28

34.4K 3.6K 1K
                                    

Jangan lupa co novelnya di sopi

Davin dan Zeano tiba di rumah utama orang-tua Davin. Di depan mansion tersebut sudah berderet mobil mobil mewah yang berparkir. Deretan bodyguard pun turut berbaris untuk menjaga keamanan selama berjalannya acara.

Zeano terbengong sejenak melihat kemewahan acara tersebut. Ini bahkan baru acara pertunangan tapi tingkat kemewahannya sudah setara dengan pesta pernikahan megah. Dekor yang dibuat juga sangat mewah dan elegan.

Oke, Zeano tidak boleh terlihat norak karena dia pun dulunya orang kaya, meskipun tidak sekaya Davin. Hanya saja ini terlalu mewah hingga mampu membuat rahang Zeano menganga. Zeano baru sadar ternyata Davin bukan orang sembarangan.

Lamunan Zeano buyar saat Davin membuka pintu mobil untuk keluar.

"Ayo keluar," ajak Davin.

"Hah? O-oke," Zeano dengan menurut pun keluar kemudian berdiri sebentar untuk menunggu Davin membenarkan penampilan. Tak lupa pula Davin mengecek penampilan Zeano yang sedikit berantakan.

"Kita harus terlihat rapi," kata Davin setelah membenarkan penampilan Zeano sesat.

Zeano tersenyum kaku. Ya, gimana ya. Zeano yang terbiasa berpakaian kasual dan urakan, pakai jins bolong, kaos, jaket kulit, hoodie, kemeja dan sejenisnya, saat memakai pakaian formal begini membuat Zeano risih dan tidak bisa bergerak nyaman.

"Davin, lo serius ini cuma acara pertunangan? Langsung nikah kali. Mewah banget," bisik Zeano sambil melirik mansions orang tuanya. Membuat Davin tertawa geli melihat antusias Zeano.

"Cuma tunangan kok. Tentang mewahnya, mungkin ini permintaan kak Theo, karna dia memang suka berlebihan orangnya," jawab Davin santai.

"Nanti kita buat yang lebih mewah dari ini," sambung Davin kemudian dengan santainya.

"Hah, kita? Maksudnya?" bingung Zeano.

"Acara pernikahan kita,"

"Davin gila!" hardik Zeano langsung. Davin ini suka sekali asal jeplak, ya! Tidak tau apa kalau jantung Zeano itu lemah!

Davin tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya. Ia tau Zeano baper, tapi Davin tak ingin terlalu mengambil pusing. Ia pun mulai menggandeng tangan Zeano dengan mesra, bersiap untuk masuk.

"D-davin, tangan gue," lirih Zeano gugup.

"Kenapa? Kita pasangan," balas Davin santai, masih mempertahankan tangannya memegang tangah Zeano.

Sungguh, Zeano benar-benar di serang detak jantung bergemuruh karena ucapan Davin. Zeano bingung kenapa Davin suka sekali membuat perasaannya terombang-ambing tidak jelas. Davin itu sebenarnya tulus atau hanya sandiwara di depan orang tuanya, sih.

"Ayo,"

"Tunggu--" Tahan Zeano. Davin menatap Zeano. "Gue malu. Pasti di dalam banyak orang,"

"Namanya ada acara, ya jelas banyak orang, Zeano. Kalau mau sepi ke hutan aja," balas Davin lelah.

"Yaudah kita ke hutan aja yok,"

"Zeano, jangan bercanda, kita udah terlambat," desis Davin. Zeano terlalu mengulur-ulur waktu, padahal acara hampir di mulai.

"Gue gugup, vin," rengek Zeano. Entah kenapa, tapi Zeano benar-benar gugup, apalagi ini acara orang-tua Davin sendiri dan yang mereka tau Zeano adalah kekasih Davin. Zeano takut nanti ditanya tanya yang aneh aneh oleh orang-tua atau saudara saudara Davin.

Melihat kegugupan Zeano yang terlihat serius itu Davin menghela napasnya, kemudian mencoba menenangkan. Davin mengeratkan genggamannya.

"Tenang aja, jangan gugup. Saya di samping kamu," ucap Davin.

Mr. Posesive & Badboy🔞markno [☑️] ready PDF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang