Hari ini Wendy dan Irene terlihat sudah bersiap untuk pergi berangkat ke sekolah, Wendy dan Irene terlihat tersenyum saat di depan pintu kamar nya masing-masing.
"Pagi sayang"- ucap Irene."Pagi juga"- ucap Wendy, Irene terlihat mempoutkan bibir.
"Gemes banget masih pagi juga"- ucap Wendy, dia melangkah ke arah lift dan di ikuti Irene."Sayang nya gak ada"- ucap Irene.
"Sayang aku itu gak bisa di ungkapkan dengan kata-kata, yang pasti aku sayang kamu"- ucap Wendy.
"Aaaa masih pagi tau"- ucap Irene, tersenyum malu. Saat pintu lift terbuka keduanya kembali terlihat biasa saja mereka melangkah ke arah meja makan.
"Pagi pah mih!!"- ucap keduanya, mereka mendudukkan dirinya.
"Pagi sayang"- ucap kedua orang tua nya. Seul-ki memberikan sarapan untuk Wendy lalu di susul untuk Irene.
"Wendy kamu mau di antarkan supir?"- tanya Seul-ki.
"Gak usah mih, biar Wendy ikut mobil aku aja"- ucap Irene.
"Kamu gak apa-apa?"- tanya Seul-ki ke Irene.
"Iya gak apa-apa, emang nya kenapa, Wendy kan adik aku juga"- ucap Irene, Seul-ki dan Jong-ki terlihat tersenyum.
"Papah senang kamu bisa menerima Wendy"- ucap Jong-ki. Irene menoleh menatap Wendy yang tersenyum.
"Gak baik ngobrol sambil makan, ayo habiskan setelah itu kalian berangkat sekolah"- ucap Seul-ki.
"Iya mih"- ucap keduanya.
Setelah menghabiskan sarapan nya Wendy dan Irene pun berangkat ke sekolah, Irene yang menyetir mobil nya.
"Rene"- panggil Wendy."Rene?"- ucap Irene.
"Aku harus panggil apa, kakak?, kan gak mungkin kita cuma berdua kecuali kalo ada mamih sama papah"- ucap Wendy.
"Ya apa kek sayang kek"- ucap Irene, Wendy tertawa kecil.
"Dihh ya curang aku aja panggil kamu sayang"- ucap Irene."Kamu mau banget aku panggil sayang?"- tanya Wendy.
"Iya lah, masa enggak, apa kamu gak sayang sama aku?"- tanya Irene.
"Pertanyaan kamu itu udah sering kemu ucapkan, gak bosen?"- tanya Wendy, Irene menoleh ke arah Wendy lalu kembali fokus saat dia(Irene) ingin menjawab.
"Iya sayang aku tau, aku sayang kamu"- ucap Wendy, tiba-tiba Irene menoleh ke arah lain, terlihat di pipinya semburat merah merona. Irene menepuk-nepuk pipi nya dia masih fokus dengan jalanan."Kamu tuh suka bikin anak orang deg degan yah"- ucap Irene.
"Aku? Gak pernah"- ucap Wendy terlihat bingung.
"Tau ah, susah ngomong sama kamu"- ucap Irene, baru juga di bikin baper, seperkian detik malah di buat kesal.
°°°
Sesampainya di sekolah Irene memarkirkan mobilnya, dia dan Wendy melangkah keluar, Irene menghampiri Wendy dia menautkan tangan nya.
"Apa gak apa-apa kita jalan kaya gini?"- tanya Wendy."Emang kenapa? kamu malu jalan sama aku?"- tanya Irene.
"Bukan gitu sayang, maksudnya Irene"- ucap Wendy, tiba-tiba Irene tersenyum.
"Kalo mereka tau dan mereka mengatakan ini kepada mamih papah gimana?"- tanya Wendy."Iya juga sih, yaudah gak ada gandengan tangan, tapi kamu jangan jauh-jauh dari aku"- ucap Irene melepaskan tangan nya.
"Iya Irene,, nya Wendy"- ucap Wendy dia melangkah begitu saja.
"Apa Irene nya Wendy?!"- ucap Irene, tersenyum senang dia menyusul Wendy ke arah kelasnya.
Saat di tengah jalan Irene dan Wendy terhenti saat melihat banyak siswi yang berkumpul di tengah koridor.