retak

648 42 1
                                    

"kejujuran adalah hal yaang paling dibutuhkan dalam menjalin sebuah persahabatan. percintaan karena membohongi dan memainkan perasaan orang itu bajingan"

(Rafael grenland putra)
.
.
.
.
.

Setelah seharian lebih mereka mencari keberadaan Rafael yang tak kunjung ketemu mereka memilih untuk beristirahat sejenak.

Keadaan adsya mulai membaik tetapi masih belum bisa pulang karena belum sembuh total dan dokter menyarankan untuk tetap di rawat sampai besok.

Bodyguard dan juga beberapa anak anak aodra ikut menjaga keamanan adsya dengan ketat beberapa orang yang menjaga di depan rumah sakit dan beberapa orang juga menjaga di depan ruang rawat.

"Sekarang gimana sama Sena dia berulah lagi gak"revan menyandarkan kepalanya di kursi yang ia tempati

David rangga kafka sontak menoleh menatap Revan yang memejamkan matanya sepertinya akhir akhir ini laki laki itu sedang banyak pikiran terlihat dari raut wajahnya yang kusam.

"Tadi malam gue liat sena sama rio di jalan mawar di dekat markas glitser lagi berduaan kayak nya mereka lagi debat keliatan dari muka rio yang merah tapi aneh nya Sena kayak nahan nangis gitu pas mau gue samperin si rio pergi ke arah yang lo lewatin terus si Zio datang nyamperin sena"papar Rio panjang lebar,memang saat rangga akan menghampiri mereka berdua Rio terlebih dahulu pergi ke arah David pergi

"Kalian curiga sama si rio gak sih?gue rasa dalang di balik semua yang terjadi ini ulah si rio"kafka bersuara

"Gue juga mikir kaya gitu tapi kita belum ada bukti apapun"balas rangga

"Menurut gue bukan rio pelakunya,kalo memang rio pelakunya pas waktu adsya hampir dilecehin harusnya rio gak bawa kegudang harusnya dia bawa ke tempat yang gak bisa kita temui dengan mudah kalian juga tau si rio tipe orang yang kaya gimana"Revan membuka matanya menatap sahabatnya yang dalam keadaan serius

"Gue setuju sama lo kalo memang semuanya ulah rio tapi kenapa yang nembak orang tuanya adsya itu om nya bukan si rio harusnya kan kalo memang teror teror ini ulah rio berarti kematian orang tuanya adsya ulah rio tapi ini enggak kan,gue yakin ada satu elang yang sedang memainkan permainan ini"

"Jadi maksud lo disni rio sama om nya adsya itu hanya dijadiin umpan biar kita hanya pokus buat mangsa mereka tanpa melihat ke arah yang lain yang buat si pelaku sebenarnya terlihat,gitu?"rangga mencoba menebak apa yang David bicarakan yang diangguki oleh sang empunya

"Eh bentar kata lo tadi si zio nyamperin sena lo tau mereka ngomongin apa"kafka bertanya untuk memastikan

"Gak karena setelah itu ada salah satu anak glitser yang liat gue untung gue gak ketangkep"

Mereka berani berbicara hal penting ini karena adsya dan juga netta sedang di kamar mandi membantu adsya yang ingin membersihkan diri.

"Apa zio juga ada sangkut pautnya sama semua ini,apalagi kan kepergian si el karena Queen bos di antar pulang sama Zio"Revan kembali menerka nerka

"Dahlah anjir lier aing mah mikiran Nana ge"kafka mengacak ngacak rambutnya prustasi

Obrolan mereka berhenti ketika adsya dan juga netta keluar dari kamar mandi terlihat adsya yang sudah terlihat lebih segar dari sebelumnya.

GRENZUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang