SEBELAS

35 6 7
                                        

"Baiklah, jika kau ingin kembali, kembalilah. Tempat ini akan selalu ada untukmu."

Taehun, laki-laki itu baru saja berpamitan pada Yeonjun. Tidak, dia tidak berhenti bekerja. Hanya meminta izin untuk tidak lagi tinggal di sana.

"Terima kasih, Hyung. Nanti aku akan datang lebih pagi," ucap Taehun.

Yeonjun menggeleng. "Tidak perlu. Kau cukup datang setelah pulang sekolah."

"Baiklah, sekali lagi aku ucapkan terima kasih, Hyung. Aku pamit."

"Hati-hati!" seru Yeonjun seraya melihat Taehun yang perlahan mulai menjauh.

Yeonjun tersenyum kecil melihat Taehun, ia jadi teringat seseorang.

"Jika saja dia masih hidup, mungkin sudah sebesar, Taehun."

Dering telepon membuat Yeonjun sedikit terperanjat, ia melihat siapa yang memanggilnya malam-malam seperti ini.

Helaan nafas terdengar, Yeonjun sama sekali tidak aneh melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

"Ya! Choi Yeonjun, lama sekali!"

Suara dari sebrang sana membuat Yeonjun tersenyum kesal. "Ya! Choi Beomgyu, aku lebih tua darimu. Sopanlah sedikit."

Laki-laki bernama Choi Beomgyu itu terkekeh pelan. "Mianhae. Hyung aku dengar dari Taehyun kau mempunyai adik baru?"

"Ya, itu benar. Hanya untuk ini kau menghubungiku malam-malam?"

"Hyung, kau membiarkan posisiku tergeser?"

Yeonjun berdecak kesal. "Posisi apa yang kau maksud?"

"Posisiku sebagai adikmu."

"Adikku? Kapan aku mengakui kau sebagai adik-ku?"

"Saat pertama kita bertemu. Ah sudahlah, Hyung. Aku marah padamu."

Tut.

Panggilan ditutup sepihak oleh Yeonjun. Beomgyu hanya akan membuatnya kesal, jadi ia memilih mengakhiri panggilan itu saja.

"Aku mengakui dirimu sebagai adik-ku karena aku kira kau memang adik-ku, Choi Beomgyu."

••••••

Masih sangat pagi, tapi Kyungjun sudah berkutat di dapur. Ia akan membuatkan sarapan untuk Taehun. Adiknya itu masih tertidur karena semalam pulang cukup larut dan langsung belajar untuk ujian hari ini.

Rumah lama mereka memang masih jauh dari sekedar layak pakai. Tidak ada satu pun letak barang yang berubah, rumah lama ini benar-benar mengingatkan Kyungjun pada Jiwoo.

"Eomma, Appa benar-benar jahat."

Satu tetes air mata jatuh dari pelupuk mata Kyungjun.

*flashback*

"Taehun?"

Saat itu Kyungjun baru saja hendak pulang, tapi ditengah perjalanan ia tidak sengaja melihat Taehun.

Kyungjun tahu ke mana Taehun akan pergi, jadi ia memilih mengikutinya dari belakang tanpa sepengetahuan Taehun.

Perjalanan mereka lancar tanpa hambatan, namun saat sudah sampai di rumah, langkah Taehun menjadi lebih pelan. Di mata Kyungjun, Taehun seperti orang ketakutan.

Gomawo Hyung | TNXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang