kehilangan untuk kesekian kalinya

643 44 5
                                    

"dirangkul oleh luka,dikuatkan karna rasa,disakiti karna cinta,dan pura pura tertawa agar terlihat bahagia itulah yang namanya kehidupan"

(Kafka alexander)

.
.
.

Kehilangan bukan lah suatu hal yang kita inginkan kan selama ini tidak ada satupun manusia yang menerima yang namanya kehilangan.

Kehilangan merupakan definisi menuju luka sakit kecewa sedih dan juga marah,tapi semua itu tidak bisa kita hindari karna sudah memiliki takdirnya masing masing.

Dibawah bulan yang terang dengan angin yang kencang seorang remaja tertunduk di tengah jalan yang sangat sepi karna waktu menunjukan pukul satu dini hari.

"Kenapa harus sama lo ga"lirih pemuda itu yang tak lain adalah Revan

Selepas kejadian direstoran tadi revan pergi tak memiliki tujuan hanya bisa mengelilingi dinginnya kota Jakarta dengan rasa kecewa dan juga marah yang amat mendalam ini semua terlalu tiba tiba baginya

"Gue cinta sama lo Sena gue sayang sama lo kenapa harus sama sahabat gue"

"AARRGHHH"Revan meraung memukul dinginnya aspal terus menerus menghiraukan rasa sakitnya sampai tangan nya mengeluarkan darah yang cukup banyak.

Sedangkan rafael dkk mencari keberadaan Revan yang tak kunjung datang ke markas maupun pulang kerumahnya mereka sempat menanyakan pada satpam yang menjaga rumah revan namun revan tidak pulang.

Itu semua membuat para sahabatnya khawatir apalagi Rangga yang terus menerus merasa bersalah.

David dan kafka sudah mengetahui semuanya karna rangga memberi tahunya dan juga menyuruh untuk ikut membantu mencari Revan.

Ketika diperjalanan Rangga tak sengaja melihat revan yang sedang memukul aspal yang sudah tercampur dengan darah yang keluar dari tangannya.

"LO APA APAAN VAN JANGAN GILA LO"Rangga melompat dari motornya membiarkan motornya bergesekan dengan aspal karena rasa khawatir dengan keadaan Revan.

"LO YANG APA APAAN ANJING"Revan mendorong tubuh rangga ketika dirinya ditarik untuk berdiri.

Rafael David dan juga kafka ikut memberhentikan motornya dan terkejut ketika melihat aspal yang banyak noda darah.

"LO JANGAN GILA VAN TANGAN LO BERDARAH"Refleks Rangga membentak

"RASA SAKIT INI GAK SEBANDING SAMA YANG UDAH LO LAKUIN SAMA GUE ANJING"Revan kembali memukul Rangga dengan brutal tanpa memikirkan bahwa mereka sahabatan bahkan bisa dibilang mereka sudah menjadi keluarga.

Rafael David dan juga kafka memisahkan mereka berdua walaupun sedikit susah karna Revan yang terus memberontak.

"LO JANGAN GILA VAN DIA SAHABAT LO,LO MAU BUNUH SAHABAT LO SENDIRI HAH"Kafka yang tak terima dengan perilaku Revan kepada Rangga ikut membentak revan.

"Cihh,mana ada sahabat yang ngambil perempuan yang dicintai sama Sahabat nya sendiri"Revan tertawa remeh dengan tangan yang di pegang oleh rafael dan juga David

"L-lo salah uhuk paham van"karena keberutalan Revan yang memukul Rangga membuat Rangga terkurai lemas tubuhnya sudah dipenuhi dengan lembap dan juga sudut bibir yang mengeluarkan banyak darah.

GRENZUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang