So annoying21

332 47 8
                                    

Setalah satu hari berlalu, Irene begitu senang akan bertemu lagi dengan kekasihnya yang berada jauh.
Dia terlihat masih menggunakan seragam,pulang sekolah tadi dia langsung meminta supir nya untuk mengantarkan nya ke villa, tak lupa dia juga meminta maid membawakan baju ganti, agar dia mengganti pakaian nya di villanya.

***
Sudah hampir satu jam setengah mobil yang di tumpangi Irene, terhenti di parkiran, Irene mengambil tas dan paper bag yang berisikan pakaian gantinya, lalu dia melangkah keluar, dan langsung melangkah ke dalam villanya, dia menatap sekeliling villa yang terlihat sepi.
"Nona baru sampai?"- tanya bibi.

"Iya, Wendy sama kak Myung-joo kemana?"- tangan Irene.

"Nona Wendy, masih di kamar, jika nona Myung-joo sedang di perpustakaan"- ucap bibi, Irene mengangguk.

"Ya udah bi, Irene mau ke kamar dulu, ganti baju"- ucap Irene.

"Mau di buatkan apa, makan siang nya nona?"- tanya bibi.

"Wendy udah makan?"- tanya Irene.

"Sudah tadi pagi, kalo makan siang belum"- ucap bibi.

"Buatkan saja apapun bi, nanti Irene balik lagi"- ucap Irene.

"Baik non"- ucap bibi dia melangkah ke arah dapur, sedang Irene melangkah ke kamar Wendy, tanpa mengetuk Irene membuka pintunya perlahan, dia menatap Wendy yang sedang tertidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya.
Irene menghampiri kekasihnya itu, dia mengelus kepala Wendy lalu dia mencium keningnya.
"Aku udah sampai"- bisik nya memberitahu bahwa dia datang, Wendy tanpa terusik seperti nya dia benar-benar lelah.

Irene melepaskan tangan nya, dia melangkah ke kamar mandi hanya untuk menggantikan pakaian nya.
Setelah selesai dia kembali menghampiri Wendy, yang masih tertidur.
Irene mendudukkan dirinya di sisi ranjang, dan saat itu juga Wendy merasa terusik, dia bergerak kesamping, tangan yang di infus terlihat tertarik tapi dengan cepat Irene menahan nya, sehingga membuat Wendy terbangun, dia menatap Irene yang tersenyum, Irene membenarkan posisi Wendy, agar tidak terlepas infus nya.
"Dari kapan?"- tanya Wendy, dengan suara khas orang bangun tidur.

"Gak lama"- ucap Irene mengelus kepala Wendy.

"Gimana sekolah nya?"- tanya Wendy.

"Gak seru"- ucap Irene, Wendy tersenyum dia mendudukkan dirinya nya menyandar di kepala ranjang.

"Karena gak ada aku"- ucap Wendy.

"PD benget jadi orang, karena banyak tugas jadi gak seru tau"- ucap Irene.

"Dihh gengsi banget cuma bilang, gak seru karena gak ada aku"- ucap Wendy, Irene mempoutkan bibir dia mendekati Wendy laku memeluk nya, Wendy mengelus punggung Irene.

"Rindu Olaf"- ucap Irene.

"Rindu rabbit juga"- ucap Wendy.

"Aku senang banget tinggal menghitung hari, kamu akan melakukan operasi"- ucap Irene, Wendy tersenyum dia melepaskan pelukannya menatap Irene dengan intens.

"Sebelum itu, aku mau kamu janji sama aku, terus lah bahagia"- ucap Wendy bersungguh-sungguh.

"Aku akan bahagia sama kamu"- ucap Irene, Wendy mengerjapkan matanya yang mulai berkaca-kaca.

"Irene,, setiap operasi itu ada kegagalan dan ada keberuntungan, dan apapun yang terjadi mau adanya aku atau enggak,, kamu janji yah akan terus bahagia"- ucap Wendy.

"Wendy kita akan bersama, kapanpun itu, bahkan sampai maut menjemput aku"- ucap Irene, dia memegangi tangan Wendy.
"Janji sama aku kalo kamu bisa melewati semuanya"- ucap Irene, matanya mulai memerah.

"Akan aku usahakan, tapi aku tidak bisa berjanji,, semuanya sudah takdir Irene, janji yah"- ucap Wendy dia mengacungkan kelingkingnya, Irene menumpahkan air matanya, dia menautkan kelingking nya dengan Wendy, mengangguk menatap Wendy yang tersenyum. Entah kenapa Irene semakin menangis sendu, saat menatap Wendy yang tersenyum menatap nya.
Wendy menarik tubuh Irene, membiarkan nya menangis.
"Aku sangat mencintai mu Irene"- lirih Wendy.

So annoyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang