Pagi hari menjelang, pukul enam pagi Zeano terbangun lebih dulu karena sebenarnya ia pun tidak tidur dengan nyenyak sebab rasa sakit di kepalanya. Akhirnya Zeano memilih bangun dan tetap terjaga sambil menunggu hari menjadi terang.
Zeano memperhatikan Davin yang masih tertidur di sofa. Wajahnya terlihat sangat lelah karena posisi tidurnya yang tak nyaman. Ingin membangunkan tapi Zeano tidak tega, akhirnya ia hanya diam menunggu Davin terbangun dengan sendirinya. Selain itu Zeano juga ingin menikmati pemandangan langka itu yang tidak akan pernah terjadi lagi nantinya. Melihat seorang Davin tidur di sofa dengan wajah memelas. Hmm.. Kapan lagi coba.
Hari semakin siang, jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Davin akhirnya terbangun. Dia meregangkan otot-otot tubuhnya yang kaku lalu melihat ke ranjang Zeano yang ternyata sudah bangun.
Davin langsung menghampiri meskipun sambil menahan ngantuk. "Kamu udah bangun. Masih sakit kepalanya?" tanya Davin perhatian.
Zeano mengangguk pelan. "Masih sakit tapi gak sesakit yang semalem. Gue juga udah bangun dari tadi, soalnya gak bisa tidur," jawab Zeano.
"Kenapa gak bangunin saya," ucap Davin.
"Gk mau ganggu lo tidur," jawab Zeano.
Davin menghela napasnya. "Kenapa gak bangunin aja. Kamu jadi terjaga sendirian."
"Gak papa, gue liatin lo tidur. Gak nyaman, ya?" tanya Zeano perhatian.
"Gak nyaman banget, tapi lebih gak nyaman lagi kalau saya tidur di rumah tapi terus kepikiran kamu disini," balas Davin yang malah terdengar gombal.
"Masih kepagian buat ngegombal, Vin."
"Saya serius,"
"Terserah." pasrah Zeano.
"Nanti siang saya akan minta dokter untuk pindahin kamu ke ruangan yang lebih layak," ujar Davin lagi.
"Gak usah," Tolak Zeano.
"Gak ada penolakan,"
"Ck. Ngapain sih. Udah gue disini aja udah,"
"Jangan membantah,"
"Yaudah terserah." pasrah Zeano akhirnya. Ia pikir Davin tidak akan mungkin sampai melakukan itu karna ya tidak ada gunanya juga sebab Zeano bukan sakit parah, melainkan hanya sakit biasa karena habis berkelahi.
Ia memperhatikan wajah Davin yang sedikit bengkak karena baru bangun tidur. Lalu tanpa sadar ia mengusap wajah Davin.
"Mata lo bengkak. Cuci muka dulu biar seger." perintah Zeano.
Davin hanya mengangguk dan langsung pergi ke toilet untuk mencuci mukanya.
Usai membersihkan muka dan terlihat lebih segar, Davin kembali ke kamar Zeano.
"Saya panggil dokter dulu ya," ucap Davin kemudian.
Zeano lagi lagi hanya mengangguk patuh. Ia memperhatikan Davin yang sejak semalam sibuk mengurusnya, bahkan sampai rela tidur di sofa demi menemaninya. Untuk pertama kalinya Zeano merasa tersanjung dan terharu melihat perlakuan Davin yang kali baru bisa terlihat tulus di mata Zeano.
"Ternyata lo baik juga, Vin," gumam Zeano.
Tak berapa lama kemudian Davin kembali bersama seorang dokter.
"Pagi, Zeano. Merasa lebih baik? Apa yang kamu rasakan sekarang dibandingkan semalam?" tanya sang dokter sambil bersiap siap memeriksa Zeano.
"Sakitnya udah agak berkurang, dok. Tapi saya masih sering tiba-tiba ngerasa gak fokus," jawab Zeano yang merasa aneh dengan kesadarannya. Zeano terkadang tidak sadar tiba-tiba melamun dan tersadar secara tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Posesive & Badboy🔞markno [☑️] ready PDF
FanficNCT lokal shipper [ mark x jeno ] READY STOK BUKU Judul awal "Sex Slave" Zeano si badboy yang harus terjebak bersama pria kasar nan arogan demi melunasi hutang orang tuanya. 🔞Cerita lokal 🔞BoyxBoy 🔞Gay, Homo, Yaoi, LGBT 🔞BDSM 🔞Kekerasan Origin...