~ 31 ~

2K 197 14
                                    

Haiii kangen ya?
Udah nunggu lama ya?
Hehe maaf yaa kalau aku ngilang kaya di telan bumi...
BTW HAPPY NEW YEAR 2023!!!!
-
-
-
-
-
-
-
-


"ka-u bi-lang apa barusan?" tanya rose tak percaya sambil duduk di sebelah lalice.

"Ocie"ucap lalice pelan.

"Kau mengingatku?" tanya rose.

"Aku tidak tau hanya saja nama ocie itu ada di kilasan ingatan ku dan juga aku merasa nyaman saat bersamamu"ucap lalice ke rose, hal itu membuat semua atensi keluarga choi ke arah mereka.

"Aku merasa kalau kau ini adalah ocie yang ada di kilasan ingatan ku"lanjut lalice, jujur rose tidak tau harus senang atau sedih walaupun lalice tidak sepenuhnya mengingat dirinya tapi setidaknya lalice mulai mengingat nama pemberiannya kepadanya.

"Aku senang kau memanggil ku ocie, kau boleh bahkan kalau bisa harus sering memanggilku dengan panggilan itu"ucap rose bahagia memeluk lalice, sedangkan saudarinya yang lain merasa iri dengan rose.

"Lalice apa kau mengingat kami?" tanya jennie dengan hati-hati dan membuat lalice melepaskan pelukannya dari rose dan menatap mereka semua dengan tatapan sulit di artikan.

"Kalau boleh tau apa saja yang kamu liat di kilasan ingatan mu?" tanya irene.

"Aku tidak begitu tau aku hanya melihat ada beberapa anak kecil perempuan dan aku pernah mendengar nama nini dan aku pernah teringat suara teriakan dan luka luka ntah lah apa maksud dari semuanya"jawab lalice, terlihat wajah kekecewaan beberapa dari mereka karna ternyata lalice memang belum sepenuhnya mengingat mereka. Melihat itu lalice jadi merasa bersalah bukannya dia tidak ingin bercerita sepenuhnya hanya saja dia ingin memastikan nya lebih pasti dengan tes dna.

"Mianhae kalau jawabanku itu membuat kalian kecewa, karna hanya itu saja yang bisa aku ingat"ucap lalice.

"Aniyo kau tidak usah merasa bersalah seperti itu karna ini bukan salahmu"ucap irene karna tidak ingin adik nya merasa bersalah.

"Benar kata irene unnie, lalice unnie jangan merasa bersalah"ucap yeri menambahkan dengan memberikan senyuman terbaiknya.

"Jangan memaksa untuk mengingatnya jika itu membuat kamu kesakitan"nasihat wendy.

"Kalau butuh apa apa jangan sungkan untuk bilang pada kami ne"ucap jisoo, mendengar itu semua hati lalice menghangat.

"gomawo untuk semuanya, kalian semua sudha baik padaku"ucap lalice tulus.

"Sama sama"ucap mereka serempak, jennie mendekat ke arah lalice di sisi brankar sebelahnya dan menggenggam tangan lalice.

"euhmm kau ingat nini?"tanya jennie ragu.

"aku pernah mendengarnya di kilasan ingatanku dan aku juga melihat ada dua gadis kecil yang sedang bermain di sebuah taman dan mereka memanggil nama lili dan nini"jelas lalice, mendengar itu jennie berbinar ternyata lili nya mengingat kenangan manis mereka sebelum dia hilang.

"Gomawo sudah mengingatnya lili"ucap jennie sambil mengecup kening adiknya.

Chupp

Lalice malu dengan perlakuan jennie dia menyembunyikan wajahnya di pelukan jennie.

"Unnie aku malu"ucap lalice dan membuat jennie dan yang lainnya terkekeh.

"Ngapain malu"ucap jennnie.

"Malu unnie ih"rengek lalice.

"Unnie apa kita bisa bicara berdua"bisik lalice di telinga jennie dan di beri anggukan oleh jennie.

"Unnie ada yang ingin aku bicarakan dengan lalice, sebaiknya kalian pergilan mencari makan untuk makan malam"ucap jennie, irene yang mendnegar itu tau maksud tujuan dari jennie dan mengajak ke enam adiknya untuk keluar mencari makan.

"Dah sekarang apa yang ingin kau bicarakan"ucap jennie sambil duduk di dsebelah brankar lalice.

"Unnie aku sudha memutuskan untuk tes dna"ucap lalice to the point.

"hmm unnie juga sudah bicara pada mommy dan daddy dan mereka juga sudah setuju"ucap jennie.

"Apapun nanti hasilnya unnie jangan kecewa kalau hasilnya ga sesuai pikiran unnie"lirih lalice.

"stt bicara apa sih kamu, tenang aja ne unnie yakin kalau kamu adalah adik unnie dan kalau pun nnti hasilnya ga sesuai kamu tetep adiknya unnie"ucap jennie sambil mengelus bahu lalice.

"gomawo"

"Kamu tau siapa nini?"

"engga"

"itu aku choi jennie manoban, nini itu adalah panggilan khusus dari mu saat kecil untuk ku dan aku juga punya panggilan khusus untuk mu"jelas jennie.

"apa itu?"

"lili"

"lili?"

"ya lili, jadi yang kau bilang tadi di kilasan ingatan mu dua gadis lili dan nini itu adalah aku dan kamu"ucap jennie.

"benarkah?"

"Iya ih gemes deh lama lama"kesel jennie karna adiknya ini selalu tak percaya, tiba-tiba terdengar suara pintu.

Ceklekk

"Sudah kah bicaranya?" tanya irene dan di beri anggukan oleh jennie.

"Sekarang kamu makanlah dulu nini dan kau lalice kau juga makan makanan dari rumah sakit setelah itu kau istirahat"ucap irene.

"Ne"ucap keduanya, sedangkan yang lainnya sudah mencari posisi di ruang rawat itu seperti seulgi,yeri dan juga jisoo yang sudha rebahan di kasur yang tersedia di sana, sedangkan wendy joy dan rose duduk di sofa dan menonton tv.

Setelah selesai makan dan lalice sudah meminum obatnya dia mulai berbicara.

"Aku ingin pulang"

"Mwo!? kau tak liat kondisi mu?" pekik joy heboh.

"Aku tidak suka ada disini lebih baik aku dirumah"

"Lalice lebih baik kamu disini dulu sampai kondisi mu membaik"ucap jisoo

"Aku tidak mau, pokoknya aku ingin pulang besok"kekeh lalice.

"Baiklahh nanti biar unnie bicara pada dokter sekarang kamu istirahat"lerai irene dan di berikan serangan dadakan berupa kecupan di pipinya dari lalice.

Chupp

"kau memang yang terbaik, selamat malam unnie"ucap lalice dan segera menutup wajahnya dengan selimut. Irene? Dia shock karna mendapat serangan mendadak tapi itu membuat hatinya senang.

"Jen, gimana tadi sudah bicara pada lalice?" tanya wendy.

"sudah unnie, dia siap tes dna dan jennie juga sudah memberi tahu daddy dan mommy mereka juga setuju besok pagi dokter akan ambil sempel darah lalice dan daddy"jelas jennie.

"Syukurlah semoga hasilnya yang terbaik"ucap wendy.

"Aamiin"

"yaudah sekarang kita juga istirahat" titah irene.

"Ne unnie"serempak merekea dan mengambil posisi masing masing ada yang tidur di kasur dan ada juga yang tidur di sofa.

~
~
~
~

BLACKVELVET-Whare Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang