TIGA

54 8 1
                                    

"Dari mana saja kau?" tanya Jooyuk ketika melihat Taehun yang pulang larut.

Namun Taehun sama sekali tidak menggubrisnya. Dirinya tetap melenggang pergi ke kamarnya.

"Choi Taehun!"

Langkah Taehun terhenti di anak tangga ketiga yang ia pijak.

"Meskipun aku masih mengizinkamu tinggal di sini, bukan berarti kau bisa seenaknya!"

Taehun kembali melangkahkan kakinya. Dirinya tidak ingin berdebat saat ini, kepalanya terasa sangat sakit.

Sedangkan Jooyuk mendengus melihat hal itu. "Dasar anak tidak tahu diri," gumamnya.

"Appa sedang apa?"

Jooyuk terperanjat mendengar seseorang bertanya, ternyata itu Kyungjun.

"Tidak ada," jawab Jooyuk.

Mata Kyungjun memicing. "Aku tidak yakin, kudengar Appa mengucapkan sesuatu."

"Mungkin kau hanya salah dengar. Appa sedang mengecek pintu, apakah sudah terkunci dengan benar."

Kyungjun tahu, apa yang dikatakan Jooyuk itu hanya sebuah alasan belaka, sebenarnya dia mendengar dengan jelas ucapan Jooyuk pada Taehun.

"Biar aku saja yang mengeceknya, Appa lebih baik istirahat."

"Baiklah."

Kyungjun menghela nafasnya, apa yang ada dalam pikirannya kini menjadi nyata.

"Aku yakin kau bisa melewati ini semua, Taehun."

••••

Malam yang gelap kini berganti menjadi pagi yang berangsur-angsur menerang. Di pagi hari yang belum begitu terang, Taehun sudah berada di luar rumah dengan seragam sekolahnya.

Taehun tidak mengerti dengan dirinya sendiri, semenjak kepergian Jiwoo dirinya selalu mencoba menjauh dari Jooyuk, entah apa alasannya.

"Taehun, apa itu kau?"

Laki-laki bermarga Choi itu berbalik, dirinya mendapati Hyunsoo yang sama sepertinya, sudah menggunakan seragam sekolah yang lengkap.

Dengan berlari Hyunsoo menghampiri teman yang satu tahun lebih tua darinya itu.

"Masih sepagi ini kau sudah berada di sini?" tanya Hyunsoo.

"Lalu apa bedanya dengan dirimu?"

Hyunsoo terkekeh. "Tadinya aku akan ke rumahmu terlebih dahulu. Tapi malah bertemu di sini."

Hyunsoo mengulurkan sebuah kotak makan pada Taehun. Rencananya berangkat sepagi itu ingin mengajak Taehun sarapan bersama di kediaman keluarga Woo.

"Untuk-ku?" Hyunsoo mengangguk.

"Untuk siapa lagi? Aku yakin, kau akan melewatkan sarapanmu kembali, jadi aku membawakannya untukmu."

"Gomawo," ucap Taehun dengan senyum manisnya setelah menerima kotak makan yang diberikan Hyunsoo.

Keduanya duduk di halte sambil memakan sarapan mereka.

Sudah dua hari Jiwoo pergi, dan sudah dua hari pula Taehun tidak merasakan kehangatan di rumannya. Dan pergi pagi pulang malam adalah solusi untuk Taehun agar tidak bertemu dengan Jooyuk.

Gomawo Hyung | TNXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang