Hello everyone 🌺✨Hope you like and happy reading
Rey berjalan dengan tergesa-gesa menuju parkiran, seperti biasa selesai ujian ia akan langsung pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan Alesha. Dan ini sudah terhitung hari ketiga Alesha di rumah sakit. Namun gadis itu belum sadar juga, dokter pun belum bisa memastikan kapan gadis itu akan bangun.
Saat Rey ingin memakai helm nya, suara panggilan dari para sahabat nya menggurung kan niat tersebut.
" Rey! Tunggu!".
Rey menaruh kembali helm nya. " Apa?".
" Lo mau ke rumah sakit?". Tanya Alzam. Rey mengangguk sebagai jawaban. " Nanti rencana nya kita semua mau kesana".
" Sekalian bahas soal Laura". Tambah Damar. Rey kembali mengangguk.
Sampai hari ini juga Laura belum di temukan, entah kemana gadis itu pergi sehingga sulit sekali untuk melacak keberadaan nya. Tapi Rey dan yamg lainnya tidak akan menyerah begitu saja, gadis itu harus mempertanggung jawabkan perbuatan nya.
Orang tua Laura bahkan sudah datang dua hari yang lalu dari Belanda, mereka berdua kaget dan tidak menyangka satu-satunya putri mereka bisa melakukan hal seperti ini.
" Yaudah, gue duluan". Ucap Rey kemudian. Mereka semua mengangguk, dan mundur untuk memberikan Rey jalan.
" Hati-hati". Ucap Arga.
Rey memakai helm nya, lalu melajukan motornya meninggalkan kawasan sekolah menuju rumah sakit. Sebelum itu ia akan mampir dulu ke toko bunga.
Hal yang ia lakukan tiga hari ini mendatangi Alesha di rumah sakit, membawakan gadis itu sebuket bunga dengan harapan agar kekasihnya itu cepat sadar.
Sesampainya di rumah sakit, ia segera menuju ruangan Alesha dengan sebuket bunga di tangan nya. Saat berjalan di koridor rumah sakit, ia tidak sengaja bertemu dengan Archer.
" Siang, om". Sapa Rey seraya menyalami tangan Archer.
" Siang, ngga pulang dulu kamu?". Tanya Archer.
Karena tiga hari ini ia selalu melihat Rey yang datang masih lengkap dengan seragam sekolah, dan juga sebuket bunga di tangan nya.
Rey mengaruk tekuk nya. " Ngga om, gimana Alesha, om? Dia udah sadar?". Tanya nya.
Archer menghela nafasnya. " Belum, tapi kata dokter keadaan nya udah stabil".
Rey manggut-manggut." Om, mau kemana?". Tanya nya lagi.
" Om mau ke kantor dulu sebentar, nanti balik lagi". Jawab nya. Rey kembali mengangguk.
" Yaudah, om pergi dulu".
" Iya om, hati-hati". Balas Rey.
Archer menepuk pundak cowok itu dua kali, lalu pergi dari hadapan nya. Rey juga kembali melangkah menuju ruang rawat Alesha.
Begitu sampai di depan ruang rawat, Rey mengetuk pintu terlebih dahulu, ia baru masuk setelah mendapatkan izin. Saat masuk ia menemukan cessa yang sedang membaca buku di sofa.
" Siang, tante". Sapa Rey menghampiri cessa, menyalimi tangan wanita itu.
" Siang, eh Rey. Kok ngga ganti baju dulu sih?". Tanya nya seraya menutup buku yang ia baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYZA ( Revisi)
Teen FictionReyza Axvel Addison, cowok dengan sejuta pesonanya. Seorang ketua geng motor sekaligus kapten tim basket di sekolah nya, membuat dia sangat di sengani dan di kenal seantero sekolah maupun antar geng motor. Rey yang memiliki sifat dingin dan cuek de...