So annoying11

333 43 5
                                    

Malam ini Irene, Wendy dan kedua orang tua nya berada di ruang makan, untuk makan malam Seul-ki terlihat menyiapkan makanan untuk Wendy.

"Makasih mih"- ucap Wendy, Seul-ki tersenyum mengangguk dia mulai mengambil makanan untuk Irene.

"Biar aku sendiri aja"- ucap Irene dia mengambil makanannya sendiri, Seul-ki tersenyum dia mendudukkan dirinya mulai menyantap makan malam nya.

"Irene besok kamu gak usah pakai mobil itu lagi"- ucap Jong-ki, Irene menatap nya.

"Loh kok? Irene harus pakai kendaraan umum?"- tanya Irene, Jong-ki tersenyum dia memberikan sebuah kotak, lalu Irene pun menerimanya.

"Ini apa pah?"- tanya Irene.

"Buka saja"- ucap Jong-ki, Irene mulai membuka kotak nya terlihat sebuah kunci mobil.

"Pah ini serius?!"- tanya Irene tak percaya.

"Iya sayang itu buat kamu, di depan sana mobil nya sudah terparkir"- ucap Jong-ki, Irene menghampiri Jong-ki dia mencium pipi nya

"Makasih yah pah"- ucap Irene dia berlari ke arah luar, Wendy tersenyum menatap Seul-ki.

"Aku liat yah"- ucap Wendy, Seul-ki mengangguk Wendy pun melangkah mengikuti Irene.

"Kamu tuh Wendy kanapa gak di beliin?"- tanya Seul-ki.

"Irene gak parnah aku belikan mobil, Wendy juga masih ada mobil nya"- ucap Jong-ki.

"Wahh pasti mahal"- ucap Irene melihat mobil BMW seri8 warna hitam, sedangkan yang Wendy warna putih.

"Waww samaan kita mobil nya"- ucap Wendy, dia menyilangkan tangan nya di depan dada.

"Iya, tapi yang pasti, yang punya gue baru yah"- ucap Irene, Wendy mengangguk-angguk saja.

"Olaf gue punya hadiah buat Lo"- ucap Irene.

"Tumben Lo, curiga gue"- ucap Wendy menyipitkan matanya.

"Apaan sih, gue serius, ada di kamar, di tempat tidur Lo udah gue taro"- ucap Irene, Wendy tersenyum.

"Thanks ya"- ucap Wendy, dia melangkah masuk.

"Hahaha sama-sama"- tawa Irene dia menatap kepergian Wendy, Irene melangkah masuk dia meminta ijin kepada kedua orang tua nya untuk pergi ke kamarnya lebih dulu menyusul Wendy, dia memasuki liftnya.

Sesampainya di atas dia melihat Wendy yang di depan pintu.
"Lo gak bohong kan?"- tanya Wendy menatap Irene yang berjalan ke arah nya, Irene menggeleng.

"Enggak lah ya kali"- ucap Irene mulai masuk kedalam kamar nya, dia terlihat tertawa.
Wendy melangkah masuk tapi tiba-tiba.

Brush!! - air mengguyur Wendy begitu saja saat Wendy ingin masuk, Irene terlihat keluar dari kamar nya dia tertawa terbahak-bahak, Wendy menatap Irene begitu kesal.

"IRENE!!!"- teriak Wendy memekik, Irene menjulurkan lidahnya dia langsung berlari masuk menutup pintu nya.
"Irene tangung jawab gak Lo hah!!"- marah nya lagi.
"Sialan, gue udah curiga sama nih anak!"- kesal nya dia melangkah masuk menutup pintunya, lalu dia melihat sebuah kotak, Wendy membuka kotak nya terlihat sebuah tulisan.

SELAMAT ANDA KENA PRANK!!

Wendy begitu kesal dia meremas kertas nya.
"Awas Lo ya Irene, kali ini gue akan buat Lo semakin gila"- ucap Wendy dia melangkah ke kamar mandi.

•••
Keesokan harinya Wendy sudah bersiap dia melangkah keluar kamar terlihat Irene yang melangkah terlebih dahulu, dia meantap Irene yang masuk ke lift setelah tak terlihat, dia pun melangkah masuk ke dalam kamar nya,
Wendy mengacak-acak alat makeup kesayangan Irene yang di meja rias setelah itu dia mengambil baju Irene, dia mengeluarkan coklat lalu mengambil air, setelah itu dia meremas nya hingga berhamburan, Wendy mulai mengotori baju nya dia tau jika baju itu, baju kesayangan Irene.

So annoyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang