Ini Wenrene lokal yah
bahasa nya juga gak baku
gak suka skip aja gak papa...
Di pagi hari, sinar mentari mulai menampakkan dirinya.
Di dalam sebuah kamar terlihat seorang wanita cantik yang sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah nya, terlihat dia memoles bibir nya dengan pelembab bibir, setelah menyimpan pelembab nya dia membalikan badannya terlihat wajahnya nya begitu cantik dengan senyuman indahnya yang mengawali pagi yang cerah ini.Wanita itu mengambil tas milik nya lalu dia melangkah keluar dari kamar milik nya, dia melangkah ke arah ruang tengah terlihat sang mami yang sedang menyiapkan makanan nya di meja makan, menjadi kepala keluarga dan ibu rumah tangga mami nya selalu memprioritaskan kepentingan sang putri semata wayangnya nya, sangat di sayangkan wanita cantik itu tidak di besar kan kasih sayang sang papi, karena sang papi harus meninggalkan nya(putrinya) dan sang istri selamanya.
"Pagi mih"- ucap wanita cantik bernama lengkap Bae Irene dia mencium pipi sang mami.Muachh
"Pagi sayang"- ucap sang mami bernama Bae Seul-ki, wanita yang kerap di panggil Irene itu mendudukkan dirinya yang sudah di suguhkan roti panggang dan susu yang biasa setiap pagi dia santap, Irene mulai memakan roti nya."Sayang sebentar lagi kamu mau naik kelas tiga, kamu mau kado apa dari mami?"- sang mami bertanya menatap sang putri penuh cinta, Irene yang sedang makan menatap sang mami.
"Aku apa aja sih mih, yang pasti kita sama-sama aja"- sambil mengunyah Irene berujar, sang mmai mengangguk tersenyum karena putri nya tidak pernah memaksa atau ingin di belikan apapun.
"Oh iya kamu gak papa kan sayang, malam nanti mami akan memperkenalkan kamu dengan om Jong Ki, dia juga bawa anak perempuan nya"- ucap mami, Irene yang sedang meminum susu nya mengangguk, lantas dia berdiri.
"Iya mamih, nanti Irene akan pergi ke sana, Irene berangkat dulu yah mih, bye mih"- ucap Irene,
"Bye sayang"- ucap Seul-ki, lalu Irene melangkah pergi keluar dia menaiki mobil miliknya lalu menjalankan nya menuju sekolah.
Di sisi lain wanita cantik nan tampan melangkah keluar kamar nya dia bernama Son Seungwan dia kerap kali di panggil Wendy , dia anak pindahan dari Kanada yang sudah lama menetap di Indonesia. Wendy melangkah turun dia melihat sang ayah yang sedang sarapan, menjadi anak tunggal yang terus di tekan sang ayah, yang menjadi single perent, bukan hal mudah untuk Wendy bahkan sang papa seorang pria yang harus mnejadi kepala keluarga, mengurus rumah, anak dan pekerjaan nya, mungkin alasan dia mengajar sang putri untuk ini dan itu demi kebaikan nya.
Tapi pikiran seperti itu Wendy pikir jika itu sebuah tekanan untuk nya yang harus bisa ini dan itu, yang harus mengikuti aturan nya ini dan itu, seakan itu adalah tuntutan untuk nya, Wendy melangkah melewati sang ayah bergitu saja.
"Kamu gak sarapan?"- tanya sang papa."Aku buru-buru, bye pah"- ucap Wendy.
"Nanti malam kamu ikut papa"- ucap sang papa yang bernama lengkap Song Jong Ki.