05

12 2 0
                                    

Aliza sibuk menyatat contekan tugas dari Ana. Semalam ia sudah berusaha untuk mencari jawaban dari pertanyaan matematika nomor 3 tapi sampai pagi pun masih belum ada satupun jawaban yang ia dapat. Hal hasil ia meminta contekan jawaban dari Ana. Untung saja gadis itu mendapatkan jawabannya.

" ana ini angka berapa ?" Tanya Aliza pada ana yang sibuk merapikan rambutnya. Ana melirik buku pr sekilas.

" ooh....itu akar lima" jawab Ana.

Aliza yang mendengar itu kembali mencatat jawaban Ana. Sudah selesai dengan urusannya ia pamit kembali ke kursinya dan tak lupa bilang terimakasih pada Ana. Saat meraba laci mejanya ia merasakan ada penghuni benda asing di dalam mejanya. Ia menggambil benda tersebut sebuah kotak hitam kecil dengan pita putih di atasnya.

Siapa yang meletakkan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Siapa yang meletakkan ini. Pikir Aliza

Saat Aliza ingin membuka kotak tersebut, bunyi kursi ditarik disebelahnya membatalkan niatnya. Ia kembali memasukkan kotak tersebut ke dalam lacinya.

" kamu udah datang Vincent" ucap Aliza ramah.

Vincent tidak menggubris ucapan Aliza. Dia mendudukkan kursinya, meletakkan tas nya di kuris dan melipat tangan di atas meja, kemudian menelungkupkan wajahnya membelakangi Aliza.

" kamu udah ngerjain PR belum vinc?" Tanya Aliza.

Vincent tidak memperdulikan Aliza, dia malah memejamkan matanya. Berniat tidur. Pagi ini Vincent masih dengan gayanya yang tidak rapi. Baju yang dikeluarkan, dasi yang entah ke mana, dua kancing baju paling atas yang terbuka, rambut yang tidak di sisir dan mata sayu.

" kita ada PR dari bu Ret loh.......5 buah soal matematika..... bu Ret ngajar di jam pertama.....kalau kamu ngak ngerjain nanti kamu di marahi sama Bu Ret..."

Vincent mengangkat kepalanya, memalingkan wajahnya ke arah Aliza. Dia menyodorkan tangannya.

" kenapa...?" Tanya Aliza bingung.

" pr " jawab Vincent singkat.

" pr matematika?" Tanya Aliza lagi.

Vincent tidak menjawab. Dia hanya menatap Aliza dengan mata sayunya.

" oh....bentar....ini" Aliza menyodorkan bukunya pada Vincent.

Vincent mengambil buku tersebut. Dia mengeluarkan satu  buku dan pulpen pada kolong mejanya. Kemudian mulai menyalin soal dan jawaban dari buku Aliza. Aliza yang melihat itu terseyum tipis. Sepertinya usaha untuk mendekati Vincent dan menjadikannya teman berjalan dengan lancar. Ia harus tetap berusaha mendekati Vincent dan menjadikannya teman.

Aliza memperhatikan Vincent yang sedang mencatat, kalau diperhatikan lebih dekat Vincent sangat tampan dan kalau Vincent sedikit merapikan rambutnya yang sedikit panjang pasti akan menjadikannya cogan di sekolah Alexander High School. Dilihat dari bibir Vincent yang pink menandakan dia tidak pernah menyentuh nikotin. Bibir tebal, berwarna pink pasti akan membuat siapa saja ingin mencobanya dan kalau saja bibirnya dan bibir Vincent bertemu...

AlizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang