~ 19 ~

2.3K 191 1
                                    


"Seul..seul.. bangun"ucap irene menggoyang goyangkan badan seulgi.

"eughh"bukannya bangun seulgi malah mempererat pelukan ke lalice.

"Lalice...lalice bangun"ucap wendy, namun tak ada respon dari lalice yang ada lalice tidur dengan gelisah dan keringat dingin.

"Unnie pegang lah tangan lisa yang kencang, lisa akan membantu mu unnie"

"Aniya lisa-ya unnie sudah tidak kuat lepaskan saja"

"Aniya unnie"

"Unnie lisa berhasil menyelamatkan unnie dan lisa sangat menyayangi mu unnie"

"Andwe lisa-ya!!!"

Tidur lalice semakin gelisah dia teriak teriak sampai seulgi terbangun.

"Jangan"

"Lalicee bangun jangan membuat kami panik"teriak wendy.

"Pegangan yang kencang"

"Lalice hey sadar"ucap seulgi menepuk nepuk pipi lalice.

"Unnie aku berhasil menyelamatkan mu, ANDWAE!!"teriak lalice dan langsung terbangun.

Degg

Degg

"Hah hah hah"nafas lalice memburu sambil memegang kepalanya.

"kata kata itu"gumam irene.

"Lalice gwenchana?"tanya wendy panik.

"gwenchana unnie hanya mimpi tapi seperti nyata"ucap lalice yang masih memikirkan.

"Syukurlah, unnie panik saat wajahmu yang ketakutan dan keringan dingin"ucap seulgi.

"Aku baik baik aja hanya sedikit pusing"ucap lalice.

"Lalice apa aku boleh tau apa yang kamu mimpikan?"tanya irene pelan, semuanya melirik ke arah irene.

"Seperti nyata dua anak kecil tapi aku ga bisa lihat wajahnya mereka terjebak di pinggir jurang dan sepertinya mereka bersaudara dan saling menyelamatkan namun akhirnya salah satu terjatuh ke jurang aku mendengar suaranya namun samar samar juga"jelas lalice ia mengingat sepotong mimpinya. Mendengar itu irene terdiam menatap lalice dengan sendu kenapa?kenapa kisah yang sama dengan kejadian 8 tahun yang lalu.

"Apa kau tau siapa nama anak itu?"tanya irene penuh harap.

"Anni aku tidak tau"jawab lalice dan mendapatkan helaan nafas dari irene.

"wae?apa ada yang salah?"tanya lalice bingung.

"Anni aku hanya mengingat adiku saja"ucap irene sendu.

"Adikmu yang mana yang bawel itu?"tanya lalice.

Bukannya menjawab irene malah meneteskan air matanya dan seulgi wendy hanya menatap sendu irene.

"Bukan yeri tapi adik kami yang jatuh di jurang"jawab wendy mewakilkan.

"Eoh mianhae aku tidak tau"sesal lalice.

"hm gwenchana, aku hanya berharap ada keajaiban"sendu irene sambil menghapus air matanya.

"Bolehkan aku memelukmu?"lanjut irene menatap lalice dengan memohon,melihat itu lalice tidak bisa menolak di dalam didirinya ingin juga memeluk irene sekarang.

"hm"ucap lalice merentangkan tangannya, irene melihat itu dengan senang hati memeluk lalice.

"Nyaman"gumam irene pelan namun masih bisa di dengar lalice dan memberikan senyuman tipis. Seulgi dan wendy yang melihat itu ingin sekali bergabung memeluk lalice namun mereka takut kalau lalice merasa risih.

BLACKVELVET-Whare Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang