya.

"PEMBUNUH"ucap rafael penuh penekanan membuat atensi para sahabatnya teralihkan kerena ucapan sang ketua yang membuat mereka terkejut.

"Maksud lo apa el,lo nyindir gue karena gue anak seorang mafia iya? tapi gue cuman bunuh orang jahat bukan orang orang yang gak bersalah"David merasa bahwa Rafael masih marah terhadap dirinya tapi david tidak menyangka sahabatnya akan mengatakan itu.

"Gue gak niat nyindir lo,gue cuman ngasih tau"Rafael terkekeh karena David yang emosi karena salah paham atas perkataanya.

Sekarang rafael sudah tidak mempermasalahkan tentang status David seorang mafia,karena rafael hanya membutuhkan kejujuran .

GRENZUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang