~ 18 ~

2.5K 212 18
                                    

Dimobil....

Suasana di mobil hening ketiga putri choi masih memikirkan prilaku lalice ke rose,hingga akhirnya irene membuka suara.

"Humm lalice"ucap irene.

"Hm"jawab lalice.

"Dimana alamat rumah mu?"tanya irene.

"Antar aku ke jalan xxxxx"jawab lalice dan di angguki irene.

"Eh iya lalice kamu belum mengenal dua saudara ku ini kan"ucap irene sambil melirik seulgi dan wendy.

"Hm" singkat lalice, irene melirik ke arah seulgi dan wendy akan tau maksudnya mereka membuka suara.

"Anyeong aku choi Seung-wan manoban anak ke 2 dari keluarga choi kamu bisa panggil aku wendy unnie"ucap wendy dengan senyuman manis.

"Anyeong aku choi seulgi manoban aku kembaran dari wendy dan aku anak ke 3 dari keluarga choi kau bisa memanggilku seulgi unnie"ucap seulgi ramah, lalice melirik ke arah ke duanya memperhatikan wajah mereka.

"Kalian seperti olaf dan beruang"ucap lalice.

Degg

Degg

Mereke tersentak karna itu adalah panggilan yang diberikan oleh lisa 8 tahun yang lalu.

"Emm lalice kenapa kamu bilang mereka seperti olaf dan beruang"tanya irene.

"Karna yang ini matanya sipit kaya beruang terus yg ini kulit nya sangat putih seperti olaf"jelas lalice sambil menunjuk seulgi dan wendy.

"Kau boleh memanggilku dengan sebutan olaf"ucap wendy tersenyum irene dan seulgi saling melirik karna sejak 8 tahun yang lalu ga ada yang boleh memanggil dirinya dengan sebutan olaf.

"Okay olaf unnie"ucap lalice ke wendy dan di berikan senyuman manis wendy.

"Lalice boleh aku bertanya?"tanya irene.

"Katakan"ucap lalice.

"Tadi saat kita pamit dari rumah sakit kenapa kamu mencium kening rose?"tanya irene penasaran.

"Molla, kenapa?" Tanya balik lalice.

"Anni, aku hanya heran padahal kan kalian baru saja mengenal"ucap irene.

"Hatiku yang menyuruh melakukan itu"ucap lalice, mendengar itu ketuga putri choi saling pandang mereka akan memikirkan sesuatu yang sama.

"Apa ini ikatan batin anak kembar?"-batin reneseulwen.

Sesampainya di daerah jalan yang di beritahu laliace,ia memberitau rumahnya sampai akhirnya mereka berhenti di sebuah rumah sederhana namun tiba tiba hujan besar dan hal tersebut membuat ketiga keluarga choi saling pandang karna melihat jam juga sudah pukul 23.00.

"Unnie gimana kita pulang"bisik seulgi ke irene.

"Molla unnie juga tidak tau"ucap irene pelan.

"Ekhem"lalice berdehem dan itu memberikan perhatian dari ketiga choi.

"Wae ada apa lalice?"tanya wendy.

"Ini udah sangat larut dan hujan, kalian lebih baik mengingap saja"ucap lalice.

"Tidak usah, kami tidak ingin merepotkan mu"tolak irene pelan.

"Anggap saja ucapan terimakasih ku karna kalian mau mengantarkan ku pulang"ucap lalice, ketiga keluarga choi saling melirik dan saling memberi kode seakan bertanya, bagaimana?

"Ckk lama, kalau tidak mau kalian pulang saja kalau terjadi sesuatu jangan salahkan aku"datar lalice langsung pergi namun pergerakannya ditahan oleh seulgi.

BLACKVELVET-Whare Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang