02

54.8K 4.3K 680
                                    

Jam pulang sekolah tiba, Zeano masih bertahan di kelasnya setelah sepuluh menit para murid meninggalkan kelas. Sudah sepuluh menit berlalu dan Zeano masih menimbang keputusannya tentang saran yang diberikan Rizal tadi pagi. Bahkan rasanya Zeano benar-benar tidak ingin pulang sekarang karena takut didatangi Davin lagi sedangkan Zeano masih belum mendapatkan sepeser pun uang untuk membayar Davin.

Zeano semakin bingung. Ia sangat tidak ingin jika sampai berakhir menjadi tawanan Davin karena hutang ayahnya, tapi Davin yang kejam benar-benar tidak memberikan opsi lain untuk Zeano membayar hutang selain hari ini atau ikut Davin dan menjadi tawanan om om mesum itu.

Bekerja? Ya, sebenarnya Zeano ada niat seperti itu sebelumnya. Tapi hutang ayahnya sangat banyak dan tentu tidak akan lunas hanya dengan dibayar melalui pekerjaan anak sekolah sepertinya. Kemudian Rizal memberikan lowongan pekerjaan yang katanya bisa menghasilkan uang banyak dalam waktu singkat. Entah pekerjaan apa, Zeano pun tidak tahu, Zeano justru takut jika pekerjaannya bukan pekerjaan yang lazim.

Argh! Zeano menelungkupkan kepala pada lipatan tangannya di atas meja. Zeano benar-benar bingung!

"Gue harus gimana anjir!" erang Zeano seorang diri, meratapi nasib malangnya yang tidak pernah di duga. Kenapa Zeano harus mengalami kesialan ini.

Kembali mengangkat kepalanya, Zeano memandang ponselnya yang menampakan nomor seseorang. Nomor yang diberikan Rizal untuk mendapatkan pekerjaan.

Haruskah Zeano mengikuti saran Rizal? Tapi Rizal itu teman sesat! Pasti saran yang diberikan pun sama sesatnya seperti orangnya. Huh!

Tapi Zeano tidak ada pilihan lain lagi, sedangkan waktu terus berputar dan cepat atau lambat Davin akan segera menemuinya dan menagih hutang lagi.

"Hubungi gak, hubungi gak, hubungi gak..." rapal Zeano menimbang keputusannya.

"Ck! Terobos aja lah! Daripada gue harus jadi pelacurnya tuh om om, ogah!"

Dan tanpa pikir panjang, dengan bermodalkan nekat juga kepepet, Zeano pun memutuskan untuk menerima tawaran Rizal. Berdoa saja semoga Zeano aman aman saja setelah mengikuti saran gila Rizal yang sudah dipastikan bukan saran baik baik. Yah, setidaknya Zeano bebas dari Davin nanti.

Ya, bebas.

Tanpa menimbang keputusan lagi, Zeano pun menghubungi nomor bertuliskan nama kontak Kak Tenie. Zeano menghubungi melalui pesan whatsapp terlebih dahulu.

Kak Tenie

Halo?

Ya?

Em..
Apa benar ini kak Tenie?

Oh, iya betul
Ini siapa?
Ada yang bisa saya bantu?

Anu..
Saya temannya Rizal, kak

Ooohh!
Iya iya, tadi Rizal udah bilang sama saya
Kamu yang namanya Zeano?

Iya, kak

Hmm
Ada yang bisa dibantu, Zeano?

Itu..
Saya butuh pekerjaan, kak
Apa kakak bisa bantu?

Bisa bisa

Kalo boleh tau kerja apa ya kak?

Eh?
Rizal gak bilang?

Enggak kak
Katanya suruh hubungi kakak aja

Haha oke oke
Nanti saya jelasin
Bisa ketemu berdua?

Mr. Posesive & Badboy🔞markno [☑️] ready PDF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang