So annoying22

307 47 6
                                    

Hari ini Wendy dan Irene terlihat sudah bersiap untuk pergi berangkat ke sekolah, Wendy dan Irene terlihat tersenyum saat di depan pintu kamar nya masing-masing.
"Pagi sayang"- ucap Irene.

"Pagi juga"- ucap Wendy, Irene terlihat mempoutkan bibir.
"Gemes banget masih pagi juga"- ucap Wendy, dia melangkah ke arah lift dan di ikuti Irene.

"Sayang nya gak ada"- ucap Irene.

"Sayang aku itu gak bisa di ungkapkan dengan kata-kata, yang pasti aku sayang kamu"- ucap Wendy.

"Aaaa masih pagi tau"- ucap Irene, tersenyum malu. Saat pintu lift terbuka keduanya kembali terlihat biasa saja  mereka melangkah ke arah meja makan.

"Pagi pah mih!!"- ucap keduanya, mereka mendudukkan dirinya.

"Pagi sayang"- ucap kedua orang tua nya. Seul-ki memberikan sarapan untuk Wendy lalu di susul untuk Irene.

"Wendy kamu mau di antarkan supir?"- tanya Seul-ki.

"Gak usah mih, biar Wendy ikut mobil aku aja"- ucap Irene.

"Kamu gak apa-apa?"- tanya Seul-ki ke Irene.

"Iya gak apa-apa, emang nya kenapa, Wendy kan adik aku juga"- ucap Irene, Seul-ki dan Jong-ki terlihat tersenyum.

"Papah senang kamu bisa menerima Wendy"- ucap Jong-ki. Irene menoleh menatap Wendy yang tersenyum.

"Gak baik ngobrol sambil makan, ayo habiskan setelah itu kalian berangkat sekolah"- ucap Seul-ki.

"Iya mih"- ucap keduanya.

Setelah menghabiskan sarapan nya Wendy dan Irene pun berangkat ke sekolah, Irene yang menyetir mobil nya.
"Rene"- panggil Wendy.

"Rene?"- ucap Irene.

"Aku harus panggil apa, kakak?, kan gak mungkin kita cuma berdua kecuali kalo ada mamih sama papah"- ucap Wendy.

"Ya apa kek sayang kek"- ucap Irene, Wendy tertawa kecil.
"Dihh ya curang aku aja panggil kamu sayang"- ucap Irene.

"Kamu mau banget aku panggil sayang?"- tanya Wendy.

"Iya lah, masa enggak, apa kamu gak sayang sama aku?"- tanya Irene.

"Pertanyaan kamu itu udah sering kemu ucapkan, gak bosen?"- tanya Wendy, Irene menoleh ke arah Wendy lalu kembali fokus saat dia(Irene) ingin menjawab.
"Iya sayang aku tau, aku sayang kamu"- ucap Wendy, tiba-tiba Irene menoleh ke arah lain, terlihat di pipinya semburat merah merona. Irene menepuk-nepuk pipi nya dia masih fokus dengan jalanan.

"Kamu tuh suka bikin anak orang deg degan yah"- ucap Irene.

"Aku? Gak pernah"- ucap Wendy terlihat bingung.

"Tau ah, susah ngomong sama kamu"- ucap Irene, baru juga di bikin baper, seperkian detik malah di buat kesal.

°°°
Sesampainya di sekolah Irene memarkirkan mobilnya, dia dan Wendy melangkah keluar, Irene menghampiri Wendy dia menautkan tangan nya.
"Apa gak apa-apa kita jalan kaya gini?"- tanya Wendy.

"Emang kenapa? kamu malu jalan sama aku?"- tanya Irene.

"Bukan gitu sayang, maksudnya Irene"- ucap Wendy, tiba-tiba Irene tersenyum.
"Kalo mereka tau dan mereka mengatakan ini kepada mamih papah gimana?"- tanya Wendy.

"Iya juga sih, yaudah gak ada gandengan tangan, tapi kamu jangan jauh-jauh dari aku"- ucap Irene melepaskan tangan nya.

"Iya Irene,, nya Wendy"- ucap Wendy dia melangkah begitu saja.

"Apa Irene nya Wendy?!"- ucap Irene, tersenyum senang dia menyusul Wendy ke arah kelasnya.

Saat di tengah jalan Irene dan Wendy terhenti saat melihat banyak siswi yang berkumpul di tengah koridor.

So annoyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang