Part 23

5.4K 294 9
                                    

"Ana, sakit apa?"

Dokter cantik itu menatap Sassy. "Komplikasi, ada pembengkakkan di jantung serta tumor di batang otaknya!"

Sassy dan Calvin sama-sama terkejut, ia tak menyangka Ana mempunyai
penyakit separah itu.

"Kalian boleh merundingkannya terlebih dahulu, dan tolong urus pembayaran ini diadminitrasi!" kata dokter itu. "Saya permisi dulu!"

Sassy menatap Calvin, begitu juga dengan Calvin, ia menatap Sassy.

"Gue gak punya uang!" kata Calvin.

Sassy mengembuskan napasnya secara kasar, lalu mengangguk-anggukkan kepalanya. "Gue tau lo miskin!" ujarnya. "Dan lo!" Sassy menunjuk Calvin menggunakan jari telunjuknya. "Juga harus tau, kalo gue miskin!" lanjutnya.

"Jadi, kita harus gimana? Kalo Ana dikeluarin dari kamar dengan paksa, gimana?" tanya Calvin, panik.

"Lo ada nomor Papanya Ana?" tanya Sassy.

Calvin menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Ana kira-kita bawa HP gak, ya?"

Calvin berdecak sebal. "Kalo dia bawa HP, pasti udah di kasih sama kita!"

Sassy mengangguk-anggukkan kepalanya, benar juga.

"Terus gimana?" tanya Calvin, sedikit panik karena ia tak bisa melakukan apa-apa untuk Ana. Jangankan uang, alamat rumah Ana saja, dia tidak punya.

Sassy mengembuskan napas kasarnya, lalu menepuk pelan bahu Calvin. Setelah mendapatkan sebuah ide. "Tenang, ada gue."

****

Sassy
Pacar lo masuk rumah sakit!

Leon
Ini siapa?

Sassy
Gila, lo gak simpen nomor gue?

Leon
Saya tunangannya!

Sassy mendengus sebal melihat balasan yang baru saja ia terima, ternyata Leon sedang bersama Haniza.

Sassy
Sampaikan pesan saya. "11 PS 2, RS!"

Sassy akan marah besar kalau Leon tidak mengerti kode yang ia berikan.

Coba ikut tebak arti kode itu! Yang benar dapat hadiah.

Leon
Maksud pesan pertama anda tadi, apa?

Sassy
Kayak gak ngerti obrolan cowok aja, biasa Neng. Kita cuma mau Leon nongkrong bareng sama kita, tapi kalo Leon lagi sama Eneng, ya gak papa, kapan-kapan aja kita nongkrongnya, salam buat Leon, jangan lupa pesan saya di sampaikan, ya. Neng!

Leon
Oke.

Sassy rasanya ingin menendang Haniza usai melihat balasan yang gadis itu kirimkan. Ia sudah mengetik penjang lebar dan gadis itu dengan mudah hanya membalas oke saja. Kalau tidak membutuhkan Leon, Sassy juga ogah menghubungi laki-laki itu.

Sassy memutuskan untuk keluar dari toilet dan menunggu kedatangan Leon di depan rumah sakit. Semoga saja laki-laki itu mengerti pesan yang ia kirimkan.

Sambil menunggu kedatangan Leon, Sassy memutuskan untuk menikmati secangkir kecil boba sambil duduk di depan rumah sakit.

Sekitar 10 menit Sassy menunggu kedatangan Leon, namun laki-laki itu belum juga menunjukkan batang hidungnya, tapi Sassy memaklumi itu, mungkin sangat sulit untuk lepas dari gadis modelan ulat bulu seperti Haniza.

I'm Not Sassy (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang