So annoying12

378 48 7
                                    

Double yaaa!! udahh yaa!!

Makan malam tiba.
Irene,Jong-ki dan Seul-ki berada di meja makan, ketiganya begitu hening.
"Sayang kamu mau sesuatu, biar papah belikan, kamu jangan mengingat-ingat kejadian tadi, yah"- ucap Jong-ki. Irene meneteskan air matanya dia menggeleng, dia menghampiri Jong-ki lalu bersimpuh di depan papah nya itu.

"Hiks hiks maafin Irene pah, sebenarnya Wendy gak salah, aku yang salah, aku kira papah hanya akan memarahi Wendy, tapi,,,"- ucap Irene tidak bisa berkata-kata karena menangis.

"Maksudnya?"- tanya Jong-ki.

"Ini hanya kecelakaan yang aku buat, Wendy hanya menolong aku tapi aku menuduh dia yang mendorong, Irene nyesel pah, Wendy gak salah! Maafin Irene"- jelas Irene, Jong-ki terdiam, dia melangkah pergi meninggalkan Irene yang menangis sendu, Seul-ki menghampiri Irene dia memeluk Irene.

"Kamu minta maaf ke Wendy"- ucap Seul-ki, Irene mengangguk dia melangkah ke atas.

Irene terhenti di depan pintu kamar Wendy, dia mengetuk pintunya, tapi Wendy tidak menyahut atau membukakan pintu nya.

"Wendy ini gue"- ucap Irene dia membukakan pintu, melihat kamar yang begitu gelap, Irene melangkah masuk.
"Wen"- panggil Irene, dia menyalakan lampu, lalu terlihat Wendy yang tertidur, Irene melangkah menghampiri Wendy, dia memegangi tangan Wendy yang begitu dingin.
"Wen"- panggil Irene, Wendy terlihat merintih sakit dia mengerjapkan matanya menatap Irene yang sudah menangis.

"Ngapain Lo?"- tanya Wendy dengan suara berat nya.

"Gue minta maaf hiks hiks, gue nyesel"- Isak Irene.

"Gak ada yang perlu dia maafkan atau di sesali, mending Lo pergi aja, gue juga udah janji kan gak akan ganggu Lo"- ucap Wendy, Irene menggeleng.

"Lo boleh kok ganggu gue lagi, Lo boleh jailin gue lagi"- ucap Irene bersimpuh.
"Gue mohon maafin gue"- ucap Irene.

"Apaan sih Rene kaya anak kecil tau gak, udah sekarang Lo ke kamar, tidur besok sekolah"- ucap Wendy, dia melepaskan tangan nya lalu membelakangi Irene.

"Lo besok bisa sekolah lagi"- ucap Irene, Wendy bungkam.
"Please"- ucap Irene, Wendy benar-benar bungkam, alhasil Irene menyerah dia melangkah pergi dari kamar Wendy.

Wendy tersenyum menatap kepergian Irene, dia terkekeh saat melihat Irene menangis seperti anak kecil.
"Kesakitan Lo dan gue gak sebanding Rene"- ucap Wendy, dia memejamkan matanya.

•••
Keesokan harinya, Irene sudah berada di ruang makan lebih dulu, dia membuat kan roti panggang untuk Wendy, setelah selesai dia melangkah pergi ke atas, Jong-ki dan Seul-ki menatap Irene yang masuk ke dalam lift.
"Kamu juga harus meminta maaf ke Wendy, tamparan kamu adalah luka yang gak akan Wendy lupakan, mau sekuat apapun Wendy dia juga memiliki hati, jika kamu memang paman atau ayah pengganti Wendy yang baik, meminta maaf lah"- ucap Seul-ki dia mendudukkan dirinya, Jong-ki tersenyum.

"Iya sayang nanti aku minta maaf sama Wendy, hari ini aku mau ke sekolahan mau memasukan Wendy kembali, dan akan mengatakan bahwa Wendy tidak bersalah"- ucap Jong-ki Seul-ki mengangguk.

Irene membuka pintunya dia melangkah masuk terlihat Wendy yang berkeringat, dia masih tertidur tapi dia terus bergumam, Irene menyimpan piringnya di nakas dia menghampiri Wendy mengangkat kepala Wendy menyimpan nya di pahanya.
"Wendy"- panggil Irene, dia menghapus keringat yang membasahi wajah Wendy.
"Wendy bangun"- ucap Irene, Wendy membuka matanya terkejut.

"Akhhh"- pekik Wendy memegangi dadanya.

"Wen Lo gak apa-apa?"- tanya Irene, dia memegangi tangan Wendy yang dingin di depan dadanya.
"Wendy Lo sakit"- tanya Irene dia membaringkan Wendy, lalu dia mencari kotak obat, saat membuka laci terlihat ada obat di sana.
"Ini punya lo?"- tanya Irene dia mengambil nya lalu memberikan nya ke Wendy, Wendy pun meminum obat nya, setelah itu dia terlihat sedikit baikan, Wendy kembali membaringkan tubuhnya.
"Lo harus sarapan dulu"- ucap Irene.

So annoyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang