So annoying26

343 29 6
                                    

Sesampainya di rumah Rose, Irene di ajak masuk ke dalam rumah keduanya melangkah ke dalam, Rose membawa Irene ke atas menuju kamar nya.
"Lo mau pakai kamar sendiri? Di sebelah ada kamar tamu kosong, kalo enggak mau, kita bisa bagi tempat tidur"- ucap rose.

"Gue pake kamar tamu aja, gak apa-apa kan?"- ucap Irene bertanya.

"Gak apa-apa dong"- ucap Rose, dia melangkah ke kamar di sebelah kamar nya terlihat kamar yang rapi, keduanya melangkah masuk ke dalam kamar tamu nya.

"Sorry yah karena kamarnya kecil"- ucap Rose.

"Gak apa-apa kali, ini lebih dari cukup buat gue"- ucap Irene, tersenyum dia kembali memeluk Rose.
"Makasih ya Rose, gue gak tau lagi bilang makasih sama Lo harus gimana"- ucap Irene, Rose tersenyum dia melepaskan pelukannya.

"Enggak apa-apa kali, dulu juga waktu gue ada masalah Lo sering bantu gue"- ucap Rose.
"Ya udah Lo istirahat aja dulu, kalo mau makan atau butuh apa-apa bilang aja, di bawah juga ada bibi"- ucap Rose, Irene mengangguk, lalu Rose melangkah pergi dari kamar itu.

Irene mengambil tas nya lalu menyimpan nya di sisi tempat tidur, dia mendudukkan dirinya di tempat tidur, Irene terdiam menatap kosong ke depan mengingat kejadian sebelum nya,
dia benar-benar merasa jika Wendy benar-benar kecewa kepada nya.
Apa lagi di tambah kesalahpahaman di antara dia dan jin saat keluar di apartemen itu, dia hanya takut jika Wendy berpikir buruk tentang nya.

***
Jam dua belas malam.

tiba-tiba Irene mendapatkan telpon dari nomor tak di kenal, Irene yang masih terjaga karena terus memikirkan Wendy, dia dengan cepat mengangkat telpon nya.

Hallo - ucap nya dia mendudukkan dirinya.

Aku Wendy, ini nomor Karina - ucap Wendy.

Di apartemen Karina.
Wendy sedang tersenyum karena dia bisa menghubungi Irene, dia percaya jika Irene memang mencintai nya, walaupun awalnya dia kecewa,

Untung saja Karina dengan baik memberinya pengertian agar tidak terbawa emosi terlebih dahulu, dia(Karina)dengan senang hati memberikan ponsel nya agar Wendy menghubungi Irene, walaupun dalam hatinya Karina tidak ingin Wendy dengan siapapun, tapi dia tidak mau menjadi egois.

Kebahagiaan Wendy jauh lebih cukup untuknya dari pada dia harus melihat di setiap malam Wendy yang terus menyendiri.

Wendy kamu dengerin aku soal tadi di,,, -

Aku ngerti kok,, mau ketemu? Aku tunggu kamu di jembatan pejalan kaki di tengah kota - ucap Wendy.

Iya aku kesana, aku jelasin semuanya, aku rindu kamu Wendy - ucap Irene.

Aku tunggu - ucap Wendy, dia mematikan sambungan nya sepihak lalu dia membarikan ponselnya ke sang pemilik.

"Makasih Karina, mungkin kalo kamu gak bilang, kak Wendy akan terus salah paham karena kejadian tadi"- ucap Wendy.

"Gak papa kok kak, aku senang liat kakak sama kak Irene balik lagi"- ucap karina, Wendy tersenyum lalu dia memeluk Karina sehingga yang di peluk terdiam kaku dan tak percaya.

"Sekali lagi terimakasih, dan aku juga mau bilang makasih banyak sudah mau membiarkan aku menumpang di sini"- ucap Wendy, dia melepaskan pelukannya menatap Karina yang masih terdiam, Wendy melangkah ke sofa dia mengambil jaket nya lalu memakai nya.

"Kak Wendy pergi dulu yah"- ucap Wendy, dia melangkah pergi meninggalkan Karina yang terlihat tersenyum senang.

"Semoga sukses"- gumam Karina, ia membalikan badannya melangkah ke arah kamar nya.

So annoyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang