So annoying24

319 42 21
                                    

Setelah tidur siang nya berlalu, kini jam sudah menunjukkan pukul tiga sore, Wendy membuka matanya dia menatap sekeliling kamar. Dia melepaskan tangan Irene lalu melangkah turun, Irene yang terusik ia pun membuka matanya.
"Mau kemana?"- tanya nya dengan suara khas bangun tidur.

"Aku ke kamar, nanti mamih pulang gimana?"- ucap Wendy.

"Mamih paling malam selesai"- ucap Irene, dia mendudukan dirinya, Wendy pun mendudukkan dirinya di sisi ranjang, Wendy mengelus pipi Irene.

"Kalo gitu aku mandi dulu"- ucap Wendy.
"Mau ikut?"- tanya Wendy, Irene tersenyum mengangguk.
"Ayo"- ucap Wendy keduanya melangkah ke kamar mandi.

***
Di rumah sakit Seul-ki dan Jong-ki mulai keluar dari rumah sakit.
"Aku kira kamu akan lahiran sekarang"- ucap Jong-ki.

"Enggak lah, aku masih tujuh bulan, delapan bulan juga baru jalan"- ucap Seul-ki memasuki mobil nya, lalu mobil pun di jalan kan.

"Aku senang, bisa memiliki anak dari kamu, apa lagi sekarang aku bisa membesar kan anak aku dengan tangan aku sendiri, tanpa bantuan orang lain seperti Irene dulu"- ucap Jong-ki.

"Iya sayang"- ucap Seul-ki.
"Oh iya, aku mau kamu kasih tau keberadaan makam orang tua Wendy, dia pasti mau banget ketemu orang tua nya"- ucap Seul-ki.

"Iya nanti aku kasih tau dia"- ucap Jong-ki.

***
Setelah beberapa menit mobil pun sampai di mansion Seul-ki dan Jong-ki melangkah masuk ke dalam.
"Bi Irene sama Wendy di mana?"- tanya Seul-ki.

"Di kamar nyonya"- ucap maid dia membantu membawakan tas nya.

"Minta susu yah, saya mau bawa ke atas"- ucap Seul-ki.

"Kamu tuh seharusnya langsung istirahat sayang"- ucap Jong-ki.

"Aku harus perhatiin anak aku Irene dan Wendy juga"- ucap Seul-ki, dia mengambil dua gelas yang berisikan susu nya, Jong-ki mengambil nya.

"Aku bantu yah"- ucap Jong-ki, Seul-ki tersenyum mengangguk lalu keduanya melangkah masuk ke dalam lift.

*Di kamar Irene
Terlihat Irene dan Wendy sudah memakai baju biasanya, Irene memeluk Wendy.
"Aku masih ngerasa bersalah soal tamparan tadi"- ucap Irene, Wendy mengurai pelukannya dia menatap Irene.

"Aku kan udah bilang, aku gak apa-apa sayang"- ucap Wendy.

"Sayang?"- tanya Irene tersenyum senang.

"Iya apa lagi"- ucap Wendy. Irene menarik kepala Wendy dia mencium bibir Wendy, dan bersama kedua orang tuanya datang membuka pintu nya.

Cklekkk
Irene, Wendy menatap terlihat terkejut keduanya menoleh menatap kedua orang tua nya yang terdiam.

Prayyy!! - gelas di tangan Seul-ki dan Jong-ki terjatuh.

"Brengsek!!"- marah Jong-ki dia menghampiri Wendy.

"Pah aku bisa jelasin, ini salah Wendy"- Ucap Wendy.

Plak!! -

"Ini memang salah kamu, gak mungkin Irene,,,"- ucap Jong-ki terhenti dia menatap Irene dengan tajam.
"Apa kamu suka sama dia!!"- bentak Jong-ki merasa kecewa, Irene terlihat berkaca-kaca dia menatap sang papah dengan takut, lalu dia menatap Seul-ki yang benar-benar terlihat kecewa, setalah itu dia menatap Wendy, yang menatap nya.
"JAWAB PAPAH IRENE!!"- bentak Jong-ki benar-benar marah.

Wendy memejamkan saat melihat Irene menggelengkan kepalanya.
"Kurang ajar, berani kamu merusak anak saya!!"- marah Jong-ki, dia menarik Wendy keluar dari kamar Irene.

So annoyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang