09

10 2 0
                                    

Selama pelajaran berlangsung Aliza tidak henti.- hentinya menggerakkan kaki. Ia sudah sangat kebelet untuk buang air kecil, tapi pak Joni selaku guru Ipa tidak memperbolehkan siapa pun untuk meninggalkan kelas. Hal hasil Aliza harus menunggu sampai jam pelajaran berakhir.
Setelah dua jam berlalu belajar bersama pak Joni, bunyi merdu bell mengalun indah menyusuri sepanjang bangunan sekolah. Aliza buru - buru keluar kelas, ia sudah tidak tahan lagi.

Sesampainya di dalam toilet, ia masuk ke salah satu bilik kamar mandi, untuk menuntaskan hajatnya. Merasa lega setelah membuang air kecil.

" LOOO..... NGAPAIN BUAT SARAPAN UNTUK PACAR GUE HAAAHHH....."

Aliza yang berniat keluar dari bilik kamar mandi, menggurungkan niatnya. Ia lebih memilih berdiam diri si dalam kamar mandi sampai aksi bully itu selesai.

" aa.....aku cuma maaauu balas budi....karena kak Fauzan ....udah nolong aku..." jawab Angela, suara yang sangat dikenal Aliza. Gadis yang sering di bully Mona. Gadis yang sering di tudung berusaha mendekati Fauzan pacarnya Mona.

" ALAAAH.....LOO CAPER KAN KE PACAR GUE....LO NGAK PERNAH NGACA HAAA.....WAJAH LO AJA DEKIL BANYAK JERAWAT... MANA MAU FAUZAN SAMA LO....NGACA JAL*NG. " Mona selaku yang sedang membully, menjambak rambul Angela. Angela meringis menahan sakit yang menjalar di kulit kepalanya.

Kalau Angela bisa meminta ia ingin mempunya wajah yang bersih, tidak ada jerawat, bekas jerawat, dan kusam. Ia juga ingin seperti yang lainnya,  mempunyai wajah yang terawat dan enak di pandang. Tapi apa daya Angela tidak mempunyai uang untuk membeli skincare. Hal hasil wajahnya tidak terurus.

Mona menarik kerah baju Angela sehingga membuat Angela yang semula bersimpuh di lantai menjadi berdiri, menatap wajah Angela dengan bengis.

Plak

Plak

Dua kali tamparan mendarat di pipi Angela. Sensasi perih dan bau amis masuk ke hidungnya. Sudut bibir Angela sedikit robek. Air mata Angela sudah berlomba - lomba keluar.

Tamparan yang pernah Aliza.

" SEKALI LAGI LO CAPER SAMA PACAR GUE......GUE AKAN BUAT YANG LEBIH DARI INI..." Mona mendorong Angela sehingga membuatnya tersungkur kebelakang. Kemudia ia pergi meninggalkan Angela yang sudah mengenaskan.

Setelah Mona tidak nampak lagi, Angela berdiri, ia menepuk - nepuk roknya yang kotor, kemudian menjilati darah pada sobekan bibirnya. Dia berjalan ke arah wastafel mencuci wajah. Bekas tamparan pada kedua pipinya tercetak dengan jelas. Angela mengusap pipinya pelan. Sensasi perih pada tamparan itu membuatnya tersenyum.

" keluar lo dari sana..." suara Angela yang semua takut - takut beruban menjadi tegas dan dingin.

Aliza tersentak, sejak kapan Angela menyadari keberadaannya. Aliza dengan pelan membuka pintu toilet.

" maaf kak aku ngak bermaksud nguping..." Aliza menundukkan kepalanya. Ia takut dengan wujud Angela yang sekarang. Dia sangat berbeda dari saat Aliza menolongnya di kantin. Angela seperti mempunyai  kepribadian lain.

Angela melirik Aliza dari pantulan cermin. Kemudian dia berjalan meninggalkan Aliza di toilet. Setelah kepergian Angela, Aliza menghembuskan nafas lega. Ia cemas kalau Angela marah kepadanya.

Setelah merasa tenang Alias  meninggalkan toilet untuk menuju kantin, perutnya sudah berbunyi minta di isi. Sesekali ia melirik ke arah belakang takut - takut kalau Angela mengikutinya.

.............................

Sesampainya di kantin, Aliza  memesan makanan untuk dirinya sendiri. Setelah mendapatkan siomay dan segelas jus tomat ia mencari tempat duduk. Kursi kantin hampir penuh dengan murid, Ana dan Meli tidak terlihat sama sekali oleh Aliza.

AlizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang