~ 10 ~ Flashback

2.1K 162 0
                                    

Flashback on

Lalice baru sampai rumah ia baru saja pulang kerja. Kerja? Ia lalice dari kecil selalu di paksa untuk mencari uang jika tidak ia akan disiksa dan tidak dapat makan dari kedua orang tuanya. Saat lalice masuk ke dalam rumah lalice mendengar isakan tangis dari kamar orangi tuanya lalice penasaran dan menghampiri nya ia mendengar kan ucapan dari kedua orang tua nya.

"Yeabo aku salah mendidik lalice dengan keras harus nya kita menyayangi dia" sendu sang istri.

"Iya sayang kita seharusnya tidak melibatkan lalice dengan semua hutang kita, kita memaksa lalice untuk selalu bekerja untuk melunaskan semua hutang kita. Seharusnya itu tanggung jawab aku sebagai kepala keluarga bukan kalian"lirih sang suami.

"Aku sedih melihat lalice bersikap dingin dengan kita, aku salah aku sering memarahinya aku sering memukulnya karna aku melampiaskan amarah aku semuanya ke dia"isak sang istri.

"Kita mulai semua dari awal ne" ucap sang suami mencoba menenangkan sang istri.

"Walaupun lalice bukan anak kandung kita, dan aku sering memarahinya aku tetap menyayangi dia yeabo" ucap sang istri.

Deg

Deg

Mendengar ucapan ibu nya jantung lalice seakan berhenti kenyataan apa lagi ini tuhan, ia segera masuk kedalam kamar kedua orang tuanya.

"Maksud eomma apa aku bukan anak kandung kalian" ucap lalice yang sudah bergetar. Mendengar ucapan lalice kedua paruh baya itu kaget dengan kehadiran lalice.

"Kamu ngapain ada disini hah" teriak eomma nya.

"Memang nya kenapa kalau aku disini bukannya aku hanya pelampiasan kalian saja dan aku hanya sebagai suber pencarian uang kalian saja hah"teriak lalice matanya sudah memerah bahwa ia sangat kecewa.

"Lalice dengarkan penjelasan eomma dan appa dulu ne" ucap appa menenang kan lalice, ia hanya menganggukan kepala dan mencoba menetralkan emosinya.

"Jadi 8 Tahun yang lalu kami mempunyai hutang namun kami tidak bisa membayarnya hingga kami di kejar kejar lalu kami memutuskan untuk kabur ke dalam hutan yang memungkin kan kami akan sulit untuk di temukan. Sesampainya kamu di hutam kami ber istirahat sejenak namun kami mendengar suara teriakan anak kecil pas kami melihat kami melihat diri kamu yang terjatuh ke dalam jurang kami berniat menolong mu" appa berhenti sejenak untuk melanjutkan ceritanya ia sebenarnya tidak sanggup untuk menceritakan semuanya. Dilihat kondisi lalice dan eomma yang sudah menangis .

"Lanjutkan appa apa yang selanjutnya terjadi dimana keluargaku"isak tangis lalice.

"Saat kami menyelamatkan mu kami melihat luka mu yang sangat parah karna kepala mu membentur pohon besar, kami yang tidak tau harus berbuat apa kami langsung mengendong mu dan membawa mu pergi dari hutan kami bingung jika membawa mu ke rumah sakit tapi kami tidak mempunyai uang yang banyak  akhirnya kami memutuskan untuk membawa mu ke klinik terdekat yang ada disana. Setelah di periksa oleh dokter ternyata luka mu cukup parah di bagian kepala dan akibat benturan itu kamu mengalami hilang ingatan" runtuh pertahan appa ia menangis karna mau bagaimana pun seharusnya ia membantu mencari keluarganya bukannya menjadikan lalice sebagai alat pencari uang.

Deg

Deg

Hancur sudah perasaan lalice begitu banyak kenyataan pahit yang harus ia terima.

"Aku hilang ingatan? Kenapa kalian tidak bilang HAH! kenapa kalian tidak mencari keluarga ku"teriak lalice yang sudah histeris.

"Maaf kan kami nak memang seharusnya kami membantu mu menemukan keluarga mu akan saja kami tidak punya petunjuk dan pada saat itu kami hanya berfikir jika kamu gadis cantik bisa kami gunakan untuk membantu kaki mencari uang, sungguh maafkan kami kami sangat menyesal" ucap sesal appa ia ingin memeluk lalice hanya saja lalice keburu mengelak dan berkata.

"Sungguh aku kecewa pada kalian" sendu lalice lalu ia pergi dari rumah itu, eomma dan appa mereka menangis sambil berpelukan dan memikirkan bagaimana cara agar lalice memaafkan mereka.

Seminggu kemudian...

Semenjak kejadian itu lalice tidak pulang kerumah ia bingung harus bersikap apa ia terlalu kecewa dengan begitu banyak kenyataan pahit yang baru ia ketahui, namun ia juga tidak bisa terus menghindar mau bagaimana pun mereka lah yang sudah menyelamatkan dirinya.

Lalice/Lisa Pov

Aku baru pulang kerja selama seminggu ini aku tidur disebuah gubuk yang tidak terpakai, aku sedih dengan kehidupan ku yang sekarang karena sangat  tidak jelas. Saat aku sedang berjalan ada yang memanggilku dari kejauhan.

"LALICE" teriak seorang paruhbaya.

"Eom-ma" jawab ku terbata bata saat melihat siapa orang nya ternyata itu adalah eomma dan appa angkat ku. Mereka berjalan ke arah ku namun saat mereka berdua berjalan kearah ku entah dari mana berasal sebuah mobil melaju sangat kencang ke arah eomma dan appa sehingga membuat badan mereka melayang.

Brukk

Brukkk

"ANDWAE EOMMA APPA" teriak ku sambil berlari ke arah mereka , bisa kulihat appa sudah pingsan dan eomma yang masih setengah sadar meski banyak darah berlumuran.

"Eomma hiks appa hiks bertahanlah hiks" ucapku terisak. Eomma berusaha memegang pipiku dan berkata

"Li-ce mianhe eo-mma sud-ah membo-hongi -mu"ucap eomma terbata bata, lalu eomma menggambil sebuah kalung dari celana nya dan memberikan kepadaku dan juga sebuah surat kecil.

"Eo-mma dan ap-pa meny-ang-i mu -la-lice" ucap eomma sambil menutup mata.

"Andwae eomma hiks bangun eomma,appa juga ayo bangun hiks lalice udah memafkan kalian hiks ayo bangun hiks lice mohon" tangis lalice

Tak lama terdengar suara mobil ambulan dan mereka segera membawa nya kerumah sakit. Di perjalanan lalice membuka surat nya dan melihat kalung yang oemma nya berikan.

"Lalice ini kalung yang oemma temukan saat eomma dan appa menemukan mu di jurang nak,eomma yakin kalung ini adalah kalung pemberian dari keluarga mu dan juga namamu lalice bukan nama asli mu jaga kalung ini baik baik. eomma appa menyayangi mu dan semoga kamu bisa menemukan keluarg kandung mu"-eomma.

Setelah membaca isi surat nya lalice menangis kembali dan melihat ke arah kalung nya ada tulisan "C.Lalisa M"

Flashback off

Mengingat semua kejadian yang telah terjadi dalam hidupku ternyat hidupku sangat menyedihkan,tanpa sadar aku berdiri dan aku berjalan ke pembatas sungai.

"Ya tuhan! Aku lelah seperti ini"

"Bantu aku menemukannya tuhan beri aku petunjuk" lirih ku.

"Aku ingin merasakan hiks rasa nya kebahagian tuhan hiks kenapa begitu sulit"

"Aku cape tuhan hiks , aku ga bisa hidup seperti ini hiks" histerisku sambil terisak.

"JIKA AKU TIDAK BISA BAHAGIA BAWA AKU BERSAMA EOMMA DAN APPA TUHAN" teriak ku, aku melihat ke arah aliran sungai dan...

Brughh

Lalice / Lisa Pov End

BLACKVELVET-Whare Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang