"Mempunyai hubungan darah atau tidak, aku tidak peduli. Selamanya aku akan menganggapmu sebagai adik-ku." -Kyungjun.
Start : 29 juni 2022
Publish : 20 oktober 2023
Kyungjun, Hyunsoo juga Junhyeok berlari menuju ruang UGD, di sana mereka melihat Yeonjun bersama dengan Sungjun, Hwi dan Taehyun. Wajah mereka menunjukan rasa khawatir.
Melihat itu membuat Kyungjun semakin gelisah. "Choi Yeonjun! Apa yang terjadi hingga adik-ku bisa berada di dalam sana?! Bukankah sudah ku bilang, jaga dia dengan baik!" Karena rasa khawatir Kyungjun menarik kerah baju milik Yeonjun.
Yeonjun menunduk, jika Kyungjun tahu semuanya maka ia akan habis saat itu juga.
"Woo Kyungjun! Lepaskan!" Hyunsoo menarik tangan Kyungjun hingga cengkramannya terlepas dari kerah baju Yeonjun.
"Hyunsoo, adik-ku berada di dalam, dia terluka dan aku yakin ini ada sangkut pautnya dengan dia." Kyungjun menunjuk Yeonjun tepat di depan wajahnya.
"Hyung, kau juga mendengarnya. Taehun Hyung kecelakaan, bukan karena dia Taehun Hyung ada di dalam." Junhyeok akhirnya dapat bicara.
"Tapi kecelakaan itu karena aku, Taehun menyelamatkan aku dari mobil itu."
Bruk.
Kyungjun dengan emosi yang meledak-ledak mendorong Yeonjun hingga punggungnya besentuhan cukup keras dengan tembok.
Hyunsoo dan Junhyeok dengan cepat menahan Kyungjun yang sudah berancang-ancang akan menyerang Yeonjun lagi.
"Lepaskan!"
"Woo Kyungjun! Ini rumah sakit, kau tidak boleh seperti ini. Kita bisa membicarakan ini baik-baik," ucap Hyunsoo.
Kyungjun dengan nafasnya yang sangat terlihat bahwa ia sedang menahan emosi terus menatap Yeonjun.
"Hyung, lebih baik bawa Kyungjun Hyung keluar, kalian bicarakan baik-baik di sana. Yang menjaga Taehun Hyung cukup aku saja, selagi masalahnya belum selesai jangan kembali," ujar Junhyeok.
Hyunsoo mengangguk. "Yeonjun-ssi, ayo ikut kami," ucapnya seraya menarik Kyungjun pergi dari sana."
Yeonjun mau tidak mau mengikuti langkah Hyunsoo juga Kyungjun. Seakan mengerti dengan keadaan yang tidak akan baik-baik saja di luar, Taehyun berinisiatif mengikuti Yeonjun. Jika terjadi perkelahian, Hyunsoo tidak akan sanggup memisahkannya sendirian, pikir Taehyun.
Setelah kepergian empat orang itu Junhyeok melirik dua orang yang sejak awal diam tak bersuara.
"Kalian sedang apa di sini? Bagaimana kakian bisa tahu keadaan Taehun Hyung?" tanya Junhyeok.
Sungjun menghela nafasnya. "Apa perlu aku menceritakannya?"
Junhyeok mengangguk, ia cukup penasaran dengan ceritanya.
"Ku tahu sendiri jika besok adalah hari libur. Awalnya aku dan Hwi berniat mengunjungi festival-"
"Tanpa aku? Wah... Parah sekali, aku kita teman," potong Junhyeok dengan kekecewaan.
"Cheon Junhyeok, dengarkan dulu Sungjun berbicara. Lagi pula kau tidak akan mendapatkan izin keluar malam-malam untuk hal yang tidak berguna," ucap Hwi.
Junhyeok menggaruk rambutnya tak gatal, apa yang Hwi ucapkan memang benar adanya. "Benar katamu, ya sudah lanjutkan."
"Festival itu diadakan tak jauh dari tempat Taehun Hyung bekerja, jadi kami memutuskan untuk mampir sekalian membeli minum. Tapi saat kami berdua sampai, Taehun Hyung sudah berbaring dengan darah di tengah jalan," ujar Sungjun. "Itupun sudah hendak di bawa ke rumah sakit."
"Jadi kalian tidak melihat kejadian yang sebenarnya?"
Keduanya menggeleng secara bersamaan menanggapi pertanyaan Junhyeok.
"Permisi, apa kalian keluarga pasien?"
Atensi ketiganya teralihkan pada seorang suster yang bertanya pada mereka.
"Bukan, tapi kami yang membawanya kemari," jawab Hwi.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Sungjun.
"Pasien kehilangan banyak darah dan kondisinya semakin memburuk, maka dari itu saya mencari keluarga pasien," ucapnya.
"Keluarganya ada di dekat rumah sakit ini, biar saya hubungi."
••••••
"Saat itu aku hendak menyebrang, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri bahwa jalanan saat itu sepi. Tapi entah mengapa saat aku berada di tengah jalan ada yang mendorongku bersamaan dengan suara benturan. Aku sempat tersungkur karena dorongan itu sangat mengejutkan dan keseimbanganku tidak terjaga," ujar Yeonjun. "Aku benar-benar tidak tahu apa-apa, yang aku tahu hanya Taehun yang berhasil menyelamatkanku tapi tidak berhasil menyelamatkan dirinya sendiri."
Mata Kyungjun memicing, ia masih tidak percaya dengan ucapan Yeonjun. Bahkan sebelum Yeonjun menjelaskan Kyungjun sudah mendaratkan tinjuannya di rahang Yeonjun sebanyak dua kali.
Hyunsoo dan Taehyun cukup kewalahan menenangkan Kyungjun. Kini keduanya bisa bernafas lega tapi masih tetap was-was, takut salah satu di antara keduanya menyerang tanpa aba-aba.
"Apa yang Yeonjun Hyung katakan memang benar. Meskipun aku juga tidak melihatnya secara langsung tapi kami punya cctv tersembunyi," ucap Taehyun.
Kyungjun terdiam mendengarnya. "Jika seperti itu, aku ingin melihat rekamannya. Aku akan membawa ini ke jalur hukum."
Tepat setelah Kyungjun menyelesaikan ucapannya ponsel miliknya berbunyi.
"Cepatlah kembali, Hyung. Keadaan Taehun Hyung lebih buruk dari yang aku kira."
••••••
Kekhawatiran menyelimuti mereka saat ini. Setelah mendengar kabar Taehun keempatnya segera kembali. Mereka sudah meneriksa darahnya masing-masing dan yang cocok mendonorkan darah untuk Taehun hanya satu orang yaitu Yeonjun.
Yeonjun dengan senang hati memberikan darahnya. Taehun telah membantunya, tidak mungkin ia tidak membantu Taehun juga.
"Eomma, aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika Taehun tidak menolongku," lirih Yeonjun seraya menatap sebuah foto sang ibu yang selalu ia bawa kemana pun ia pergi.
Setelah meendonorkan darahnya Yeonjun terbaring karena tubuhnya terasa lemas.
Di luar sana masih ada Sungjun dan Kyungjun, sedangkan yang lainnya sudah pulang terlebih dulu karena orang tua mereka akan tetap khawatir meskipun telah memberi kabar. Sedangkan Sungjun, laki-laki itu tetap bersikeras menemani Kyungjun.
Jujur, Yeonjun sedikit iri pada Taehun. Taehun memiliki seorang saudara yang begitu tulus menyayanginya. Sedangkan Yeonjun, ia bahkan tidak tahu adiknya itu masih ada di dunia ini atau tidak.
Happy Taehun Day!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Huhu... Telat banget ngucapinnya T_T Bab ini harusnya aku up tadi malem, tapi akunya ketiduran :(