Tidak ada yang lebih menyebalkan daripada di acuhkan oleh Davin. Sejak kejadian semalam, Davin jadi terlihat cuek pada Zeano. Hingga pagi ini pun Davin bahkan tidak menegurnya sama sekali. Dia hanya melakukan rutinitasnya setiap pagi sebelum berangkat ke kantor tanpa berbicara dengan Zeano. Berbicara juga seperlunya saja dan mengingatkan Zeano ala kadarnya tanpa paksaan seperti biasanya.
Zeano tidak tau kenapa, tapi melihat Davin mengabaikannya Zeano merasa tidak suka. Padahal biasanya Zeano justru selalu marah marah dan tidak suka di atur atur oleh Davin, tapi saat itu semua tidak ada, Zeano malah merasa ada yang kurang.
Selain itu Zeano juga masih kepikiran tentang perkataannya semalam yang sepertinya menyinggung perasaan Davin sehingga Davin marah seperti sekarang. Zeano merasa bersalah, tapi sebenarnya Zeano juga bingung, untuk apa juga Davin marah padahal yang dikatakan Zeano memang kenyataan bahwa mereka cuma sebatas hubungan itu saja, tanpa ada hak untuk ikut campur urusan masing-masing.
Ya setidaknya itu yang Zeano pikirkan, tanpa Zeano ketahui sebenarnya Davin sudah merubah pandangannya terhadapnya. Bukan lagi seorang pemuas nafsu, Davin kini merasa ia ingin memiliki Zeano bukan hanya sekedar kepuasan nafsu semata tapi memiliki Zeano dari segala sisi.
..
Hari ini Zeano tidak masuk sekolah karena kondisinya yang masih belum baikan pasca dihajar oleh Hiro dan kawan kawannya. Lagipula Zeano juga masih dalam masa perawatan karena kondisinya yang parah, hanya saja Zeano memang sengaja dibawa pulang untuk di rawat secara pribadi oleh dokter yang sudah Davin sewa secara khusus.
Pukul dua belas siang seorang pelayan masuk mengantarkan makan siang untuk Zeano, juga obat dari dokter yang harus dia minum. Zeano bahkan tidak sadar kalau sekarang sudah siang karena Zeano terlalu bosan di kamar tanpa melakukan apapun selain memikirkan Davin.
Zeano mengecek ponselnya dan masih tetap kosong tak ada pesan dari Davin yang biasanya cerewet. Davin yang biasanya super posesif itu sekarang menjadi tak acuh padanya, membuat Zeano frustasi entah apa sebabnya.
"Makan siang dulu, tuan. Setelah itu diminum obatnya. Tuan Davin berpesan agar anda tidak terlambat minum obatnya," ujar sang pelayan sambil meletakkan makanannya di meja.
Bahkan Davin hanya mengatakan perhatiannya lewat pelayan, tidak bicara langsung kepada Zeano.
"Davin pesen gitu?" tanya Zeano memastikan.
"Iya, tuan," Jawab si pelayan. "Kalau gitu saya permisi dulu. Kalau anda butuh apa apa, silahkan panggil kami," ucap pelayan.
Zeano hanya mengangguk dan setelahnya sang pelayan pun pergi, meninggalkan Zeano yang merasa kesal namun tetap menurut dan segera melahap makan siangnya.
Untuk pertama kalinya Zeano menuruti pesan Davin tanpa protes, karena biasanya Zeano paling tidak suka di atur atur tapi sekarang Zeano dengan ikhlas menuruti perintah Davin. Zeano hanya tidak ingin membuat Davin semakin marah karena Zeano tidak mau mendengarkan Davin.
"Kenapa gue uring uringan coba. Kan malah bagus tuh om om gak ngatur ngatur gue lagi," gumam Zeano bingung akan dirinya sendiri .
Tidak ingin terlalu kepikiran, Zeano pun berusaha fokus makan dan minum obat setelahnya. Namun sayangnya pikiran Zeano masih tetap tak tenang. Ia pun mengambil ponselnya dan bermaksud menghubungi Davin. Tapi Zeano lagi lagi bingung harus apa. Menghubungi Davin? Apa alasannya? Nanti malah mereka jadi awkward.
Alih alih menghubungi Davin, Zeano justru beralih ke pesan grup para teman teman nongkrongnya yang terlihat ramai.
Cah Ganteng
Anda, Rai, Rizal, Nakula...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Posesive & Badboy🔞markno [☑️] ready PDF
FanficNCT lokal shipper [ mark x jeno ] READY STOK BUKU Judul awal "Sex Slave" Zeano si badboy yang harus terjebak bersama pria kasar nan arogan demi melunasi hutang orang tuanya. 🔞Cerita lokal 🔞BoyxBoy 🔞Gay, Homo, Yaoi, LGBT 🔞BDSM 🔞Kekerasan Origin...