01

39 2 1
                                    

Gadis dengan rok putih hitam kotak - kotak, baju putih pas di tubuh rampingnya tapi tidak terlalu sempit, almamet hitam yang bertengger di lengan kanan, dasi yg senada dengan warna rok yg terpasang dengan rapi di leher jenjangnya, sepatu kets hitam yang pas dengan kaki kecilnya, tak lupa tas hitam yang tersandang di punggung kecilnya dan rambut sepinggang yang dibiarkan tergerai menampah kecantikannya.

# Ilustrasi baju sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

# Ilustrasi baju sekolah. ( anggap aja almametnya dilepas dan di tenteng ditangannya)

Gadis itu berjalan dengan langkah santai memasuki kawasan sekolah. Gerbang yg menjulan tinggi menyambut kedatangannya, tulisan besar yang menyatu dengan jeraji besi menciptakan kata Alexander High School. Sekolah dengan fasilitas mewah dan jaminan untuk melanjutkan kuliah ke kampus - kampus ternama di dunia. Banyak orang tua golongan atas berlomba - lomba memasukkan anaknya ke sekolah ini. Bahkan rata - rata anak yang sekolah di Alexander High School semuanya anak orang berduit ( alias orang kaya :) ). Bisa di liat dari tas, sepatu dan aksesoris yg mereka pakai berasal dari brand ternama. Hanya ada beberapa dengan ekonomi yang pas - pas an bisa masuk ke sekolah ini dengan mengandalkan otak mereka. Oleh karena itu banyak terjadi aksi bully di sana. Anak - anak dengan ekonomi pas pasan akan sering si tindas dengan anak yang memiliki kuasa dan berduit. Bahkan ada beberapa anak memilih untuk keluar dari Alexander High School dan memilih untuk melanjutkan ke sekolahnya di SMA Negri.

# Ilustrasi bangunan sekolah Alexander High School

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

# Ilustrasi bangunan sekolah Alexander High School

Gadis itu menatap tabjuk bangunan sekolah, tak ayal banyak yang bermimpi masuk kesini. Sekolan dengan disain clasik membuatnya bertambah semangat untuk menimpa ilmu di situ.

Kakinya terus melangkah kedalam koridor. Tujuan utamanya mencari ruangan kepala sekolah. Hampir 10 menit berputar - putar mencari rungan kepala sekolah, hingga akhirnya ia menemukannya. Pintu warna coklat dengan papan yg tergantung di depan pintu bertuliska " kepala sekolah" menambah keyakinannya bahwa ini adalah rumah kepala sekolah. Ia mengetuk pintu tiga kali dan membuka pintu.

Aroma cofe yang berasal dari gelas yg terletak di atas meja kerja kelapa sekolah langsung tercium di hidungnya. Pandangannya langsung tertuju ke arah pria berumur 28th dengan stelan kantor lengkap melilit tubuhnya yg sedang membaca beberapa berkas. Wajahnya yang tampan dan tegas membuat siapa saja akan langsung suka dengannya. Umurnya hampir mendekati angka 30 tidak membuat garis - garis halus mencul di wajahnya.

" permisi pak, saya murid baru.... kelas saya di mana ya pak?" Tanya gadis itu.

" kamu....Aliza Glisea ya?"
Gadis yang dipanggil Aliza Glisea itu menganggukkan kepalanya.

" kamu kelas 12IPA2... mari saya antar"
Kepala sekolah itu bangkit dari kursi kebesarannya kemudian berjalan keluar ruangan. Aliza mengekori kepala sekolah itu, sekali - sekali matanya menatap beberapa murid yang berlarian menuju kelas masing - masing saat bunyi lonceng bertanda masuk kelas bergema keseluruh ruangan.

Sesampainya di kelas yg bertuliskan 12IPA2 kepala sekolah mengetuk pintu dan tak lama guru muda dengan stelan formal berwarna pink mengambut kedatangan kami.

" iya pak... ada yang bisa di bantu?" Tanya guru muda itu.

" ini murid baru... Aliza ini kelas kamu.."

" baik pak... terimakasih..." Aliza masuk kedalam kelas. Kepala sekolah itu berpamitan dan pergi dari sana.

" perhatikan semuanya... kita kedatangan murid baru... baik silahkan perkenalkan diri kamu" perintah guru muda itu.

" hallo semuanya... perkenalkan nama saya Aliza Glisea... biasa di panggil Aliza ... senang perkenalan dengan kalian semua... semoga kita jadi teman baik ya..." Aliza mengunggingkan senyum manis untuk semua penghuni kelas. Ia harus menciptakan image baik.

" waah... kamu cantik sekali Aliza" ujar gadis dengan kacamata bulat, rambut di kuncir dua dan tak lupa jepitan rambut gucci di rambut sebelah kanan.

" masih cantikan gue lah..." kata gadis dengan make up sedikit tebal dan bando dior yg melekat di kepalanya.

" biasa aja tuh..." ujar laki - laki yang sempat menatap sekilas Aliza dan kembali menatap ponsel berlogo apel di tangannya.

" apa lo bilang... biasa aja... gue yang udah kayak jisoo blackpink lo kata biasa aja.... katarak mata lo..." sinsi gadis berbando dior.

" jisoo blackpink itu enak di pandang..... sedangkan e lo kayak kutil kuda.. mau mintak disamain kayak jisoo... eeh mimpi lo ketinggian... " ujar laki - laki yang masih menatapi ponselnya.

" wahhhh.. kayaknya lo mau ajak gue war ya.... ayok sini war sama gue..." gadis dengan bendo dior itu berdiri dari kursinya. Dia hendak menghampiri laki - laki yang masih sibuk dengan ponselnya itu. Tapi sebelum kakinya melangkah suara guru muda itu menghentikan langkahnya.

" SUDAH... jangan ada yang bersuara lagi"terial guru muda itu.

" saya Mila guru sastra ... kamu duduk di kursi yang kosong itu ya.." Guru mila menunjuk kursi paling belakang.

" baik bu... terimakasih..." Aliza berjalan ke arah kursi paling belakang. Ia meletakkan tas, mengeluarkan buku dan mulai mendengarkan materi yang di ajarkan buk Mila.

15 menit buk Mila menerangkan pelajaran tiba - tiba pintu kelas di buka dengan kasar. Siswa dengan kemeja putih yang di keluarkan dari celana, dasi yang terpasang sembarangan di lehernya, rambut acak - acakan seperti baru bangun tidur, tapi tidak mengurangi kadar kegantengan dari siswa itu. Dia berjalan ke arah Aliza ,dia mendudukkan dirinya di samping Aliza dan menelungkupkan wajahnya di atas meja dengan menjadikan tangan sebagai alasnya.

Menarik. Batin Aliza

Jangan lupa follow yaaaa, dan kasih bintang. 😊❤

AlizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang