Malam ini Aliza berencana untuk membeli bahan makanan. Stok makanan di rumahnya sudah sangat sedikit. Mumpung tidak ada tugas untuk besok Aliza memilih mengisi waktunya dengan berbelanja. Aliza turun dari mobilnya, ia melangkah masuk ke dalam swalayan. Ia mengambil satu buah troli, mendorongnya menuju rak-rak makanan. Hal pertama yang harus dia beli adalah beras, minyak, bumbu masakan, dan perlengkapan mandi. Setelah mendapatkan semua itu, Aliza beralih ke aneka macam daging , ia memilih dengan seksama daging yang akan ia beli. Aliza memperhatikan warna dari daging - daging itu, kalau masih berwarna merah itu menandakan masih segar, tapi kalau sudah berwarna pink itu sudah tidak segar. Ia akan membeli ayam, ikan, dan daging sapi.
" bang yang ini satu kilo" Aliza menunjuk daging ayam yang ia rasa masih segar.
Petugas swalayan dengan cekatan menyiapkan daging yang Aliza inginkan.
" satu kilo" ucap seseorang disamping Aliza.
Aliza melihat ke arah samping,ia terkejut dengan cowok jangkung di sampingnya. Vincent sibuk memperhatikan petugas Swalayan yang menyiapkan pesanan Aliza. Merasa diperhatikan Vincent menoleh ke samping, wajahnya datar tidak ada ekspresi. Dari ekspresi itu Aliza dapat menangkap Vincent bertanya 'kenapa'.
Aliza menggelengkan kepalanya, ia kembali ke melihat ke petugas Swalayan yang telah menyiapkan daging yang ia pesan dan menyerahkan daging itu.
" terimakasih" ujar Aliza. Ia mengambil daging, memasukkan ke dalam troli, mendorong troli dan berjalan menjauh dari sana. Setelah berada cukup jauh dari Vincent Aliza dapat menghembuskan nafas lega. Entah kenapa kalau berdekatan dengan Vincent membuatnya menjadi gugup.
Aliza menyusuri rak sereal, dia ingin membeli beberapa sereal untuk sarapan pagi. Dia melihat satu serial yang sangat ingin dia coba, Aliza berusaha menjinjit dan melompat-lompat untuk menggapai sereal itu tapi sayang tubuhnya yang pendek menyulitkannya untuk mendapatkan itu. Alisa belum mau menyerah dia melihat kanan kiri mencari petugas swalayan untuk mengambilkan sereal itu, tapi sayang tidak ada satupun orang yang berada di sekitarnya. Aliza menghembuskan nafasnya pasrah mungkin hari ini dia tidak diizinkan untuk membeli sereal
Saat Aliza ingin berbalik, box sereal masuk ke dalam keranjang Aliza. Vincent dengan kemurahan hatinya membantu Aliza mengambil sereal itu.
" terimakasih kak" ucap Aliza sambil tersenyum lebar.
Vincent tidak menjawab, dia mendorong trolinya menjauh dari Aliza. Sejak kapan ia peduli dengan gadis itu. Saat melihat Aliza kesusahan mengambil sereal, tangan Vincent bergerak dengan sendiri membantu mengambilkan sereal itu. Apa yang salah dengan dirinya ini, ia bukanlah orang yang akan dengan sukarela membantu orang lain tanpa adanya imbalan.
Aliza mengejar Vincent dan berjalan beriringan, senyumnya tidak luntur dari bibir.
" vincent kamu mau beli cemilan juga...?" Tanya Aliza.
Vincent melirik sekilas Aliza, ia berhenti di dekat kripik snack. Dia mengambil dua macam rasa dari kripik itu, menimbang - nimbang rasa apa yang akan ia pilih, balado atau barbeque. Aliza melihat ke Vincent dan beralih melihat kripik ditangan Vincent. Kripik itu pernah Aliza makan, tapi Aliza lebih suka rasa barbeque ketimbang balado.
" yang ini lebih enak....." Aliza menunjuk ke arah kripik rasa barbeque.
Vincent melihat ke arah Aliza, kemudian memasukkan dua rasa kripik itu kedalam trolinya. Dia kembali mendorong troli.
Aliza yang melihat Vincent memasukkan kedua rasa kripik itu melayangkan protes." vincent....kan aku udah bilang yang rasa berbeque yang enak... kalau yang rasa balado kurang enak..." Aliza mensejajarkan langkahnya dengan langkah Vincent yang besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aliza
Teen FictionNamanya Aliza Glisea, murid pindahan yang datang membawa mala petaka. Gadis yang datang dengan membawa bencana bagi setiap orang yang dia temui di sekolah barunya. Sifatnya yang manis dan juga lugu membuat mereka tidak menyadari hal tersebut. Tapi a...