perihal pangeran dan ratu

653 44 2
                                    

Jangan lupa follow vote and comment manteman!!!

Selamat membaca;)

"jangan menjadi manusia egois yang ingin memiliki segalanya"

(Syadsya Vanizuella putri)

.
.
.
.

Pagi ini adsya sudah diperbolehkan pulang selain karena terus merengek ingin pulang dokter juga mengatakan bahwa adsya sudah bisa dibawa pulang.

Adsya senang lantaran Rafael menepati janjinya untuk tidak meninggalkan dirinya lagi terbukti sampai sekarang rafael tidak meninggalkannya ke kantin pun rafael menyuruh para sahabatnya.

"Kak aku gak mau di gendong ishh malu diliatin orang"adsya memberontak ingin turun karena rafael kekeh ingin menggendongnya

"kamu gak boleh kecapean sayang"

"Enggak kak kalo dari sini sampe rumah jalan kaki baru cape udah ihh malu "rengeknya

"Diem sayang nanti jatuh,kamu denger kan tadi kata dokter gak boleh kecapean"

"Ya jangan kaya gini juga kak malu sama sahabat sahabat Kaka"akhirnya adsya menyembunyikan wajahnya di dada bidang rafael

"Anggap aja mereka itu setan,karena setan senang melihat kita seperti ini"balas rafael dengan santai

"Setan setan gundulmu botak"emosi rangga tak tertahan

"Orang kasmaran mah gitu suka lupa tempat gak tau aja disini banyak yang jomblo"lannjut revan menyindir rafael yang tidak merasa tersindir sedikit pun

"Nyindir sampe mulut berbusa pun si el mah gak bakal denger Van mending diem terima takdir"sahut kafka merangkul bahu revan yang terlihat murung

"Katanya playboy,jatuh cinta kok sama orang yang salah"rangga menyindir Revan prihal mencintai Sena yang ternyata jahat.

"Gak rangga gak si el bisa nya cuman nyakiti mental orang"lesunya

"Badan aja gede kelakuan kayak bocah"David ikut menistakan Revan

"Itu mah karma buat orang yang suka mainin hati perempuan"ujar netta

"LO LO LO LO ANJING BANGET"

Ucapan Revan dihadiahi gelak tawa para sahabatnya yang terbahak bahak sampai ngik ngik ngikan.

"Gak usah dengerin ucapan mereka kak biasanya orang yang suka nistain orang lain itu bakalan kena karma sendiri nantinya"adsya mendongkak melihat kebelakang menyimpan dagunya dipundak Rafael

"Nungguin karma?kelamaan Queen bos, mendingg langsung samperin orangnya pukul dadanya kalo bisa balas dendam sendiri kenapa harus ngerepotin tuhan?mandiri dong"Revan berucap dengan santainya menaik turunkan alisnya dengan bangga.

"Definisi perkataan yang membagongkan"

"Ehh bener juga kak revan emng the bestt"adsya bertepuk tangan heboh karena panuturan revan yang sangat sangat membangongkan.

"Balas dendam itu cuman orang orang yang jahat"Rafael menatap adsya yang berada dalam gendongannya agar tidak termakan oleh ucapan sampah sahabatnya itu.

GRENZUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang