25🔞

72.7K 3.7K 989
                                    

Zeano menghirup udara banyak banyak begitu ciumannya terlepas. Davin gila, hampir saja membuat Zeano mati kehabisan nafas. Sudah Zeano duga, Davin memang iblis hormon.

"Gue baru sembuh anjirr, lo udah minta jatah aja!" Omel Zeano sambil ngusap bibirnya yang basah.

Davin menatapnya lapar. Mata tajam itu jelas memancarkan kabut nafsu. Entah sejak kapan, Davin yang awalnya lembut kini berubah jadi seperti singa lapar yang menatapnya penuh minat, membuat Zeano gugup seketika.

"Pelan pelan, Zeano," balas Davin dengan suara beratnya, khas menahan hasrat.

Tapi Zeano tidak percaya. "Gak percaya. Seminggu lo ga dapet jatah, pasti brutal. Gue gamau encok ya. Gue masih muda," omel Zeano tidak ingin terbuai oleh permohonan Davin yang sejujurnya sangat menarik. Jujur, ekspresi wajah Davin ketika menahan hasrat itu membuat Zeano suka, tapi dia juga takut jika meladeni Davin malah dirinya berakhir tumbang.

"Janji," bisik Davin di telinga Zeano lalu menjilat cuping Zeano yang merupakan daerah sensitif nya.

Zeano reflek mendesah merasakan sapuan lidah Davin pada telinganya. "Sshh... Davin, gue belum siap ih!" tolak Zeano, walaupun sebenarnya tubuhnya sudah merespon semua perlakuan Davin.

Kini keduanya sudah sama-sama turn on. Tak munafik, Davin maupun Zeano pun sama sama rindu sentuhan masing-masing. Jika Davin candu pada sentuhan Zeano, maka Zeano pun dibuat ketagihan oleh sentuha Davin. Zeano yang awalnya asing dengan seks sesama jenis kini dibuat terbiasa dan suka kegiatan ranjang itu. Seminggu lebih tanpa saling menyentuh membuat keduanya rindu dan ingin tumpah bersama. Maka biarkan mereka menyatu malam ini, lagipula Zeano tidak bisa menolak saat Davin sudah mode dominan ambisius begini, sebab Davin tidak akan melepaskan Zeano sekalipun Zeano memberontak.

"B-beneran pelan pelan, ya. Gue serius " ucap Zeano sebelum ia akan pasrah nanti.

"Ya, baby.."

"Eumhh!"

Zeano langsung melenguh saat Davin sudah melahap bibirnya lagi. Tangannya kini mulai aktif meraba tubuh bagian depan Zeano dengan gerakan sensual. Zeano mencoba menyingkirkan tangan itu namun Davin tidak mempedulikan gerakan berontak yang dilakukan oleh Zeano. Tangannya sibuk meremas dada bidang yang mulus dan putih itu penuh nafsu. Perlahan, tangannya menelusup ke dalam baju hingga tangannya menyentuh kulit tubuh Zeano yang dingin dan berkeringat. Sepertinya Zeano gugup.

"Mmhh.." Zeano kini mulai pasrah, tangannya mengalung pada leher Davin yang berada di atasnya.

Davin tersenyum puas menyadari kepasrahan Zeano. Sesekali ia menarik nipple sang Zeano dan memuntirnya lembut, membuat tubuh dibawah tindihannya itu bergetar sesaat dengan erangan tertahan.

"Hnghh! Davin.." Zeano mendesah setelah berhasil memutus ciumannya dengan paksa. Sensasinya benar benar membuat Zeano tak bisa terkendali.

"Hmm? Saya gak akan kasar, sayang," ucap Davin menyakinkan , membuat wajah Zeano memerah karena malu.

Zeano menggeliat pelan saat Davin menjelajah bagian leher hingga perutnya. Setiap sentuhan jari Davin, membuat Zeano tersentak oleh serangan kenikmatan tersebut.

Davin yang berada diatas Zeano hanya bisa terdiam kaku melihat Zeano. Air liurnya terus menerus diteguk, seakan-akan tenggorokannya benar-benar kering dan butuh asupan cairan untuk dahaganya yang seminggu ini.

"Zeano saya haus," Ucap Davin seraya mendekatkan mulutnya ke arah dada Zeano, "Saya mau minum." Tepat setelah ucapannya, Davin langsung meraup tonjolan pink yang membuatnya terangsang itu. Menghisapnya kuat dan menggigitnya pelan.

"Ahhk! I-itu bukan yang keluar susunya kayak punya cewek anjirr.. Ahh!" Omel Zeano kesal. Davin ini kalau sedang horny berat ternyata berubah jadi idiot ya. Mana ada susu Zeano bisa mengeluarkan air!

Mr. Posesive & Badboy🔞markno [☑️] ready PDF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang