Pukul setengah tujuh pagi Zeano terbangun lebih dulu saat merasakan lapar di perutnya. Ia lupa kalau semalam belum makan apa apa dan malah berakhir bercinta dengan Davin dan ketiduran hingga pagi. Sekarang perutnya berbunyi, sudah meronta minta diisi, tapi sepertinya suara perutnya sama sekali tidak mengganggu sosok di belakangnya yang sedang tidur sambil memeluknya dari belakang.
Davin mengeratkan pelukan dilingkar perutnya saat merasakan pergerakan Zeano, seolah tak mengijinkan Zeano lepas dari dekapannya. Entah sadar atau tidak, tapi itu mampu membuat jantung Zeano berdisko di pagi hari.
Zeano seketika melayangkan pikirannya pada kejadian panas semalam, dimana ia dan Davin menyatu dengan ganas bersama ungkapan-ungkapan tak terduga yang meluncur dari bibir Davin. Semua kalimat Davin dapat Zeano ingat dengan jelas, saat Davin mengklaimnya sebagai hak milik.
Zeano tau, Davin memang selalu mengatakan bahwa Zeano miliknya. Tapi yang Zeano tau Davin mengklaimnya hanya sebagai pemuas nafsu yang hanya boleh melayani Davin, tidak yang lain. Namun semalam, Davin berkata pandangannya telah berubah. Davin ingin memiliki Zeano lebih dari itu. Zeano tidak mengerti, tapi dia merasa senang.
"Davin, bangun.." ujar Zeano sambil pelan pelan melepaskan tangan Davin yang melingkar di perutnya.
Davin mengeran pelan sambil membuka matanya sedikit hanya untuk melihat jam, lalu mengeratkan pelukannya lagi merasa masih terlalu pagi untuk bangun.
"Sebentar lagi, saya masih ngantuk," jawab Davin dengan suara beratnya.
"Lo gak ke kantor?" tanya Zeano.
"Hari ini nggak banyak pekerjaan. Saya bisa berangkat jam berapapun," jawab Davin lagi.
Zeano kembali bergerak risih. "Gue laper. Semalem belum makan malah lo udah minta dilayanin aja. Habis tenaga gue," omel Zeano.
Davin kembali membuka matanya dan ia juga baru ingat kalau semalam saat Davin pulang kerja, ia dan Zeano langsung terlibat perdebatan hingga berakhir bercinta. Bukan hanya Zeano, Davin pun belum makan juga dari semalam.
"Kamu lapar?" tanya Davin.
Zeano berdecak jengkel. "Ya laper lah, lo abis nguras tenaga gue tau gak. Minggir, gue mau bangun terus makan," ujar Zeano sewot kemudian menyingkirkan tangan Davin dengan paksa dan beranjak.
"Sshhh..." desis Zeano begitu ia hendak berdiri dan merasakan sakit di bagian selangkangannya. Ah, pasti gara gara semalam, kan? Padahal mereka sudah sering bercinta dan Davin selalu berlaku kasar. Tapi kenapa setiap habis melakukan itu masih tetap meninggalkan sakit, padahal yang semalam Davin tidak begitu kasar.
Melihat itu Davin ikutan beranjak. "Biar saya bantu ke kamar mandi," ujar Davin menawarkan diri.
"Gak usah!" tolak Zeano spontan. "Nanti yang ada gue di terjang lagi sama lo," kata Zeano was was. Davin itu kan iblis hormon. Tidak bisa melihat yang terbuka dikit, langsung horny. Mengerikan.
Davin menatap Zeano datar seakan tak Terima dengan anggapan Zeano barusan. "Saya nggak semesum itu, Zeano," ucap Davin, membuat Zeano mendengus sinis.
"Cih, gak mesum katanya. Ngigo kayaknya lo." sinis Zeano.
Lalu tanpa aba-aba Davin langsung menggendong Zeano ala bridal menuju kamar mandi. Mereka bahkan masih sama sama telanjang karena semalam tidak sempat memakai baju sehabis bercinta.
Ya, berdoa saja semoga Davin tidak horny lagi nanti dan berakhir menyiksa Zeano.
"Yak! Davin, turunin gue!" pekik Zeano.
"Diam." tegas Davin, membuat Zeano langsung bungkam. Dengan was was ia pun hanya pasrah saat dirinya di bopong ke kamar mandi.
Davin kemudian mendudukkan Zeano di bathup .
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Posesive & Badboy🔞markno [☑️] ready PDF
FanficNCT lokal shipper [ mark x jeno ] READY STOK BUKU Judul awal "Sex Slave" Zeano si badboy yang harus terjebak bersama pria kasar nan arogan demi melunasi hutang orang tuanya. 🔞Cerita lokal 🔞BoyxBoy 🔞Gay, Homo, Yaoi, LGBT 🔞BDSM 🔞Kekerasan Origin...