Sassy duduk santai di kantin sambil bermain game di HPnya, menunggu kedatangan Arga yang kini tengah memesan makanan untuknya.
"Nih makanannya!" Arga datang sambil meletakkan makanan yang ia pesankan untuk Sassy.
Sassy lantas menatap Arga dan makanan di atas meja itu. "Jus apel?"
Arga mengangguk-anggukkan kepalanya. "Kata Pak Udin, lo suka jus apel!" ujar Arga. Karena sebelum memesan tadi, ia lupa menanyakan minuman yang biasa Sassy minum. Karena hal itu, ia mempunyai pikiran untuk bertanya kepada Pak Udin tentang minuman yang biasa Sassy pesan.
Sebelah alis Sassy menaik, ia lantas menatap Pak Udin dari kejauhan. Namun ia tak mau ambil pusing, ia lebih memilih menggeser jus itu ke hadapannya, dan menghirupnya sedikit sebelum memakan bakso pesanannya tadi.
Kalian tim minum dulu atau makan dulu?
Dari meja lain Haniza, Ella, Lala, dan Reya tengah memperhatikan gerak gerik Sassy dengan senyuman yang sangat sulit diartikan.
"Berhasil!" sorak Haniza, sangat senang.
Sassy terus menikmati makanannya tanpa sadar kalau Haniza tengah memperhatikannya. Dan beberapa menit kedepan akhirnya Sassy menyelesaikan makannya, ia segera menatap Arga. "Lo yang bayar!" katanya, santai.
Arga hanya tertawa pelan. "Takut gak gue bayar?"
Sassy merotasikan kedua bola matanya. "Buruan bayar!" suruhnya, tak sabaran.
Arga bangkit dari duduknya. "Tunggu gue!"
Usai menyelesaikan ucapannya, Arga langsung bergegas pergi menghampiri Pak Udin yang sudah siap menerima uang darinya.
Sassy yang masih duduk di area kantin berdecak pelan saat matanya bertemu dengan Haniza yang kini tengah menatapnya dengan pandangan aneh, awalnya Sassy tak mengerti namun setelah ia memutar otaknya lagi, akhirnya ia paham arti tatapan itu.
Sassy mengembuskan napasnya secara kasar, lalu mengurungkan niatnya yang ingin bermain HP. Dari kejauhan terlihat Arga yang berlari kecil menuju ke arahnya, dan saat itulah ide kecil melintas di otak Sassy.
"Ayo ke kelas!" ajak Arga.
Sassy menatap Arga. "Tolong gue."
Arga mengerutkan dahinya, tak mengerti. Hingga detik berikutnya Sassy tumbang tepat di hadapannya, dan dengan sigap Arga menangkap tubuh Sassy sebelum menyentuh lantai. "Sassy, lo kenapa? Sassy!" Arga menepuk-nepuk pipi Sassy dengan panik.
"Sassy!" panggil Arga, sekali lagi. Namun Sassy tak kunjung membuka mata. Bahkan para murid kini menatap ke arah mereka dengan tatapan bingung.
"Sassy kenapa?"
Itu pertanyaan pertama yang dilontarkan para murid di sana.
Melihat Sassy yang tak kunjung bangun akhirnya Arga mengangkat tubuh mungil itu, menggendongnya dan segera membawanya menuju UKS, sedangkan di sisi lain Haniza bersama ketiga sahabatnya terus memperhatikan kedua manusia itu hingga menghilang dari kantin.
"Dia Sassy!" kata Reya.
Haniza mengangguk-anggukkan kepalanya, setuju. "Dia masih Sassy yang sama."
****
Arga membaringkan tubuh mungil Sassy di ranjang UKS sebelum mencari kotak P3K di dalam lemari.
"Gue gak papa!"
Arga menghentikan kegiatannya, ia segera membalik badannya dan langsung menghampiri Sassy. "Lo gak papa? Ada yang sakit?" Arga memeriksa suhu tubuh Sassy, khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Sassy (Tahap Revisi)
AksiCerita ini hasil dari pemikiran saya sendiri, PLAGIAT DILARANG ❌ MENDEKAT. Typo di mana-mana! **** Gadis SMA yang menjadi korban bully di sekolahnya tiba-tiba kembali ke sekolah setelah 3 bulan berada di rumah sakit, dia datang dengan penampilan ser...