03

15 2 0
                                    

Matahari engan menunjukkan wajahnya. Dia lebih memilih sembunyi di belakang awan hitam. Pagi hari yang di awali dengan mendung. Tapi hal itu tidak membuat semangat Aliza memudar, ia harus bergegas kesekolah menghindari hujan yang akan turun dengan tiba - tiba.

" perfect " Aliza memutar badannya di depan kaca full body. Meneliti penampilannya, setelah puas ia, mengambil ransel dan berangkat menuju sekolah. Pagi ini ia akan naik bus, ia sangat suka berada pada keramaian.

Setelah mengunci pintu rumah, ia berjalan ke halte bus. Butuh 15 menit untuk sampai kesekolahnya. Sesampainya di halte bus, Aliza duduk di kursi tunggu. Hari ini tidak terlalu banyak manusia yang berada di halte. Mungkin karena cuaca mendung mereka lebih memilih menaiki taksi atau mobil pribadi takut takut bajunya basah.

5 menit menunggu bus tumpangan Aliza datang. Ia masuk ke dalam bus, membayar ongkos dan duduk di kursi nomor 3 dari belakang dekat jendela. Bus melaju dengan kecepatan normal, sesampainya di lampu merah, perhatian Aliza terfokus kegerombolan sepeda motor yang juga berhenti karena lampu merah. Lima sepeda motor ninja, dari seragam yang mereka kenakan Aliza bisa tebak mereka satu sekolah dengannya. Dua sepeda motor menggonceng perempuan. Mata Aliza menyipit memfokuskan matanya ke arah perempuan di motor ninja itu.

"Target terkunci... sepertinya hari ini akan menjadi hari yang panjang".

Tak lama lampu merah di gantikan dengan lampu hijau. Pengendara mulai menancapakan gas kendaraannya. Dan segerombolan motor ninja itu hilang dari pandangan Aliza.

................

Sesampainya di gerbang sekolah Aliza bergegas menuju koridor. Lapangan sekolah yang luas membuatnya harus berlari - lari kecil. Gerimis mulai turun menyentuh permukaan bumi.

Aliza meyusuri koridor, sesekali ia penepuk - nepuk seragamnya yang sedikit terkena air hujan.

Dug

Seseorang menyenggol Aliza sedikit kencang. Kalau saja ia tidak dapat menyeimbangkan tubuhnya mungkin saja ia sudah jatuh ke lantai koridor yang sudah di penuhi dengan jejak - jejak kaki.

" sorry.." ucap pria yang menabrak Aliza tadi.

" ngak apa - apa kok... " balas Aliza di iringi dengan senyum.

" WOOOIIII.... FAUZAN TUNGGUIN GUE...AWAS AJA LO YAAA.." seru siswa sambil berlari - lari kecil.

Laki - laki yang di panggil Fauzan itu bersembunyi di belakang tubuh mungil Aliza.

" PERGI LO SANA ..... MILO ANJ*NG"

Siswa yang di panggil Milo itu berusaha menarik tubuh Fauzan yang berada di belakang Aliza. Tapi setiap kali Milo mencoba menari Fauzan dari sebelah kanan, mana dia akan berpindah kesebelah kiri. Saat Milo mencoba menarik dari sebelah kiri, Fauzan akan pindah ke sebelah kanan, hal tersebut terjadi terus menerus.

............

Flashback

Rembongan Derren sampai di sekolah. Butian air mulai berjatuhan di permukaan bumi. Satu dua tetes mulai menerpa kulit, kemudian di susul beribu - ribu butiran air.

Darren, Fauzan, Milo, Zhian dan dua gadis yang bersama mereka berlari meju koridor sekolah. Saat sedang berlari tiba- tiba Fauzan melopat ke genangan air, alhasil air dalam ngenakan itu menyembur ke baju Milo yang tepat berada di samping Fauzan, sedangkan Derren, zhian dan dua orang gadis berdiri di belakang Fauzan dan Milo.

AlizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang