Hello everyone 🌺✨
Hope you like & happy reading
Hari ke empat Alesha di rawat, dan baru kemarin ia sadar, tapi gadis itu sudah sangat bosan berada di rumah sakit. Ia ingin pulang, namun ia masih belum di perbolehkan untuk pulang.
Selain dokter, keluarga dan juga Rey tidak mengizinkan Alesha untuk pulang, sebelum keadaan nya benar-benar pulih, sebab ia baru sadar kemarin.
" Mom, aku bosen". Keluh nya dengan kalimat yang sama sejak kemarin.
Cessa menggusap kepala putrinya itu.
" Iya, sabar dulu. Kamu harus benar-benar pulih, sayang".Alesha mendengus sebal mendengar jawaban sama ibunya itu. " Aku udah baik-baik aja, percaya deh".
" Yaudah, kamu bilang dulu sama daddy, abang, juga Rey". Balas cessa sengaja.
Sebab ia sangat tahu ketiga lelaki itu sangat protektif pada Alesha, dan Alesha pasti tidak akan bisa melawan nya.
Mendengar sederet nama yang di sebutkan oleh sang ibu membuat Alesha hanya bisa menghela nafasnya panjang. Sudah di pastikan ia akan berakhir di ceramahi panjang lebar oleh ketiga lelaki itu.
Cklek!
Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian kedua wanita berbeda usia tersebut. Ternyata Rey yang datang, cowok itu masuk dan langsung menyalimi tangan cessa.
Kebetulan hari ini hari minggu, jadi ia bisa datang pagi-pagi untuk menjenguk kekasihnya itu.
" Gimana? Ada yang sakit?". Tanya nya saat berdiri di hadapan Alesha.
Alesha menggelengkan kepalanya. " Aku baik-baik aja". Jawab nya dengan wajah tidak bersemangat.
Cessa tersenyum melihat nya. " Yaudah, karena udah ada Rey. Mommy mau sarapan di kantin dulu, ya?". Ucap nya.
Alesha dan Rey mengangguk bersamaan." Iya, mom".
" Iya, tante".
Cessa bangkit berdiri, dan mengambil tas nya, lalu keluar dari ruangan. Setelah membatu cessa menutup pintu, Rey kembali mendekat dan duduk di kursi yang tadi cessa duduki.
Cowok itu menatap Alesha yang masih menekuk wajah nya, terlihat sangat menggemaskan.
Meskipun wajahnya terlihat masih pucat, cantik nya Alesha tidak pernah luntur sedikitpun, malah semakin cantik, Rey saja betah berlama-lama memandangi nya.
" Kenapa, hm?". Tanya Rey lembut.
" Aku mau pulang". Rengek Alesha. " Boleh, ya?".
Rey menghela nafasnya, sudah hampir puluhan kali ia mendengar permintaan gadis itu untuk pulang.
" Tunggu, sampai kamu benar-benar pulih dulu". Jawab nya.
" Aku udah baik-baik aja, nih, nih".
Alesha menggerakan badan nya, ke kiri dan kanan. Saat ingin mengangkat kedua tangan nya, gadis itu lupa jika bahu kanan nya masih belum boleh digunakan sementara waktu, akhirnya ia meringis karena ngilu.
" Awshh!".
Rey sontak bangkit dari duduknya.
" Tuh kan, aku bilang apa. Jangan banyak gerak dulu, bahu kamu masih belum pulih sepenuhnya".
KAMU SEDANG MEMBACA
REYZA ( Revisi)
Teen FictionReyza Axvel Addison, cowok dengan sejuta pesonanya. Seorang ketua geng motor sekaligus kapten tim basket di sekolah nya, membuat dia sangat di sengani dan di kenal seantero sekolah maupun antar geng motor. Rey yang memiliki sifat dingin dan cuek de...